Ep.1🎋 (2/3)

2.2K 195 13
                                    

Kami melanjutkan memakan makanan kami dan diantara kami ber-empat hanya aku yang perduli dengan anak gadis yang berteriak kearah kami karena mereka sepertinya terpesona.

Karena ya sudah jelas diantara mereka ada anak gadis yang memenuhi kriteriaku jadi aku harus menarik perhatiannya dan jika beruntung aku akan memilikinya tapi akan seperti apa reputasiku nanti jika aku ketahuan berkencan bukan.

Aku menggulirkan mataku ke sisi lain kantin, benar, para pria. Yang aku maksud disini bukan pria tulen tapi mereka yang menyukai sesama jenis.

Tidak perlu ditanyakan lagi jika beberapa bahkan hampir semua dari mereka yang menyukai sesama jenis sering kali salah tingkah saat melihat gank ku. Karena kalian tau sendiri gank ku berisi anak-anak tampan dari universitas yang berbeda-beda.

Oh iya, lupa ku sebutkan tadi. Aku dan Khao sama-sama mahasiswa fakultas ekonomi. Jadi kami lebih sering bersama karena sudah tentu mengambil banyak kelas yang sama.

Beberapa pria yang tersenyum kepadaku hanya berani memandang dari tempat makan mereka. Hanya 1 dari 10 yang berani mendekatiku dan meminta ID Line tapi aku menolaknya karena aku penyuka wanita.

Aku ulangi lagi, aku penyuka wanita atau gadis. Bukan pria.

Jadi aku menolak para pria yang meminta ID Line ku, beberapa dari mereka langsung mengkerutkan wajah mereka karena aku tidak memberikan ID Line ku tapi ada juga yang tetap senang karena bisa berbicara denganku.

Saat aku masih fokus dengan makananku, tiba-tiba terdengar segelintir anak gadis yang berteriak seperti kerasukan P'Pha secara bersamaan.

Mungkin kalian tidak tau siapa P'Pha, dia adalah mahasiswa yang meninggal di area kantin ini sekitar 13 tahun yang lalu dan banyak yang mengatakan jika arwahnya masih berada di kantin ini dan sering kali mengganggu siswa yang makan atau duduk sendirian. Beruntungnya aku duduk ber-empat jadi P'Pha tidak akan berani menggangguku.

P'Pha, aku bercanda :)

Aku menolehkan pandanganku ke arah sumber suara itu dan dugaanku benar, itu adalah P'Earth. Seorang pria bertubuh gagah dan tinggi serta memiliki kulit coklat manis sedang berjalan memasuki area kantin.

Aku bingung, sudah beberapa hari belakangan ini aku sering bertemu dengan dirinya di area kantin. Padahal, P'Earth adalah mahasiswa fakultas management dan fakultas itu berada lumayan jauh sekitar 4 block dari sini dan memiliki area kantinnya sendiri. Entahlah, aku tidak tau alasan dengan pasti kenapa dia malah menuju ke kantin sini. Aku membencinya.

Dia merebut ketenaranku. Sesaat dia muncul di kantin, anak gadis langsung mengalihkan pandangannya dariku langsung melesat menuju P'Earth. Aku benci mengakuinya tapi dia memang tampan.

Aku membalikkan wajahku dengan kesal setelah melihat P'Earth menyapa para anak gadis itu yang membuat mereka menggeliat seperti pinguin. Teman-temanku berbicara tentangnya setelah mereka selesai melihat orang itu.

"Tidak heran kenapa anak gadis itu menggeliat saat mereka melihat P'Earth. Dia memang tampan" -Ucap Win sambil meletakkan sendoknya karena makanannya sudah habis

"Eum setuju, dia juga pria yang baik jadi aku rasa itu sesuai dengan ketenarannya saat ini"-Sahut Khao membalas ucapan Win

Tiba-tiba P'First menyuruh kami untuk mendekat. Karena aku juga penasaran apa yang akan dikatakan olehnya jadi aku ikut mendekatkan kepalaku ke arahnya.

"Kalian bertiga, mendekatlah kesini"

"Kenapa Phi ?"

Kami mendekat kearah P'First
"Kalian jangan tertipu dengan wajah Earth yang tampan itu. Karena dari apa yang aku dengar, dia suka mempermainkan hati wanita dan pria yang menyukainya"

Aku mendengar ucapan P'First yang menurutku janggal jadi aku menanyakannya
"Pria ? Dia juga menyukai pria ?"

P'First menjawab pertanyaanku
"Iya, benar. Dia bisexsual. Dan parahnya lagi dia biasanya akan mengajak orang yang menjadi korbannya untuk berhubungan intim setelah itu ia akan meninggalkannya begitu saja seperti sampah"

Perkataan P'First benar-benar mengejutkanku. Win yang juga merasa aneh bertanya kepada P'First.

"Lalu, sudah pasti korbannya banyak bukan ?. Tapi kenapa dia masih se-tenar itu ?."

P'First langsung menjawab
"Oh, dia bermain kotor. Dia membungkam mulut korbannga dengan uang. Jadi jika korbannya macam-macam, Earth tidak akan segan-segan untuk bertindak kasar"

Khao menyahut perkataan P'First
"Phi, dimana Phi bisa tau semua informasi ini ?"

"Dulu saat aku mendaftar di universitas ini, dia satu gugus denganku kemudian pindah karena jurusan yang kami ambil berbeda. Aku Tataboga dan dia Management. Saat itu berita tentangnya tersebar luas dan ada sekitar 7 kating yang menjadi korbannya hanya dalam hitungan 2 minggu masa MOS"

Aku terbata-bata mendengar ucapan P'First
"D-dua minggu sudah k-korban 7 kating phi ?"

"Chai Nong, dia player paling disegani di universitas ini"

Kami kembali ke tempat duduk masing-masing seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Aku meletakkan piring kotorku kemudian meneguk minuman yang ada di depanku.

Saat aku masih menikmatinya, P'Earth lewat di samping meja makanku kemudian dia melirikku dan memberiku kedipan mata sebelah atau biasanya disebut Wink. Oh astaga pemandangan apa itu, aku hampir saja tersedak karenanya.

Apa anak itu sudah gila ?. Aku punya insting bahwa selanjutnya aku akan menjadi korbannya. Itu tidak akan pernah terjadi anak sialan. Aku tidak perduli dia adalah katingku tapi jika dia macam-macam maka aku akan menonjoknya tepat di wajahnya untuk memberikannya pelajaran.

Satu tonjokan untuk dia yang merebut ketenaranku, dan satu tonjokan lain untuk dia yang berani macam-macam dengan pria tampan sepertiku.

Wajahnya yang tersenyum setelah mengedipkan matanya kepadaku membuatmu kesal ingin menamparnya. Huh, untung makananku sudah dicerna jika tidak aku akan muntah melihat senyumnya yang menjijikkan itu..

Jangan lupa buat spam comment dan vote, terima kasih
Happy reading and god bless u <3

Love Mechanics : Why It Must Be Love To Hate ? || EarthMix [FR]Where stories live. Discover now