n i n e

97.5K 11.5K 92
                                    

Ilsya baru terbangun dari tidur nyenyaknya pada pagi hari, Gadis kecil itu menguap sebentar lalu bangkit dan menggerakan badan kecilnya ke kanan dan ke kiri agar tidak kaku.

Cahaya matahari perlahan mulai nampak dan menyinari kekaisaran Sloverzia, Dela dan Lea bergegas ke kamar Ilsya untuk melayani Nona kecil mereka. Ketika membuka pintu kamar Ilsya, terlihat Ilsya yang sudah duduk diatas ranjang dengan mata yang masih sayu. Sangat menggemaskan!

"Delaa... Leaa... Selamat pagi" Ilsya menyapa dengan ceria.

"Selamat pagi Nona kecil, tidur mu nyenyak hm?" Dela bertanya sambil menggendong Ilsya.

Lea sedang berada dikamar mandi, mempersiapkan perlengkapan mandi untuk Nona kecilnya. Seperti semalam, dituangkannya wewangian Vanila lembut kedalam bak mandi.

"Nah sekarang, waktunya Nona kecil untuk mandi"

Setelah selesai, Ilsya dipakaikan gaun renda bewarna pink yang sangat pas ditubuhnya, menambah kesan polos dan menggemaskan. Rambut coklat madu milik Ilsya dikepang satu membuat wajah Ilsya semakin manis.

"Sudah selesai Nona Kecil, Kamu sangat imut." Dela berkata sambil tersenyum gemas.

Ilsya yang melihat pantulan dirinya dari cermin merasa bangga dengan tampilan gadis kecil ini. Sangat cantik dan murni, lihat pipi gembulnya yang merah lalu bibir mungil nya dan rambut coklat madu yang telah ditata oleh Dela membuat Ilsya seperti peri kecil.

"Ilsya suka, Telimakacih Dela" Ucap Ilsya dengan riang.

"Ilsya lapal, bolehkan Ilsya medapatkan makanan?" Ilsya bertanya menatap polos Dela dan Lea bergantian.

Lea tidak tahan! Pipi milik Ilsya yang harus bertanggung jawab.

"Tentu saja Nona kecil."

"Tunggu sebentar bersama Lea, Aku akan mengambil makanan Nona Kecil." Ucap Dela lalu keluar dari kamar Ilsya.

Ilsya berada digendongan Lea sambil memegang dan memainkan rambut milik Lea. Ilsya berprilaku seperti anak-anak seusiannya tentu saja agar tidak mencurigakan.

Lagi pula menjadi anak-anak itu menyenangkan, Dia jadi teringat dengan masa kecil nya dulu yang sedikit pahit di panti asuhan. Tidak ada kebahagian dan keceriaan disana, hanya ada harapan untuk memiliki keluarga dan merasa kesepian setiap harinya.

Ilsya sangat bersyukur Dia terlahir kembali menjadi anak kecil. Dia bisa merasakan bagaimana kebahagian anak-anak yang sederhana sekarang. Hanya di berikan makanan, di gendong dengan lembut dan berada dipelukan hangat membuatnya merasa bahagia,  hanya sesederhana itu.

"Makanan sudah datang Nona." Dela membawa masuk 2 buah sandwich, lalu ada cupcakes coklat dan segelas susu coklat. Makanan nya tidak terlalu berat karena ini masih pagi.

"Holee makanan!" Ucap Ilsya bersemangat.

Dela dan Lea tertawa melihat tingkah laku Ilsya. Benar-benar polos saat mata biru itu menatap makanan dengan berbinar.

"Nona Kecil selalu bersemangat ketika ada makanan." Dela tertawa gemas melihat Ilsya

"Makan yang banyak Nona kecil."  seru Lea mengusap rambut Ilsya.

Ilsya menghabiskan semua makanan yang dibawa Dela dan berakhir dengan kekenyangan yang nikmat.

"Kenyang" Ucap Ilsya mengelus perut kecilnya yang terisi penuh.

Pintu kamar Ilsya terbuka dan menampilkan Raylon yang tersenyum. Dilihat-lihat, Raylon adalah orang yang cukup ramah diantara orang-orang sangar yang berada si kediaman Duke Claiden selain Dela dan Lea tentunya. Sorot mata Raylon terlihat lembut, sangat berbeda dengan dua orang itu. Kalian tahu siapa bukan?

"Gadis kecil itu dipanggil ke ruangan Duke sekarang."

"Ah baik Tuan Raylon, sebentar saya akan menyiapkan Nona kecil."

Dela hanya merapikan sedikit gaunnya lalu membersihkan mulut Ilsya yang sedikit terkena remahan coklat dengan serbet, lalu menggendong Ilsya dan memberikan nya kepada Raylon.

Raylon menggedong Ilsya sedikit kaku, mungkin ini pertama kalinya menggedong seorang anak. Ilsya tebak Raylon lebih muda dari Duke dan lebih tua beberapa tahun dari Arezian.

Ilsya memeggang leher Raylon dengan tangan kanan kecilnya, Raylon memandang Ilsya sebentar dan tersenyum kecil lalu berjalan kearah ruangan Duke.

"Tuan Raylon adalah orang baik." Pikir Ilsya menarik kesimpulan.

Gadis kecil itu sudah mencatat nama-nama orang di kediaman Duke Claiden yang berprilaku baik padanya untuk berjaga-jaga. Setelah sampai didepan pintu besar, Raylon mengetuk pintu ruangan Duke.

"Duke, saya membawa Nona Ilsya." Ucap Raylon

"Masuk" Ucap Duke dari dalam.

Ternyata Duke sedang makan saat ini. Ilsya diletakkan di bangku kecil samping Duke, setelah itu Raylon menunduk hormat pada Duke dan langsung keluar dari ruangan itu setelah mendapat anggukan singkat dari Duke Orizel.

"Aku ditinggal lagi bersama pria ini" Batin Ilsya sedikit takut.

"Apakah Aku harus menunggu dia makan? Aku jadi lapar kembali" Ilsya tanpa sadar melamun dengan tatapan yang tertuju pada makanan Duke.

"Kau mau ini?" Tanya Duke dengan tenang.

Ilsya tergagap, dia memandang bingung tidak mengerti maksud Duke.

Tanpa mau berlama-lama, Duke langsung menggeser piring nya yang berisi empat paha ayam penuh dengan bumbu lezat kearah Ilsya.

"Makan"

"Ehh, Aku diberi makan lagi?" Pikir Ilsya sedikit senang, siapa yang sanggup menolak makanan?

"Ini untuk Ilsya?" Ilsya bertanya sedikit mencicit pada Duke.

"Cepat habiskan"

"Telimakacih! Ilsya suka" Ilsya berucap dengan ceria.

Siapa yang tidak senang diberikan makanan lezat? Mulai detik ini Ilsya menganggap Duke Orizel adalah orang yang baik karena memberinya makan.

"Selamat makan pelut"

Ucap Ilsya sebelum memasukkan paha ayam itu kemulut kecilnya.
Ilsya makan dengan tangan nya langsung dan memakan paha ayam dengan gigitan besar, sangat tidak bangsawan sekali.

Duke menatap datar pada gadis kecil yang asik dengan paha ayam miliknya tadi. Pemandangan ini sedikit menghibur Duke, ketika pipi bulat gadis kecil itu bertambah bulat karna daging ayam yang sedang dikunyahnya membuat Duke kembali tersenyum tipis.

"Pelan-pelan, tak ada yang mencuri makananmu."

"Ah maaf Duke, Ilsya sangat suka ayam" Ilsya berkata dengan kikuk.

Lalu terdengar ketukan pintu dari luar, ternyata adalah Arezian yang  akan segera bergabung. Ilsya tidak mengambil pusing dengan keberadaan Arezian saat ini, paha ayamnya lebih penting sekarang.
















•••

Hello
Hope u enjoy this story

Kalo berkenan boleh dong kasih vote dan komen untuk part ini:)
Terimakasih

The Precious Duke's DaughterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang