19. Iri Bilang Bos!

1.3K 91 2
                                    

°
°
°
°
°°°°

Semoga suka.

Happy reading!

🍄



Di Selasa pagi ini, entah kesambet apa. Bosnya si Regan mengajak Elsa ke kantornya, katanya refreshing karena Elsa beberapa Minggu ini di jadwal dan hanya sesekali keluar rumah.

Tapi beda lagi menurut Elsa, ia kira Regan akan mengajaknya ke pantai, gunung, taman, pasar dan tempat bermain. Tapi malah ke kantor, yang isinya hanya manusia manusia robot yang fokus dengan layar komputernya masing masing.

Namun Elsa maklum, otak bosnya itu memang susah di tebak. Apalagi yang menebaknya otak lemot macam punya Elsa, ya nggak akan pernah kesampaian.

"Elsa kamu mau pakai daster atau stelan kantor?" Tanya Regan saat masuk ke dalam mobil, dan di sana Elsa sudah duduk di kursi penumpang samping kemudi.

Ia berdecak malas, menatap jengah bosnya "Kalo mau saya pake baju yang benar mah dari tadi bos bilangnya, sekarang saya udah kepalang pake daster ini."

Regan mengangguk "ya sudah ayo berangkat."

"Serah."

Setelahnya tak ada pembicaraan lagi, mobil hitam itu melaju meninggalkan pekarangan rumah mewah milik Regan.

Sesampainya di kantor, Elsa turun dari mobil. Kini ia tak terlalu menjadi pusat perhatian lagi, jadi bisa berjalan tanpa harus menunduk dan menoleh kanan kiri karena risih dengan tatapan banyak orang.

Ketika sampai di depan lift, ia tersenyum "hallo bapak, apa kabar? lama saya nggak ketemu." Sapa nya kepada satpam yang dulu pernah adu bacotan dengannya.

"Cepat!"

Elsa mendengus kesal kala mendengar suara bosnya, menghancurkan kejahilannya saja.

Dasar Regan sialan umpatnya dalam hati.

"Akhirnya.." Elsa menghembuskan nafasnya lega kala mereka berdua sampai di ruangan Regan. Ruangan yang banyak kenangan untuk Elsa, di sinilah ia pernah menistakan Regan dengan sangat kejinya.

Yap, tentu saja kejadian kacang kunyah sembur muka itu.

Elsa sedikit terkekeh mengingatnya, ah ia jadi ingat Adit juga.

"Elsa saya minta tolong jangan kesurupan di sini!"

"Sialan, bos gemblung!" Desisnya lalu berjalan keluar ruangan.

"Mau kemana kamu?"

"Ketemu calon suami. Puas?" Jawabnya seraya menekankan setiap kata. Elsa melenggang pergi meninggalkan Regan yang masih mematung di tempatnya.

Ternyata Elsa berjalan ke ruangan Adit, dengan daster dan sandal capitnya ia percaya diri masuk ke ruangan Adit. Yang ternyata di dalamnya bukan hanya ada Adit saja, namun ada satu pria juga yang tengah berdiri di samping meja Adit terlihat sedang menjelaskan sesuatu.

Adit mendongak ke arah pintu ia sedikit terkejut ketika melihat Elsa yang ternyata masuk ke dalam ruangannya. Ia buru buru menghentikan acara diskusinya dengan sekertaris kakaknya itu.

"Pak Adit apa kabar? saya ganggu ya?" Tanya Elsa.

Adit tersenyum "nggak kok, biasa aja." Balasnya, lalu menatap pria yang sepertinya masih bingung itu.

IRI BILANG BOS! (End)Where stories live. Discover now