Ep. 15 🎋 (1/3)

595 46 19
                                    

Aku sempat terkejut karena mendengar seseorang mengetuk pintu kamarku. Ketukannya terasa tidak terlalu keras dan sebenarnya aku takut untuk membukanya tapi aku memberanikan diriku. Siapa yang mau merampok kondo para anak miskin ?. Tidak masuk logika jika perampoknya lebih memilih mengetuk pintu kamarku daripada kamar Win kan ?.

Jadi aku membukanya.. Dan mataku membulat tekejut segera setelah aku melihat P'First berdiri tegap di depan pintu sambil tersenyum tipis. Aku membuka pintunya dan P'First tiba-tiba memelukku dari depan. Pelukannya terasa begitu nyaman bagiku. Aku tidak bisa melakukan apa-apa karena otakku masih memproses kejadian aneh ini. Kenapa tiba-tiba P'First datang dan memelukku ?.

Aku mencoba untuk bertanya tapi tidak berusaha mencoba untuk melepaskan pelukannya. Sebaliknya aku malah memeluk balik P'First.
"P-phi first ?. ada apa ?"

"Semalam aku bermimpi tentangmu. Aku melihat kamu sedang melawan rasa sedih dan membutuhkan seseorang untuk menemanimu bukan ?"

"E-ehh.. Kenapa phi tiba-tiba bermimpi seperti itu ?"

Aku mulai curiga, kemarin malam aku sempat mengatakan bahwa aku ingin seseorang memelukku kan ?. Aku merasa bahwa P'First bisa merasakan hal itu. Kalau mendengar, aku rasa tidak mungkin karena dinding kamarku cukup tebal dan aku juga tidak mengatakannya dengan keras. Tapi aku berpikir mungkin ini hanya sebuah kebetulan saja.
"Entahlah, tapi phi juga bisa merasakan dari tubuhmu sekarang"-ucap P'First sambil terus memelukku.

Sejujurnya, aku sangat menyukai pelukan hangat yang diberikan oleh P'First. Untuk sepersekian kali aku mengatakan bahwa ia sangat perhatian terhadap perasaanku.
"Kalau kamu ingin seseorang datang untuk mengerti perasaanmu, panggilah aku, mengerti ?"

Hoihhhh, aku sekarang curiga kalau P'First bisa membaca pikiranku. Baru beberapa detik aku berbicara tentang perasaanku dan sekarang dia membahasnya ??!!
"E-eummm.. Phii.. Khob khunnn naa sudah mencoba mengerti perasaanku, aku tau phi sangat menyayangiku"

"Baguslah jika kamu mengerti itu, jangan pernah sungkan untuk bercerita, oke ?"

"Eum, aku mengerti"

P'First melepaskan pelukan hangatnya dari tubuhku. Ia berkata padaku untuk segera bersiap karena sebentar lagi akan ada event di kampus.
"Mandilah, phi akan memasak untuk sarapan pagi kita"

"Baik phi, aku nanti akan membangunkan Win dan Khao untuk ikut sarapan"

"Okee, kalau begitu, phi akan ke dapur dulu ya"

"Khab phi"

P'First keluar dari kamarku kemudian berjalan menuju dapur. Aku mengambil peralatan mandi berserta baju santai yang akan aku pakai ke festival. Karena acara ini mungkin akan membuat bajuku kotor jadi aku hanya memakai kaos biasa, bukan pakaian formal karena aku takut akan kesulitan mencucinya.

Aku mengambil kaos ku kemudian berjalan melewati P'First menuju kamar mandi dan segera menyelesaikan urusanku disana. Setelah beberapa menit akhirnya selesai juga, aku keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambut dan berjalan ke arah P'First untuk bertanya kepadanya barangkali ada yang bisa aku bantu.
"Bagaimana phi, apa ada yg bisa aku bantu ?"

"Ohh, tidak ada Nong, bangunkan Khao dan Win saja dulu, masakannya sebentar lagi selesai"

"Khab P'First"

Aku berjalan meninggalkan dapur dan mengetuk pintu kamar Win dan Khao untuk membangunkan mereka. Setelah berusaha selama beberapa menit, akhirnya mereka berdua pun bangun. Aku bersama Khao menyapu dan membereskan ruangan tengah sedangkan Win mandi terlebih dahulu. P'First masih fokus memasak.

Setelah beberapa menit, aku melihat Win kembali dari kamar mandi dan sekarang saatnya Khao yang menyelesaikan urusannya di kamar mandi. Win membantuku membersihkan ruangan tengah dan kamar agar terlihat rapih dan bersih.

Makanannya pun sudah siap, P'First membawa beberapa piring makanan, satu wadah nasi, lauk dan sendok garpu di atas meja makan. Aromanya membuat hidungku ter-hipnotis. Wanginya terasa begitu harum sampai memenuhi seisi ruangan.
"Mix, Win, ayo makan dulu"

"Khab phi"

Aku dan Win meletakkan sapu di samping dinding dan berjalan menuju meja makan. Begitu juga dengan Khao yang baru saja keluar dari kamar mandi langsung ikut duduk di atas meja makan dan menikmati makanan yang sudah dimasak oleh P'First dengan cinta hanya untuk kami.

Kami ber-empat sarapan pagi seperti biasa. Jarang kami bisa sarapan bersama seperti ini karena pasti ada saja salah satu yang tidak bisa ikut. Setelah selesai sarapan, kami semua mencuci piring dan menunggu P'First selesai mandi kemudian kita langsung meluncur ke kampus untuk ikut ke dalam acara festival kampus hari ini.

~~~~Special Character Unlocked~~~~
-Fluke Pusit Dittapisit-

~~~~Special Character Unlocked~~~~-Fluke Pusit Dittapisit-

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

__________________

Aku membawa beberapa barang yang diperlukan kedalam tas ransel kecil. Kami semua sepakat akan meninggalkannya di mobil Win dan tidak membawanya agar tidak berat. Jadi kami harus memisahkan barang ganti dan barang penting agar aman.

"Semua sudah siap ?"

"Khab phi, kita sudah siap"

"Kalau begitu, kita bersenang-senang sekarang, yok berangkat"

"Khabb!!"

Kami berangkat dengan penuh semangat menuju kampus untuk ikut merayakan festival. Kami sampai di kampus pada pukul 7.45 dan mulai mencari area parkir yang tidak terlalu jauh dari area utama pelaksanaan festival.

To be continued..
Jangan lupa buat spam comment dan vote ya hehe nanti author bales kok
Happy reading and god bless u <3

Love Mechanics : Why It Must Be Love To Hate ? || EarthMix [FR]Where stories live. Discover now