Ep.7 🎋 (1/3)

646 69 9
                                    

Hai hai ^^
Kalian semua masih belum bosen kan sama cerita ini ? huft, author beneran minta maaf karena akhir² ini sibuk banget jadi gabisa ngurus work sama sekali T_T , but i'll try my best to finish it so u guys can enjoy reading this novel okay ><

okelah, author lanjutin ya ceritanya ^^ selamat membaca..

_____________

Mix's POV :

Saat P'Sing memintaku untuk menjadi partner latihan P'Earth, aku langsung menyetujuinya tanpa berpikir panjang. Bukan karena aku senang bisa berlama-lama dengan P'Earth tapi ini memang tugasku untuk membantu semua kelengkapan panggung yang diperlukan. Jadi aku membantu P'Earth hanya karena aku ingin pertunjukan ini berjalan dengan lancar.

"Bagaimana N'Mix, apa kamu setuju ?"

"Khab P'Sing, aku akan membantu P'Earth."

"Kalau begitu, kamu bisa memulainya."

"Khab.."

Setelah mendengar ucapan P'Sing, aku langsung berjalan mengikuti P'Earth seperti seekor kelinci yang membuntuti singa jantan yang ganas. Setelah beberapa langkah maju kedepan, langkah kami terhenti karena P'Sing memanggil.

"Ehh N'Mix, Earth.."

"Khab ?"

"Kalian hari ini berlatih di ruanganku saja bagaimana ? Aku berencana akan merenovasi panggung agar kalian tidak terganggu"

Aku sempat berpikir aneh sekaligus takut, apakah nyawa ku akan aman jika aku dibiarkan berdua dengan P'Earth. Aku yakin dalam hitungan detik saja aku bisa menjadi santapan lezatnya. Aku memandang kepada P'Earth berharap dia memberikan jawaban yang pasti karena aku tidak bisa memutuskan.

P'Krist tersenyum dan berkata kepada ku dan P'Earth.
"Hei, jangan khawatir, kalian tidak akan berlatih berdua saja karena ada stylist yang sudah berjaga disana, kalian bisa berlatih sepuasnya karena malam ini.." -P'Krist melirik P'Singto.

Yah, aku sudah tau. Malam ini P'Singto akan menginap di rumah P'Krist, mungkin untuk ber-reproduksi, aku tau.. yaa tebakanku tidak pernah meleset, bagaimana tidak, junior P'Sing terlihat mengeras dan ingin meraung keluar setiap kali ia menatap P'Krist yang cantik itu.

P'Sing menyahut ucapan P'Krist
"Kalian sudah tau lah, hahaha, bagaimana ?. Kalian setuju ?."

Aku ingin sekali menolak tapi P'Earth tiba-tiba berbicara sebelum aku sempat membuka mulutku.
"Khab Phi, kita setuju."

Hah ? Kita setuju ? Sejak kapan aku berkata setuju hei.

"Bagaimana N'Mix ?"

Lagi-lagi aku belum sempat menjawab tapi P'Earth terlebih dahulu menjawabnya.
"N'Mix juga setuju phi."

Huft... Yah sudahlah..

"Kalau begitu, kalian bisa kesana sekarang. 3 lantai dari sini, ruangan f4 ya"

"Khabb."

Aku berniat untuk berbicara kepada teman-temanku agar mereka tidak menungguku tapi P'Earth tiba-tiba meraih tanganku dan menggenggamnya sambil menuntunku dari depan untuk berjalan keluar dari ruangan theater...

Aku berniat untuk berbicara kepada teman-temanku agar mereka tidak menungguku tapi P'Earth tiba-tiba meraih tanganku dan menggenggamnya sambil menuntunku dari depan untuk berjalan keluar dari ruangan theater

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

P.. P'Earth, tidak perlu memegang tanganku seperti itu.. aku malu..

P'Earth menarik tanganku dengan lembut dan kami berdua berjalan meninggalkan ruangan theater.
Kami berjalan menuju eskalator dan menunggu pintunya untuk terbuka. Aku melihat angka di atas pintu yang menunjukkan lift datang dari atas.

Aku melihat sekitar dan mengajak P'Earth untuk berbicara karena jika tidak, situasi ini bisa terasa sangat canggung dan akan mengganggu konsentrasi latihannya nanti.

(NB : maksudnya kalau misal earth sama mix canggung, nanti latihan mereka gak akan maksimal)

"P'Earth.."

"Eum ?"

"Kenapa tadi Phi bilang aku setuju padahal aku belum mengatakan apapun."

"Ohh, pertanyaan P'Sing tadi ?."

"Eum, Phi tidak membiarkan aku berbicara sama sekali"

"Ya.. karena aku ingin berlatih bersama mu"

"Hah ?"

Otakku buffering..

"Aku menghubungi aktrisnya agar tidak perlu datang untuk berlatih hari ini jadi aku bisa menghabiskan waktu denganmu."

"Phii ! "

"Khab Nong ?"

Aku merasa kesal, bagaimana dia bisa seenaknya mempermainkan P'Sing seperti itu ?. Dia kurang ajar, aku membencinya.

"Raut wajahmu mengatakan bahwa kamu kesal denganku bukan ?. Tenanglah, aku juga sudah berbicara dengan P'Sing untuk ini."

" P'Sing ?"

P'Earth malah menunjukkan smirknya

"Jadi phi mempermainkanku ?."

Aku mengkerutkan dahiku sebagai pertanda kesal. Aku bisa menghabiskan waktuku untuk membantu Khao, Win dan P'First untuk mendekorasi panggung daripada menghabiskan waktu dengannya.

"P'Earth menyebalkan"
Aku berbalik badan dan mencoba untuk berjalan pergi tapi P'Earth malah menahan pinggangku dan menariknya untuk mendekat dengan tubuhnya.

Perut kami saling menempel, tubuh kami sangat dekat bahkan wajah kami hanya berjarak sekitar 10-15 cm. Aku sedikit menahan tubuhku dengan meletakkan tanganku ke dada P'Earth sambil terus menatapnya.

 Aku sedikit menahan tubuhku dengan meletakkan tanganku ke dada P'Earth sambil terus menatapnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"P-phi Earthh..."

"Nong, bagaimana aku bisa fokus berlatih jika bukan kamu yang menjadi partnerku, hm ?"

Sialllll, aku tidak bisa menghindar dengan kondisi tubuhku sekarang. Dia memegang dengan kuat pinggangku dengan tangannya yang berotot sehingga sedikit tidak mungkin aku bisa kabur darinya. Yang bisa aku lakukan adalah aku menjaga tubuhku agar tidak berada terlalu dekat dengan cara menahannya dengan tanganku.

Jantungku berdegup dengan sangat kencang, aku menelan keras salivaku sambil terus memandang P'Earth yang terlihat begitu tampan pada jarak ini. Matanya berwarna coklat yang sangat menawan. Senyumnya begitu manis.

"P-phi, lepaskannn.."

P'Earth malah mendekap pinggangku lebih keras. Aku hampir kesulitan untuk bernafas. Tapi tiba-tiba P'Earth melepaskan pegangannya pada pinggangku karena pintu lift terbuka. Akan sangat memalukan jika orang di dalam lift melihat kita dalam posisi seperti itu tadi. Aku berusaha menata wajahku seolah-olah tidak terjadi apa apa. Huft..

Di dalam lift ada 3 orang dan semua keluar sehingga lift itu sekarang kosong. Ya tuhan apa aku harus berdua lagi dengan P'Earth.. Untung saja hanya 2 lantai, aku rasa ini akan cepat. Aku tidak ingin jatuh cinta padanya T_T

To be continued..
Jangan lupa buat spam comment dan vote ya, jangan bosen-bosen buat mampir ke lapak author dan baca novel lainnya yang pasti ga kalah menarik.
Happy reading and peace out ^^

Love Mechanics : Why It Must Be Love To Hate ? || EarthMix [FR]Where stories live. Discover now