50. Iri Bilang Bos!

1K 50 11
                                    

Happy Reading!

🍄

****

Elsa sudah beberes rumah, padahal tadi pas dirinya berangkat rumah ini masih baik baik saja. Tapi kenapa sekarang jadi sedikit berantakan, Elsa juga tidak menemukan Regan dan Adit di sini. Atau mungkin bosnya memang belum pulang ke rumah ini.

Elsa bersenandung kecil sembari memasak makanan untuknya, ayam goreng, nasi goreng juga kerupuk udang sudah tersedia di meja. Ia membuatnya sedikit banyak karena mungkin ketika Adit pulang pria itu akan merasa lapar.

Elsa masuk sebentar ke kamarnya, untuk menggosok giginya terlebih dahulu sebelum makan.

Namun baru saja Elsa akan masuk ke kamar mandi, ponselnya berbunyi. Elsa melihat tak ada nama di sana, namun ia segera mengangkatnya.

"Hai Elsa, ini kakak." sapa suara berat di sebrang sana.

"Loh kak Arkana? Ada apa telpon Elsa?" tanyanya, perihal Arkana mendapatkan nomornya dari mana Elsa tidak peduli. Toh ia tau kakaknya bukanlah orang sembarangan. Ia yakin Arkana pasti punya banyak koneksi di mana mana, jadi perihal mendapatkan nomor Elsa, itu bukanlah hal sulit.

"Kamu sibuk nggak?"

"Nggak sih, ada apa kak?"

"Sebenarnya, hari ini kakak di undang ke acara pesta gitu. Tapi Elva pergi sama temannya..."

"Kak Arkan minta Elsa temenin gitu?" tanya Elsa, menurutnya Arkana terlalu bertele-tele.

"Iya, gitu. Kamu mau nggak?"

Elsa berpikir sejenak, hari ini jadwalnya memang tidak padat. Lagian sepertinya bosnya juga belum pulang. Jadi mungkin Elsa bisa pergi.

"Eum.. jam berapa kak?"

"Jam delapan, kalo kamu udah nggak nyaman di sana kakak antar pulang setelah acara inti selesai. Gimana mau nggak?"

"Oke, tapi Elsa nggak ada baju bagus. Pake daster boleh?" Arkana tertawa di seberang sana.

"Kamu anak orang berada Elsa, kakak kamu masih mampu jika hanya untuk beli baju. Tinggal minta aja sama kakak kamu ini."

"Oke, kalo gitu aku minta dress pink  selutut. Sepatu slop biasa warna yang sama gimana?" tantang Elsa.

"Gampang, mau jam berapa sampai di sana?" Elsa melotot tidak percaya, ternyata bagi Arkana semudah itu ya?

"Nggak perlu kak, bercanda. Aku ada kok baju. Tapi kalo sepatu nggak."

Arkana terkekeh "ya udah nanti kakak kirimkan sepatu aja. Mau yang hak tinggi apa gimana?"

Elsa mendengus "slop kak, yang gepeng itu loh. Yang nggak ada ganjel-ganjel di bawahnya" kesal Elsa. Namun membuat Arkan terbahak di seberang sana.

"Iya cantik iya, kakak tau. Bercanda doang."

Elsa berdecak "ya udah, aku mau gosok gigi ini."

"Dih ngapain? lagi mandi ya itu?"

"Kak jangan aneh aneh ya! Elsa mau gosok gigi biar bersih, terus makan. Terus rebahan , terus nungguin sepatu dari kakak.. terus..."

"Ya udah ya kakak tutup dah..."

Tut.

"Goblok." ceplos Elsa tak sengaja.

"Astaga, maaf ya tuhan. Elsa lupa, kak Arkana kakak Elsa. Lagian baru tau kalo dia bisa nyebelin juga."

Selanjutnya Elsa pun menyimpan nomor kakaknya itu, lalu melempar ponselnya ke atas kasur. Ya kali ke lantai, Elsa masih misqueen sahabat.

IRI BILANG BOS! (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang