28. Seminar

43.9K 3.4K 7
                                    

HAPPY READING 💙•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING 💙


"Pagii" Sapa Kanaya sambil menatap Aarav yang sedang mengancingkan kemejanya.

Aarav menoleh.

"Pagi" Balas lelaki itu sambil tersenyum tipis.

"Kenapa kok mukanya seneng gitu?" Heran Aarav.

"Ya seneng dong kan agenda kuliahnya cuman seminar doang nggak ada kelas jadinya"

Aarav menatap Kanaya dengan alis yang terangkat sebelah.

"Emangnya kamu tau siapa yang bakal ngisi seminar nya?"

Kanaya menggeleng.

"Tahun kemarin sih dokter muda, mana ganteng lagi tapi kalau tahun ini nggak tau ya"

Aarav menatap Kanaya aneh.

"Kenapa ngeliatnya gitu banget?"

Aarav menggeleng kemudian merapikan rambutnya nya.

"Kenapa sih?"

"Kamu kan ikut organisasi masa nggak tau"

"Iya sih, tapi nggak semua urusan kampus harus aku tau kan?"

Aarav mengangkat bahu.

"Berangkat sekarang?"

"Bentar" Ucap Kanaya sambil menyemprotkan sedikit parfum di lehernya.

"Ayo"

"Almamater kamu" Tegur Aarav saat melihat almamater Kanaya yang masih tergeletak di tepi ranjang.

"Oh iya" Balas Kanaya sambil membalikkan badannya dan mengambil almamater nya.

Aarav menghentikan kegiatan menuruni tangganya saat handphone di saku celananya nya berbunyi nyaring.

"Halo?"

"...."

"Kenapa mendadak?"

"...."

"Saya kesana sekarang"

Setelah selesai berbincang di telefon Aarav segera menghampiri Kanaya.

"Kamu bisa berangkat sendiri?"

"Bisalah, orang biasanya kalau nggak ada kamu aku juga berangkat sendiri"

Aarav menggeleng.

"Saya anter"

Kanaya menahan tangan Aarav yang menariknya.

"Kamu ke kantor aja, ada urusan penting kan?"

"Lagian kamu juga nggak ada kelas pagi"

"Naya bisa berangkat sendiri"

Aarav menggeleng lagi.

"Saya tadi udah janji buat nganterin kamu"

𝙱𝙾𝙳𝙰𝙲𝙸𝙾𝚄𝚂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang