t h i r t y

74.1K 9.4K 720
                                    

"Ayah" Ilsya berucap dengan gugup.

"Kau melanggar peraturanku?" Duke menatap gadis kecil yang sedang berada di gendongannya.

"Ilsya, Kau masih sakit, jangan terlalu banyak bergerak"

"Bukankah Ayah sudah memberitahumu tentang ini?" Duke Orizel bertanya dengan nada datar.

Ilsya hanya diam dan menundukkan kepalanya. Para prajurit merasa bersalah dan takut diwaktu bersamaan. Hening sekali, tak ada suara yang terdengar di lapangan luas itu.

"Kendrick, kenapa kau tidak menjaga adikmu?" Ujar Duke dengan dingin.

"Maaf Ayah, ini salahku" Kendrick berucap dengan raut datar.

Hikss...hikss

"Maafkan Ilsyaaaa" Ujar Ilsya sambil menangis keras lalu memeluk Duke Orizel dengan erat.

"Ilsya salah, Ilsya salah, hikss... Jangan memarahi Kak Ken dan plajulit" Tangisan Ilsya semakin keras..

Para prajurit menundukkan kepalanya, raut wajah Kendrick menjadi suram saat mendengar Ilsya menangis begitu keras.

"Maafkan Ilsya, Ilsya salah Ayah" Ujar gadis itu, semakin sesegukan.

"Ilsya bosan, hiks, Ilsya ingin belmain-main sebental hikss" Lanjut gadis itu dengan air mata mengalir.

"Baik, maafkan Ayah yang terlalu keras padamu" Duke berujar dengan lembut.

"Jangan menangis" Lanjutnya.

Ilsya masih sesegukan dan hanya menganggukan kepalanya dalam pelukan Duke.

Tidak seorang pun menyadari, tangan kanan kecil Ilsya terkepal dan Ilsya tersenyum bahagia dalam pelukan Duke Orizel.

"Tidak sia-sia Aku menangis kencang" Bangga Ilsya dalam hati.

"Apakah Kau sudah sarapan?" Tanya Duke.

Ilsya menggelengkan kepala lalu mengangkat kepalanya, menatap Duke dengan air mata yang masih membekas dipipi merahnya.

Duke mengumpat keras menyalahkan dirinya.

"Tapi Ilsya masih lapal, Ilsya ingin makan belsama Ayah" Ujar Ilsya dengan serak khas seorang yang baru saja menangis.

Selesai mengucapkan itu, Ilsya kembali merapat dalam pelukan Duke Orizel, seakan tak mau lepas.

"Baik" Duke berjalan membawa Ilsya masuk ke kediaman.

Duke tidak menggunakan teleportasi karna Dia tahu Ilsya akan pening jika berpindah tempat dengan cepat, gadis kecil itu juga baru saja menangis, Duke takut kalau Ilsya menangis kembali karna kepalanya akan terasa sakit.

Kepergian Duke dengan Nona Kecil mereka membuat hati para Prajurit seketika ringan dan lega, mereka akhirnya dengan bebas menghirup udara. Kendrick ingin menyusul tapi Dia belum berlatih karna kedatangan Ilsya tadi dan dirinya sudah sarapan lebih dulu, Kendrick harus menetap di tempat pelatihan bersama prajurit.

Kalau bisa memilih, Kendrcik ingin bermain dengan adik manisnya dari pada berurusan dengan pedang tajam disini. Padahal berlatih pedang adalah favoritnya.

Mungkin favorit Kendrick sudah berganti.

••••

Ilsya dibawa ke ruangan makan, tadinya mata Ilsya masih meredup hingga saat gadis itu melihat meja panjang yang berisi dengan makanan lezat dan manis, Matanya terbuka lebar dan berbinar.

Duke tersenyum geli menyadari gadis kecilnya selalu antusias saat berurusan dengan makanan.

Duke menempatkan Ilsya pada pangkuannya. Ilsya juga tidak berniat protes karna saat gadis kecil itu meminta duduk sendiri, Jawabanya akan selalu sama.

The Precious Duke's DaughterDove le storie prendono vita. Scoprilo ora