69. S.P.E.C.I.A.L (I)

41.2K 2.7K 172
                                    

Sesuai judul di atas, part ini adalah part spesial yang berisi semua request an adegan yang kalian komen di beberapa part sebelumnya.

Pertama tama author mau minta maaf kalau nggak sesuai sama ekpektasi kalian, tapi author bakal berusaha buat kasih yang terbaik.

Terima kasih juga buat yang udah request, hope you like it!!!! ❤️

Semua gambar yang ada di part ini author ambil dari google sebagai gambaran aja, biar mempermudah kalian untuk memahami, soalnya part ini banyak bercerita tentang adat Jawa.

Semua gambar yang ada di part ini author ambil dari google sebagai gambaran aja, biar mempermudah kalian untuk memahami, soalnya part ini banyak bercerita tentang adat Jawa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING 💙



"Eca...." Aarav memangil salah satu nama keponakan nya itu dengan sedikit keras.

"Oi ngopo?"

"Heh bahasa mu kui loh, karo uwong sing luwih tuo barang kok!" Tegur Aarav dengan logat jawa nya.

"Eh ngapunten om, Eca kinten sanes om ingkang nimbali" Eca nyengir lebar sambil menangkup kedua tangannya sebagai permintaan maaf.

Aarav menggeleng pelan.

Dasar anak muda.

"Kamu tadi ngajakin om bikin waffel kan?"

Eca mengangguk membenarkan ucapan om sekaligus dosen nya di kampus itu.

"Ayo buat!" Ajak Aarav senang.

"Lah? Tadi kata nggak mau"

"Kan tadi sekarang udah berubah pikiran"

"Yah Eca nya udah terlanjur mager lah, nggak dari tadi sih"

"Mau nilai kamu om bikin jadi E huh?"

"Eh ya jangan dong, mentang mentang jadi dosen. Eca aduin ke tante Naya tau rasa om!"

"Gage Eca, uwes kadung ngeleh iki" Logat jawa Aarav kembali keluar.

"Tapi Eca tadi ngajak nya bikin waffel nasi goreng ala Kai Exo loh, om mau emangnya?"

"Ya orang om juga pengen itu, kaya vidio yang kamu tunjukin tadi kan?"

Eca menatap Aarav dengan mata yang memincing.

Tumben tumbenan sekali om nya ini mudah tergoda dengan makanan, biasanya kan cuek bebek.

"Jangan bilang om lagi ngidam?" Tebaknya sambil menahan tawa.

"Cuman pengen bukan ngidam" Elak Aarav.

"Buahahaha" Tawa Eca langsung pecah begitu saja saat mendengar alasan tidak masuk akal dari lelaki dewasa di depannya ini.

Aarav berdecak kemudian mengambil bantal sofa dan melemparkannya pada sang keponakan.

"Buruan. Besok kalau libur semester udah selesai om bakal bikin kamu satu kelompok sama cowok yang kamu taksir di kampus!"

𝙱𝙾𝙳𝙰𝙲𝙸𝙾𝚄𝚂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang