Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HAPPY READING 💙
•
•
•
"Ya Allah bunda kenapa tadi nggak bangunin Naya!" Pekik Kanaya sambil menuruni tangga.
"Loh subuh tadi bunda udah bangunin ya, kamu nya aja yang habis sholat malah tidur lagi"
Kanaya cemberut.
"Yaudah kalau gitu Naya mau langsung berangkat aja"
"Sarapan dulu Naya!" Cegah ayah sambil menatap putri semata wayangnya.
"Nggak sempet yah, udah mau telat ini, nanti aja Naya makan di kampus"
"Naya berangkat yah, bun. Assalamualaikum..." Pamit Kanaya sambil menyalami tangan kedua orangtuanya.
"Waalaikumsalam" Kompak ayah dan bunda.
Kanaya melirik jam tangan di pergelangan tangannya.
Mobilnya sudah terparkir rapi di parkiran kampus.
Kanaya menggerutu pelan saat hanya tersisa 3 menit agar ia tidak telat.
Dengan segera ia langsung keluar dari mobil.
Brak!!
Kanaya meringis pelan saat tubuhnya terhempas karena menabrak sesuatu yang keras.
"Astaga Naya!" Ucap seseorang sambil menahan pundak Kanaya agar perempuan itu tidak terjengkang ke belakang.
Kanaya mendongak.
"Eh kak Rafa, maaf kak Naya nggak sengaja" Jawab Kanaya sambil nyengir saat mengetahui seseorang yang ia tabrak tadi adalah presiden mahasiswa.
Rafa terkekeh kemudian mengacak rambut Kanaya pelan.
"Nggak papa, sana masuk kelas lo buru buru kan? Bilang aja habis ada perlu sama gue, biar nggak di hukum sama dosen"
Kanaya mengangguk kemudian kembali berlari membuat Rafa yang melihatnya langsung tersenyum.
"Sayang udah ada yang punya" Gumam Rafa sambil berjalan pergi.
Tok tok
Kanaya mengetuk pintu kelasnya.
"Permisi bu...."
"Kanaya?! Kamu kenapa terlambat?!" Tanya sang dosen.
"Anu itu bu, tadi saya ada urusan sama kak Rafa"
"Rafa anak jurusan teknik? Yang presiden mahasiswa itu?"
Kanaya meringis pelan kemudian mengangguk.
Maafkan Naya Ya Allah!!
Ini yang pertama dan terakhir kok, besok nggak akan di ulangi lagi!
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙱𝙾𝙳𝙰𝙲𝙸𝙾𝚄𝚂
General FictionDOSEN SERIES #1 [COMPLETED] Aarav mencondongkan tubuhnya ke arah Kanaya. "Mau coba yang nggak lewat batas?" "Atau langsung yang lewat batas?" "Eh," Kaget Kanaya saat tubuh Aarav sudah berada di atas tubuhnya dengan kedua tangan Aarav yang berada di...
