// yellow

537 71 56
                                    

now playing:
Yellow - Coldplay

***

"ANNA SINI FOTO BARENG GAFFRIEL!" Jezzy menarik lenganku paksa begitu juga Darrel menarik Gaffriel. "lo serasi banget tau sama Gaffriel." Bisik Jezzy sebelum meninggalkanku dengan Gaffriel yang tengah mengendurkan dasi.

Aku menatap kedua sejoli di depanku kesal dan berusaha untuk tetap tenang. "Yuk fotonya romantis biar bagus nih di foto," ujar sang photographer seraya tangannya mengarahkan aku untuk lebih berdekatan dengan Gaffriel, "Mbaknya lebih rileks aja, senyum jangan lupa... satu... duaa..."

CEKREK!!!

Entah bagaimana hasilnya tapi sepertinya senyumku sangat kaku di foto. "Bagus! Tapi kurang mesra nih, coba Masnya megang Mbaknya di rangkul," perintah sang photographer.

Tidak baik ini! Kalau di ingat lagi ini adalah pertama kali aku dan Gaffriel berfoto bareng apa lagi sekarang dengan pakaian formal. "Mereka gak pacaran, Mas," ujar Darrel di akhiri tawa membuat si Photographer terkekeh, "Oalah, pantes kaku, saya kira pacaran kan bagus background nya jadi lumayan foto romantis kan," ujarnya membuatku tersenyum kikuk.

"Yaudah foto bebas aja, yuk! Satu... duaa..."

Gaffriel memegangi pinggangku tiba-tiba, menarikku ke dekatnya, aku bisa merasakan jelas bagaimana besar tangan Gaffriel di pinggangku itu lalu ia sedikit membungkuk dengan senyum sehingga bibirku ikut melengkung ke atas.

CEKREK!!

"Waadauww tidak berobat nih Gaffriel sama Anna," komentar Raffel tiba-tiba sudah berada di sebelah Photographer di ikuti tawa Darrel dan juga Jezzy. "Giliran disuruh foto bebas malah romantis, gimana sih, Friel," ujar Darrel disana.

"Tau nih Gaffriel," sahutku bercanda padahal jantungku sedang tidak baik-baik saja.

Jam menunjukan pukul 5 sore dan kamipun memutuskan untuk pergi kembali ke rumah Darrel. Disana Darrel sudah menyiapkan beberapa minuman dan juga makanan untuk menjadi tempat menongkrong kami sebelum kembali pulang. Aku memilih untuk mengganti pakaianku agar lebih leluasa untuk duduk. Semua laki-laki berada di ruang tengah kecuali aku dan Jezzy yang sedang berganti pakaian, setelah Jezzy selesai aku mengganti pakaian dan Jezzy akan menunggu di depan. Aku menatap ke depan kaca melihat bagaimana riasan wajah dan juga merapihkan rambut. Setelah selesai aku membuka dress putihku, baru saja ingin membuka resleting ternyata resletingku stuck membuatku kesusahan.

Aku membuka pintu kamar mandi berniat untuk meminta pertolongan Jezzy tapi gadis itu tidak ada di depan. Aku menoleh ke kanan mendapati Gaffriel berjalan dengan minuman di tangannya, "FRIEL!" Seruku tidak sadar bahwa aku memanggilnya padahal aku tidak berniat untuk meminta bantuan..

Lelaki itu terhenti menatap heran ke arahku yang langsung saja kumenggeleng kepala. "NGGAK! Gak jadi gue lupa,"

Ia menaut alis, "Lupa apa?"

"POKOKNYA GAK JADI!" Sahutku cepat malah membuat Gaffriel mendekati pintu dan mendorongnya. "Gak ada apa-apa," ujarnya setelah menatap ke dalam kamar mandi membuatku meringis takut.

"Ya emang gak ada apa-apa,"

"Oh, yaudah." Lelaki itu melanjutkan jalannya tetapi Jezzy sepertinya benar-benar tidak akan kembali, sementara aku tidak bisa memakai dress ini terlalu lama. Haruskah aku meminta tolong Gaffriel? Tapi... "FRIEL! Jadi deh," panggilku secepat mungkin.

"Apa?"

"Tolongin..."

Ia kembali mendekatiku membuatku harus mendongak menatapnya, Gaffriel ini tinggi sekali ternyata. "Tapi tolong zipnya sampe bener aja,"

Metanoia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang