Suasana di ruang makan berlangsung dengan tenang, sendok dan garpu yang saling berdentingan, tidak lupa juga adu mulut kecil antara Arezian dan Ilsya saat makan yang membuat Duke menghela nafas maklum. Duke Orizel sudah menegur Arezian yang sangat bersemangat sekali mengajak Ilsya perang tapi karna darah Claiden lebih mendominasi, sangat keras kepala dan tidak mau diatur, Duke pun membiarkannya.
Sementara itu Duke ternyata diam-diam juga menikmati perkelahian yang di ciptakan Arezian, Ilsya akan melotot lucu lalu menyangkal semua perkataan 'yang sangat tidak berperasaan' dari Arezian dengan pipi nya yang memerah. Berniat ingin marah tapi kenapa menjadi pemandangan yang sangat menggemaskan.
"Kecil" Ucap Arezian.
"Pendek" Lanjutnya.
"Hanya tidur dan makan"
"Lemah"
"Aku sentuh saja, pasti akan hancur hahaha" Ucap Arezian dengan tertawa yang dibuat-buat.
Ilsya hanya diam karna lelah meladeni, ingin marah tapi tidak berguna. Lelah hati, batin dan fisik dikarenakan Arezian Sialan Claiden. Perkataan nya itu loh, selalu memancing Ilsya untuk memaki Arezian, tapi Ilsya masih ingin berada disini dan takut diusir karena dianggap tidak sopan pada Yang Mulia Arezian Sialan Claiden.
"Kau tidak bisa berbicara ya?" Ucap Arezian masih memancing Ilsya.
"Sudah kecil, pendek dan sekarang tidak bisa berbicara."
"Menumpang disini lalu hanya bisa makan dan tidur, menyusahkan" Ucap Arezian lalu berdecak.
Ilsya yang semula menunduk untuk menghabiskan makanannya, memilih untuk mendongkak lalu menatap Arezian dengan berkaca-kaca.
"Kenapa Tuan sangat jahat!" Teriak Ilsya lalu terisak.
Sedangkan Arezian yang merasa misi nya berhasil tertawa bahagia, Duke yang baru saja selesai dengan makanannya menghela nafas lelah. Memeluk Ilsya yang berada dipangkuannya, mendekap gadis kecil itu sambil mengelus surai Ilsya dengan lembut.
"Kalau Aku bisa, Aku juga tidak ingin berada disini" Ucap Ilsya dengan masih terisak didekapan Duke.
Duke yang mendengar perkataan Ilsya, menggeraskan rahangnya lalu menatap Arezian datar. Arezian yang semula tertawa langsung menghentikannya lalu terdiam merasa bersalah, dirinya pasti sudah keterlalulan
"Tuan bisa membebaskan ku, dan membialkan Aku dijalanan" Lanjut Ilsya, masih terisak pelan.
"Aku juga tidak ingin menyusahkan kalian, Aku sudah telbiasa sendili."
"Maaf kalna sangat menyusahkan." Ucap Ilsya dengan sesegukan.
Kata-kata Arezian memang benar adanya, Ilsya merasa dirinya hanya sebagai beban disini, Dia takut terlalu nyaman dengan suasan di kediaman Claiden, Dia takut terlalu nyaman dengan orang-orang disekitarnya yang mulai peduli, Ilsya merasa dirinya memang ditakdirkan untuk selalu sendiri.
"Aku minta maaf, Aku hanya bercanda, dan Aku tahu itu sudah keterlaluan." Ucap Arezian lembut.
"Maafkan Aku yang sangat bodoh ini"
"Kau tidak menyusahkan, kehadiranmu memberi hidup ku warna dan Ayah juga."
"Aku minta maaf Ilsya" Ucap Arezian dengan sendu.
Arezian merasa dirinya sangat bodoh saat ini, Ilsya pasti sakit hati dengan kata-katanya, Apalagi melihat Ilsya yang hanya diam sambil menangis saat Arezian meminta maaf. Duke memeluk Ilsya yang masih menangis dalam diam, sekitar 10 menit kemudian Ilsya berhenti menangis.
"Dia hanya menjahili mu" Ucap Duke.
"Kau tidak menyusahkan, Aku senang Kau berada disini." Lanjut Duke, lalu mengangkat wajah Ilsya yang menunduk untuk menatapnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Precious Duke's Daughter
FantasyKehidupan pertama Ilsya adalah seorang gadis miskin dan hanya tinggal sendirian di perkotaan besar. Tidak menduga bahwa kehidupannya yang suram bertambah suram karna tertabrak saat bertindak sebagai super hero yang tidak jadi. Diberi Kehidupan kedu...