s e v e n

93.5K 11.4K 39
                                    

Dela dan Lea melayani Ilsya dengan baik! Ini adalah mandi terbaik yang pernah Ilsya rasakan dikehidupannya. Ilsya dibiarkan berendam dengan semerbak harum vanila lembut yang memenuhi kamar mandi besar ini.

Badan mungil Ilsya berada didalam tempat mandi yang mirip seperti Bath up dikehidupan pertamanya. Ilsya memainkan gelembung busa di tangan mungilnya, sedangkan Lea sedang membersihkan rambut coklat madunya, lalu ada Dela yang sedang menggosokan badan kecilnya dengan lembut.

Ini adalah kenikmatan, hidup seperti bangsawan membuat Ilsya berharap agar bisa merasakan ini untuk waktu yang lama. Dikehidupan pertamanya, Ilsya terlalu malas untuk mandi tetapi tujuan utamanya adalah menghemat air, tentu saja.

Hidup serba pas-pasan memaksa Ilsya untuk menghemat segala keperluannya. Tapi bagian terbaiknya dia sedang berada dirumah bangsawan kaya saat ini. Mari lupakan keadaan hidup pertamanya yang cukup menyedihkan.

"Kulit Nona kecil sangat putih dan halus setelah saya bersihkan." Ucap Dela tersenyum senang.

"Aku tidak bisa membayangkan Nona kecil yang hidup dan mengurus dirinya sendiri dijalanan." Lanjut Dela yang sekarang bersedih.

"Dela jangan belsedih, Ilsya senang sekalang hidupku lebih baik walau hanya untuk sementala. Jadi Ilsya ingin menikmati ini tolong jangan menbicalakan hal yang menyedihkan." Ujarnya tersenyum polos.

"Nona kecil yang manis, setelah keluar dari kediaman Duke kami berdua akan berusaha membantu mu dimasa depan." Ucap Lea sambil mengeringkan rambutnya.

"Telimakacih Dela dan Lea" Balas  Ilsya dengan ceria.

Ilsya bisa mencium aroma rambutnya yang sangat wangi seperti stroberi dan tubuhnya bearoma vanila yang lembut. 

Dela dan Lea memakaikan gadis kecil itu sebuah gaun polos bewarna biru muda dengan pita senada untuk mempercantik gaun itu. Dan tentu saja gaun ini sangat nyaman dan hangat, berbeda dengan gaun putih lusuh yang sebelumnya Ilsya pakai.

Dela menggendong Ilsya dalam dekapannya dan meletakkan tubuh kecilnya pada kursi kecil yang ada dikamar dan didepan nya juga sudah ada meja kecil untuk tempat makan.

Sekarang adalah waktunya makan makanan lezat! Ilsya sangat kelaparan setelah berhadapan dengan dua singa tadi, jadi Dia tidak sabar mengunyah apa pun yang akan disediakan nantinya, sekarang yang terutama adalah makan!

Ilsya diberikan kamar yang cukup besar untuk seorang 'tawanan' oleh Duke. Dela dan Lea yang mengatakan bahwa Duke memberikan kamar ini sebagai tempat tinggal sementara. Ilsya tidak tahu apakah keesokan harinya dia di penjara atau ruangan bawah tanah, mari nikmati saja.

Dua pelayan juga diberikan untuk membantu dirinya selama tinggal di kediaman Duke Orizel Claiden. Ilsya sedikit menggangap Duke baik saat ini, mungkin saja dia tidak terlalu keras untuk anak 5 tahun seperti nya.

"Aku tahu Duke adalah orang yang baik." Pikir gadis kecil itu dengan yakin.

Ilsya bisa melihat mata Duke Claiden menjadi sendu saat menatap dirinya. Mata yang selalu memandang tajam ke setiap orang entah kenapa terlihat lemah saat melihat Ilsya.

Ilsya sedikit tenang untuk menghadapi Duke, tapi tidak untuk putra pertamanya. Arezian selalu memandangnya tajam dan curiga seakan-akan Ilsya yang kecil ini mampu membunuhnya dari belakang.

" Anak gila itu pasti orang jahat!" Pikir Ilsya dengan menggebu-gebu menuduh remaja tampan bernama Arezian.

Ilsya terlalu asik memikirkan dua Claiden itu sampai Dia tidak sadar meja kecil dihadapannya kini penuh dengan berbagai macam makanan dan manisan yang telah dibawa oleh Dela.

Ini sangat menggiurkan dan menggoda rasa laparnya, Ilsya tidak bisa berpikir jernih saat melihat steak di lumuri saus dan jagung dipinggir. Tangan Ilsya sudah gatal ingin menyuapi daging itu kedalam mulut kecilnya.

Tapi Dela mengambil nya dari hadapan Ilsya terlebih dahulu.

"Hey! Itu makanan ku." Batin Ilsya tidak terima.

Ilsya menggembungkan pipinya dan menatap Dela memohon. Dela dan Lea tertawa menatap ekspresi ku.

"Tidak ada yang lucu saat ini! Mengapa orang-orang sangat jahat pada anak kecil?" Ilsya hampir menangis karna ditertawakan.

"Nona kecil, aku akan menyuapimu, Jangan memakan makanan dengan tangan kosong seperti tadi. Tangan mu akan kotor nantinya dan itu tidak sehat." Ucap Dela sedikit terkekeh melihat Ilsya yang masih menggembungkan pipi merahnya.

"Sepertinya Nona Kecil sangat kelaparan sekarang" Ujar Lea menggoda Ilsya.

"Dela belikan padaku sekalang. Aku sangat lapal" Gadis kecil itu menatap daging lezat didepannya dengan memelas.

Bukannya langsung menyuapi Ilsya, Dela malah mencubit pipi merahnya dengam gemas.

"Ahh, Ekspresi apa itu? Bagaimana bisa kamu seimut ini Nona kecil? Aku tidak tahan! Maafkan aku." Ucap Dela masih memegang pipinya.

Sedangkan Lea hanya tersenyum penuh binar menatap Ilsya yang sekarang sedang cemberut. Setelah itu Dela memotong daging menjadi beberapa bagian kecil menggunkan pisau dan garpu lalu meluncurkannya kedalam mulut Ilsya.

"Enak! Ilsya sukaaa..." teriak Ilsya dengan mata berbinar.

Dela dan Lea tersenyum lembut lalu menyuapinya lagi dan lagi. Kemudia Ilsya memakan sup kaldu lezat, lalu udang yang penuh dengan bumbu asam manis yang luar biasa, disusul dengan Cupcake coklat yang menggiurkan tapi tidak terlalu manis, rasanya pas dilidah Ilsya.

Sampai akhirnya perut kecilnya yang rata kini sedikit maju kedepan.

Ilsya sangat kenyang! Ini adalah makanan terbaik yang pernah Ilsya rasakan. Dikehidupan pertamanya, makanan terlezat yang pernah dia makan adalah nasi dengan lauk ayam dan sedikit sayuran ditambah dengan kerupuk dan jangan lupakan mie instan andalan kaum pas-pasan seperti dirinya.

Ilsya kini bersyukur berada didunia ini sekarang karna dia diberi makanan lezat. Sudah Ilsya katakan bukan? Yang terutama adalah makanan!

Dela dan Lea menatap perut kecil Ilsya yang sedikit membesar dengan takjub.

"Nona kecil sangat berbakat dalam mengunyah makanan." Batin mereka berdua.

Ilsya hanya memandang polos pada Dela dan Lea. Sekarang matanya sudah sayu dan sangat ingin tertutup setelah semua kelezatan yang berlangsung.

Lea yang mengerti tingkah laku Ilsya segera menggendongnya dan membawanya ke pelukan hangat sambil menepuk punggung Ilsya dengan teratur.

Terlalu menikmati ini, Ilsya tidak bisa menahan kelopak matanya. Dan akhirnya Dia tertidur karna kekenyangan yang mutlak. Sempat Ilsya mendengar Dela dan Lea terkekeh kecil, sebelum dirinya terbang ke alam mimpi.











••••

Hello readers! Terimakasih sudah membaca dan memberi vote serta komen kalian untuk cerita ini.
Senang banget aku liatnyaaaa, Makasih ya!

Hope u guys enjoy this story
See u in the next chapter. Xoxo

The Precious Duke's DaughterWo Geschichten leben. Entdecke jetzt