t h i r t h t e e n

92.2K 10.9K 311
                                    

Ilsya berada digendongan Duke yang berjalan menuju kamar Ilsya, sedari tadi Ilsya hanya diam dalam gendongan Duke. Lagian kenapa Duke tidak menggunakan teleportasi agar lebih cepat sampai. Duke berjalan dengan lambat seolah-olah sengaja hmm.

Karna terlalu lama sampai ke kamarnya, Ilsya tidak merasakan kantuk lagi. Dia sekarang merasa lapar dan ingin memakan sesuatu yang segar dan manis. Ilsya menghela nafasnya, padahal baru beberapa waktu yang lalu Dia sudah makan. Salahkan perut kecilnya bukan Ilsya oke.

"Kenapa?" Tanya Duke yang mendengar Ilsya menghela nafas.

"Ah, Tidak apa-apa Duke" Jawab Ilsya. Dia merasa segan meminta makan pada Duke. Lebih baik meminta makan Pada Dela dan Lea saja.

"Kau tidak mengantuk lagi?"

"Sepelti nya begitu"

"Kita jalan-jalan saja" Putus Duke sepihak.

"Eh..?" Ilsya bingung.

"Kau tidak mau?" Duke menatap datar pada Ilsya, Sedikit tajam juga.

"Ilsya mau!" Ilsya meringis dalam hati, mana sanggup dirinya menolak keinginan Duke. Dia masih sayang kepala nya.

"Kita mau kemana?"

"Jalan-jalan" Ilsya yang mendengar jawaban Duke mencoba bersabar.

"Bolehkah kita ke taman Duke?" Ilsya menatap Duke berbinar-binar.

"Baiklah" Ucap Duke lalu memalingkan wajahnya. Kemana pun asal tidak melihat wajah Ilsya! Terlalu menguji iman Duke. Orizel takut kelepasan menggigit pipi gadis kecil itu.

"Apakah ada banyak bunga walna-walni? Ilsya suka bunga!" Ucap Ilsya ceria.

"Iya"

"Apakah ada kupu-kupu? Ilsya suka kupu-kupu!"

"Iya"

"Apakah ada..."

"Semua ada, sekarang diam." Duke berucap seperti itu, Duke tidak tahan! Mata Ilsya terlalu berbinar saat menanyakan ini itu, kontras dengan nada ceria miliknya. Rasanya Duke ingin mendekap Ilsya erat-erat sampai remuk.

Ilsya tertawa tidak enak setelah mendengar itu, sepertinya Dia terlalu cerewet. Untung saja kepalanya masih aman.

Setelah sampai di taman, Ilsya merasa takjub. Sangat indah disini. Yang ditanyakannya pada Duke memang semuanya ada. Hamparan bunga bewarna-warni yang cukup luas membuat mata siapa saja betah memandangnya. Kupu-kupu dengan berbagai warna dan ukuran bertebaran dengan bebas ditaman ini.

Duke membawa Ilsya ke arah meja dan kursi yang sudah ada di taman itu. Para pelayan yang sedang berada disekitar taman membungkuk hormat pada Duke, lalu beralih menatap Ilsya yang berada dalam gendongan Duke. Ternyata benar rumor itu, Rumor Ilsya yang tampak akrab dengan putra pertama Duke sudah menyebar di kediaman Duke, apalagi sekarang para pelayan melihat Duke sendiri yang tampak akrab dengan gadis kecil bermata biru itu.

"Bawakan teh dan makanan manis." Ucap Duke pada salah satu pelayan.

Duke menurunkan Ilsya dari gendongannya lalu duduk dikursi, Ilsya tadinya ingin berlari kearah bunga-bunga cantik yang ada ditaman. Tapi Dia kalah cepat dengan Duke yang sudah mengangkat Ilsya ke pangkuan Duke.

'Astaga' Ilsya memerah karna baru kali ini Dia duduk dipangkuan pria dewasa, bagaimanapun jiwanya sudah berumur 18 tahun.

"Tuan Duke, Ilsya bisa duduk sendili" Ucap Ilsya sedikit mencicit, dia masih memerah.

"Tidak" Tolak Duke seenaknya.

"Tapi, Ilsya pasti belat, Tuan Duke akan kelelahan." Ilsya mencari alasan yang sangat tdiak bagus.

The Precious Duke's DaughterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang