16. PMS

58.1K 4.1K 71
                                    

HAPPY READING 💙•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING 💙


Aarav mengkerutkan kening bingung saat mendapati Kanaya yang tidur dengan posisi memeluk lututnya, persis seperti janin dalam kandungan.

Ia kemudian berjalan mendekati ranjang dan seketika itu juga Aarav langsung tersentak saat mendapati banyaknya keringat yang bercucuran di wajah Kanaya.

"Kanaya?!" Panik Aarav sambil duduk di samping Kanaya dan mengelus rambutnya pelan.

"Sakit" Gumam gadis itu pelan.

Aarav tau

Bahkan sangat sangat tau apa yang akan perempuan rasakan saat sedang datang bulan

Apalagi Kanaya adalah tipe perempuan yang saat menstruasi akan merasakan sakit yang tidak bisa di definisikan dengan kata kata.

Bukan hanya sakit perut tapi juga nyeri punggung, kram perut, perubahan mood, kehilangan nafsu makan, jerawat, insomnia, kemurungan dan masih banyak lagi.

Ditambah Kanaya adalah orang yang tidak bisa merasakan sakit dan takut akan rasa sakit, tangannya terkena pisau saja gadis itu pasti akan meneteskan air mata dan menangis.

Lebay memang, tapi kenyataannya memang begitu.

Aarav mengelus rambut Kanaya pelan, ia sebenarnya tidak tega melihat Kanaya yang seperti itu namun mau bagaimana lagi, gadis itu harus menghadapinya setiap bulan.

"Kok itu nya belum di minum?" Tanya Aarav saat melihat sebotol kiranti yang masih tersegel rapi di atas nakas.

Kanaya menggeleng sambil memegangi perutnya yang terasa sangat sakit bukan hanya perutnya saja namun seluruh badannya pun begitu.

"Di minum dulu, biar nggak sakit lagi" Aarav meraih botol tersebut dan membukakan nya untuk Kanaya.

Glek

Kanaya menengguk nya hingga separuh botol.

"Dihabisin"

Tanpa pikir panjang Kanaya langsung menengguk nya lagi hingga habis tak tersisa.

"Sini" Aarav menarik tangan Kanaya dan membawa gadis itu ke dalam pelukannya.

Ia kemudian mengelus punggung Kanaya lembut.

"Perutnya sakit" Adu Kanaya.

Aarav menghentikan elusan nya di punggung Kanaya, ia kemudian menunduk dan menatap wajah Kanaya yang terbenam di dada bidang nya.

Lelaki itu kemudian menyusupkan tangannya ke dalam pakaian Kanaya dan mengelus perut rata Kanaya dengan lembut.

Kanaya sempat terkejut namun tidak dapat di pungkiri ia sangat menyukai elusan Aarav di perutnya.

𝙱𝙾𝙳𝙰𝙲𝙸𝙾𝚄𝚂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang