Malam ini aku menanti
Kedatanganmu mengisi sepiku
Lama terasa waktu bergulir
Karena dirimu tak bersamakuOh, Tuhan, tolonglah, bawa dia kembali
Bersamaku di sini, menjagaku selaluDengarlah doaku yang tak pernah meminta
Bawa dia kembali bersama walau hanya sesaatMasih terasa hembus nafasmu
Saat 'ku gundah kau lipur laraku
Kini terasa semakin dalam
Rasa rinduku pada dirimuOh, Tuhan, tolonglah, bawa dia kembali
Bersamaku di sini, menjagaku selaluDengarlah doaku yang tak pernah meminta
Bawa dia kembali bersama walau hanya sesaatPlaylist:
Mahalini-Bawa Dia kembaliHAPPY READING 💙
•
•
•"Bagaimana keadaan putri saya dok?" Ayah membuka suaranya.
"Keadaan pasien baik baik saja, tidak ada pendarahan yang terjadi. Namun Tuhan sudah berkehendak lain...."
"Pasien dinyatakan meninggal"
Tangis bunda langsung pecah, ia meraung raung sejadi jadinya sambil memeluk ayah, begitupun ayah ia pun sudah terisak.
Papa dan mama pun melakukan hal ya sama, apalagi saat melihat kondisi Aarav.
Aarav menyeka air matanya kasar.
"Jadi ini yang kamu kasih buat mas?" Tanyanya entah pada siapa, dengan segera ia langsung berdiri, berjalan pergi dan meninggalkan rumah sakit.
Aarav mengendarai mobilnya tanpa tujuan dan arah, di tambah lagi kecepatan mobilnya yang berada di atas rata rata membuat beberapa pengendara lain menklakson nya, hal itu justru membuat pikiran Aarav semakin runyam saja.
Dengan satu bantingan stir Aarav langsung membelokkan mobilnya ke arah jalanan yang sepi dan kembali mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh.
Hingga akhirnya mobilnya membawanya ke sebuah pantai, entahlah bahkan Aarav tidak sadar kemana tujuannya tadi, dirinya seperti di kendalikan oleh orang lain.
Aarav membuka pintu mobilnya, ia kemudian menutupnya dengan keras hingga menimbulkan bunyi dentuman yang memekakkan telinga.
Aarav mulai melangkahkan kakinya memasuki area pantai, tidak lupa juga ia melepas sandal yang tadi ia pakai.
Lelaki itu berjalan lebih masuk dan menyusuri bibir pantai, baru beberapa langkah berjalan Aarav langsung menghentikan langkahnya ketika muncul bayang bayang Kanaya yang sedang berlari sambil tertawa, dibelakangnya ada seorang lelaki yang tak lain dan tak bukan adalah dirinya, Aarav tersenyum sinis saat bayang bayang tersebut menampilkan dirinya yang sedang memeluk Kanaya dari belakang.
YOU ARE READING
𝙱𝙾𝙳𝙰𝙲𝙸𝙾𝚄𝚂
General FictionDOSEN SERIES #1 [COMPLETED] Aarav mencondongkan tubuhnya ke arah Kanaya. "Mau coba yang nggak lewat batas?" "Atau langsung yang lewat batas?" "Eh," Kaget Kanaya saat tubuh Aarav sudah berada di atas tubuhnya dengan kedua tangan Aarav yang berada di...