43. Iri Bilang Bos!

798 55 17
                                    


Happy reading!

🍄

****


Kemarin Regan benar benar marah padanya, sampai sampai Elsa harus membujuknya dengan segala cara. Dan akhirnya Regan pun luluh, bukan dengan kata kata manis Elsa, namun oleh paha ayam. Elsa sampai geleng geleng kepala, sebegitu cintanya Regan dengan makanan satu itu. Sampai sampai Elsa membuatkan panggilan baru untuknya 'titisan Upin Ipin.

Hari ini pekerjaannya tidak begitu banyak, hanya mencuci pakaian Regan, mencuci piring dan membersihkan halaman belakang.

Dirinya bukanlah malas, hanya saja memang itulah pekerjaannya. Karena lantai dan kaca sudah kinclong, begitu juga dengan membersihkan meja dapur dan semuanya sudah ia kerjakan lebih dahulu.

Yah meski Elsa memanglah tipe tipe cewek malas, namun apa sih yang nggak demi uang. Dan bersyukurnya, Regan menaikkan gajinya sekitar seminggu lalu. Itu ia bisa lihat di rekeningnya.

Elsa tersenyum puas, usahanya selama ini tidak sia sia. Keinginannya untuk berkuliah mungkin saja bisa tercapai. Kini ia hanya tinggal mencari orang tuanya dan belajar dengan giat agar bisa masuk universitas yang ia inginkan.

Sebenarnya, tujuan Elsa bukan itu saja sekarang. Ia ingin sembuh dari penyakit yang di alaminya. Sejak Genta mendiagnosis dirinya menderita gagal ginjal, Elsa makin bersemangat untuk hidup. Ia ingin terus hidup, setidaknya sampai menemukan orang tuanya.
Tidak apa apa dirinya tidak bisa merasakan bangku perkuliahan, asalkan tujuan utamanya tercapai.

Mulai hari ini juga, Elsa menjadwal kesehariannya. Penyakitnya ternyata sudah ia derita sekitar dua tahun lalu, entahlah Elsa juga berpikir tuhan terlalu baik padanya karena memberinya umur panjang hingga bertahan selama dua tahun ini.

Pagi ini Elsa tak harus menyiapkan sarapan, karena Regan berangkat subuh untuk pergi ke Bali. Entahlah apa yang di kerjakan pria itu, Elsa tak mau ikut campur urusan Regan. Asalkan pekerjaannya itu halal dan tidak merugikan orang lain.

Adit juga pagi pagi sekali menelponnya untuk berpamitan, ternyata pria itu juga ikut dengan Regan. Memeriksa kesiapan pembangunan apartemen dan hotel di sana.

Dari penjelasan Adit, Elsa lebih mengerti, dirinya juga jadi tau apa yang di kerjakan oleh Regan di sana. Bosnya juga bilang ia sekitar tiga sampai empat harian di Bali.

****

Elsa tengah bersiap untuk pergi ke rumah sakit, setelah kemarin berbincang dengan Genta. Akhirnya Elsa memutuskan untuk rutin cuci darah sebulan sekali, dan ia memulainya hari ini.

Berhubung penyakitnya sudah di fase kronis, mau tak mau Elsa harus melakukan hal itu. Mungkin akan menyakitkan atau semacamnya, Elsa juga belum tau. Karena ini adalah pertama kalinya.

Biasanya jika sakit Elsa hanya diam membiarkannya hingga sembuh sendiri, paling mentok ia meminum obat warung. Mungkin dari sana lah kesalahan Elsa, tak pernah memeriksakan dirinya ke dokter. Ya mau bagaimana, biaya hidupnya hanya cukup untuk ia makan sehari hari.

Elsa bergegas, ia memilih hari ini karena jadwalnya bekerja di rumah Regan tidaklah banyak. Ia bisa menyelesaikannya bahkan sebelum siang. Dan beruntungnya, Regan pergi. Jadi tak akan ada yang curiga ia pergi ke mana.

Elsa sampai sekitar dua menit yang lalu, ia relakan mengeluarkan uang sedikit banyak untuk membayar taksi. Karena jika menggunakan angkutan umum, bisa sampai satu jam sampainya.

"Halo Ta, lo dimana?" tanya Elsa begitu panggilannya terhubung. Mungkin Elsa lah satu satunya pasien yang tidak sopan pada dokternya sendiri. Mana pake lo-gue.

IRI BILANG BOS! (End)Where stories live. Discover now