t w e n t y~t w o

83.5K 10.8K 1.2K
                                    

Ashlan memilih untuk duduk diam dan menunggu diluar ruangan kerja Duke. Sekitar 15 menit Raylon keluar dari sana dengan wajah lesu.

"Pangeran, maaf menunggu lama" Ucap Raylon lalu menghela nafas pelan.

Ashlan menaikan sebelah alisnya, ada apa dengan Sir Raylon.

"Kau baik-baik saja Sir?" Tanya Ashlan.

"Tentu pangeran, mari berlatih" Jawab Raylon tersenyum singkat.

"Baik"

Ashlan mengusulkan untuk berlatih dihutan saja dan Raylon mengangguk setuju.

Raylon mengajari beberapa cara agar panah dapat menancap dengan tepat pada bidikan yang dituju. Ashlan mencobanya dengan mudah dan selalu berhasil mengenai bidikan yang Raylon tunjuk."

"Sir, bisa ajarkan Aku untuk mengalirkan mana pada senjata?" Pinta Ashlan.

"Kata Ayah, Aku belum bisa melakukannya, Ayah terlalu menganggap ku remeh. Oleh sebab itu Aku meminta Sir Raylon yang mengajariku" Jelas Ashlan.

"Pangeran, yang dikatakan Kaisar itu benar. Senjata yang dialirkan mana dipelajari saat Kau berumur 15 tahun" Jelas Raylon.

"Bukannya Pangeran masih berumur 10 tahun? Sama seperti umur Tuan Kendrick"

"Ya, Tapi Aku hanya ingin mencoba" Ucap Ashlan.

"Itu akan sedikit berbahaya Pangeran, karna mana milikmu belum terkendali sepenuhnya. Bisa saja senjata tersebut salah sasaran" Ujar Raylon memberi pengertian.

"Tidak apa-apa Sir, Aku hanya ingin mencobanya. Sir Raylon cukup memberitahu bagaimana cara melakukannya saja." Ucap Ashlan keras kepala.

"Pangeran, itu terlalu beresiko"

"Tidak apa-apa Sir Raylon!" Ucap Ashlan lalu mendengus.

"Baiklah, Kalau sesuatu yang buruk terjadi, pangeran yang akan bertanggung jawab." Ucap Raylon mengalah.

"Baik, Terimaksih sir" Ucap Ashlan menyeringai kecil.

"Ambil busur dan panah milikmu"

"Pusatkan mana api milikmu pada tanganmu, fokus dan alirkan secara perlahan pada busur yang Kau pegang"

"Sudah" Jawab Ashlan.

"Anda Yakin pangeran?" Tanya Raylon ragu, tidak mungkin Ashlan berhasil melakukannya secepat itu dalam percobaan pertama.

"Ya Sir, Lalu apa yang kulakukan setelah ini?" Ashlan bertanya dengan polos.

Raylon masih ragu lalu mencoba untuk menyentuh busur yang dipegang Arezian.

"Sialan" Umpat Raylon dalam hati karna merasa sangat panas pada permukaan busur Ashlan yang disentuhnya. Secepat itu Ashlan mengendalikan mananya dengan baik, Arezian saja butuh dua hari untuk mengalirkan mana miliknya pada pedang.

Ternyata banyak monster kecil di Kekaisaran Sloverzia. Raylon hampir lupa yang saat ini diajarkannya adalah putra Kaisar Albran, yang memiliki kekuatan sama gilanya dengan kekuatan milik Duke Orizel. Mereka berdua memang monster gila dan kini menurun pada anaknya.

"Baik, tarik anak panahmu, dan fokuskan kembali agar Kau dapat mengalirkannya sampai ke anak panah itu.".

"Sudah, Lalu?"

"Tetap fokus agar mana milikmu terkendali sepenuhnya dan anak panahmu juga bisa dikendalikan"

"Sudah Sir Raylon"

"Lepaskan dan tetap fokus pada anak panahmu"

Ashlan melepaskan anak panahnya, semula panah tersebut melaju seperti biasa lalu tiba-tiba panah milik Ashlan dilingkupi dengan api dan melaju semakin cepat. Ashlan menatap kagum pada anak panah yang dilingkupi api itu dan dia melupakan konsentrasinya, Fokus Ashlan terpecah.

The Precious Duke's DaughterWhere stories live. Discover now