Sudah dua minggu tiga hari Ilsya berada dikediaman Duke Claiden, Ilsya semakin terlena dengan kehidupan barunya. Dia menikmati ini, Ilsya sedih karna ini hanya sementara. Setelah itu Ilsya pasti akan dikeluarkan setelah Duke menemukan identitasnya.
"Aku tidak tau akan pergi kemana setelah ini." Monolog Ilsya.
Saat ini Ilsya berada didalam kamarnya sendiri. Dela dan Lea pamit untuk menyelesaikan pekerjaannya yang lain setelah memberi sarapan pada Ilsya. Selama di kediaman Duke, Ilsya tidak merasa sendiri lagi seperti dikehidupannya yang dulu. Ilsya merasa ramai dengan keberadaan Dela dan Lea yang selalu menemaninya lalu sikap Duke dan Arezian yang sedikit lebih manusiawi.
Selama dua minggu terakhir Ilsya dan Arezian menjadi lebih dekat mungkin. Arezian dengan seenak hatinya selalu mendatangi Ilsya untuk menemani putra sulung Claiden berlatih pada siang hari. Padalah itu jadwal Ilsya untuk tidur, tapi siapa yang berani menentang Arezian? Kalau pun ada, kepala nya pasti tidak akan aman.
"Kecil, Ayo temani aku latihan" Ucap Arezian.
"Sepeltinya tidak bisa Tuan Alez, Dela bilang Ini waktunya Ilsya untuk tidul siang" Ucap Ilsya lalu beralih menatap Dela meminta dukungan.
Arezian memasang wajah datar dan menatap sangsi pada Dela lalu mendengus. Dela ketakutan setengah mati melihat respon tuan muda Claiden ini.
"Sepertinya bermain sebentar tidak apa-apa nona kecil, anda juga baru selesai makan tadi." Ujar Dela sedikit panik.
"Tapi anak kecil butuh tidul yang cukup" Ujar Ilsya.
"Kalau kau itu kebanyakan tidur! Tidak baik" Balas Arezian lalu menyentil dahi Ilsya.
"Aduh" Ringis Ilsya.
"Kalau kau menolak, kepalamu akan..."
"Ayo ketempat latihan sekarang!." Teriak Ilsya.
Ilsya buru-buru menggandeng tangan Arezian hendak pergi. Arezian tersenyum tampan setelah mendengar ucapan Ilsya.
"Tidak" Ujar Arezian menolak gandengan Ilsya. Lalu menggendong Ilsya santai dalam pelukannya.
Sebenarnya Ilsya sangat malas dan enggan. Arezian mungkin sedikit kehilangan kesan menyeramkan dari pikiran Ilsya karna lelaki muda yang sialnya tampan itu sangat menyebalkan seratus persen dipikiran Ilsya sekarang. Arezian sering menguji kesabaran Ilsya lalu tertawa konyol setelah melihat wajah merah Ilsya yang menahan marah.
Ilsya masih punya pikiran untuk memarahi Arezian, Dia tidak mau kehilangan kepala. Alhasil pipi Ilsya selalu menggembung merah ketika menghadapi Arezian, setelah itu Arezian akan mencubit gemas pipinya dengan santai.
Sedangkan Duke Orizel sedang sibuk-sibuknya ke Istana selama seminggu terakhir jadi Ilsya jarang menemui Duke, Ilsya pernah bertanya keberadaan Duke pada Raylon saat menemani Arezian berlatih.
Ilsya memegang celana Raylon dan menghentakkan nya sedikit agar diberi atensi. Raylon yang sedang mempersiapkan anak panahnya menunduk melihat Ilsya yang sepertinya ingin mengatakan sesuatu.
"Ya Nona?" Ucap Raylon sambil tersenyum.
'Manis sekali' batin Ilsya meleleh.
"Tuan Laylon ada melihat Duke?"
"Tuan Duke sedang sibuk di istana Nona kecil." Balas Raylon sambil tersenyum lagi.
"Nona merindukannya ya?, nanti saya sampaikan pada Tuan Duke" Lanjut Raylon lalu terkekeh kecil.
Ilsya ingin membantah ucapan Raylon tapi terlambat karena Arezian memanggil Raylon untuk memulai pelatihan. Ilsya tidak rindu Duke, Dia hanya penasaran Duke jarang terlihat akhir-akhir ini. Ya hanya penasaran saja.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Precious Duke's Daughter
FantasyKehidupan pertama Ilsya adalah seorang gadis miskin dan hanya tinggal sendirian di perkotaan besar. Tidak menduga bahwa kehidupannya yang suram bertambah suram karna tertabrak saat bertindak sebagai super hero yang tidak jadi. Diberi Kehidupan kedu...