Ep.5 🎋 (3/3)

761 74 2
                                    

"Baiklah, waktu ujian praktek hanya tinggal 2 menit. Saya mau kalian sudah hampir selesai dan segera menyerahkan telur yang sudah dijahit. Siapa saja yang berhasil akan saya kirim di grup nanti sore."

"Siap pak"

Aku kembali dari luar ruangan dan duduk di meja tempat aku memulai ujian praktek. Aku dan P'Bright hanya tinggal melanjutkan sisa jahitan yang belum selesai dan kita langsung segera menyelesaikannya.

*2 menit kemudian

"Ohhh, akhirnya selesai" -Aku mengusap dahiku yang hampir banjir dipenuhi oleh keringat. Mungkin karena aku terlalu fokus sampai suhu tubuhku meningkat padahal ruangan ini dilengkapi oleh pendingin ruangan.

"Winn.."

"Khab ?"

Aku menoleh kepadanya dan langsung terdiam karena P'Bright mengelapkan tisu kering ke wajahku secara perlahan untuk membersihkan keringat yang aku keluarkan saat fokus mengerjakan ujian praktek tadi. Aku hanya bisa diam sambil melihat wajahnya yang tersenyum manis membuat hatiku meronta-ronta.

"Tenanglah, jangan banyak bergerak. Wajahmu kusam."

Setelah selesai membersihkan wajahku, ia meletakkan tisunya ke tong sampah kemudian mengambil minuman ringan dari tas nya. Professor sudah keluar ruangan dan hanya tinggal beberapa murid yang masih berada di dalam kelas termasuk aku dan P'Bright jadi kita diperbolehkan untuk mengeluarkan makanan atau minuman.

"Nih, minumlah"-Sambil menyodorkan minumannya kepadaku.

"Tapi kan ini-"

"Sudahlah, minum saja, kamu pasti lelah kan. aku bawa 2 kok."

"Laew, khob khun naa phi bright"

"Khab nong."

Sejujurnya aku ingin bertanya disaat-saat seperti ini. Dimana sisi dingin dan terlihat membenci semua orang yang sering aku lihat ?. Saat P'Bright bersamaku, dia terlihat begitu baik dan manis. Tidak lupa juga dia penuh perhatian. Padahal aku bisa saja membelikan pabrik minuman ini untuknya tapi dia sepertinya tidak tertarik dengan harta yang aku punya. Sejauh ini P'Bright tidak minta apa-apa kepadaku. Justru aku yang memberinya atau sebaliknya. Tidak ada kata meminta atau memohon.

Keputusanku sudah bulat, aku akan mengejarnya dan membuat dia menyukaiku. Kira-kira bagaimana caranya agar aku bisa mendekatinya ?. Aku takut dia akan menjauh saat tau aku menyukainya. Dia memperlakukanku seperti ini juga belum tentu sebenarnya dia menyukaiku. Karena yah, faktanya kan dia gank anggota P'Earth, siapa tau sifatnya tidak terlalu beda kan.

Aku melihat kearah tumpukan buku di sudut ruangan laboratorium dan mendapatkan ide. Aku juga kan kesulitan di beberapa bab, bagaimana jika aku meminta P'Bright untuk menjadi tutor pribadiku ?. Ah ide bagus !!

Ohh Metawin, kau adalah orang yang cerdas. Hahahaha.

Aku dan P'Bright mengemasi barang-barangku dan kami pergi dari ruangan labolatorium. Kami berjalan ke arah lorong sambil bercanda. Tiba-tiba  turun hujan yang begitu deras dan membuat kami harus tertahan di area depan gedung fakultasku.

"P'Bright, bagaimana ini ?."

"Kita tunggu sebentar saja bagaimana ?."

"Eum, aku punya ide."

"Apa itu ?."

"Bagaimana kalau P'Bright pulang bareng aku ?. Nanti biar sekalian kan satu jalan."

"Satu jalan ?. Kamu tau condo ku dimana ?."

"Ee... Tidak.."

Sial, aku hampir ketahuan jika selama ini aku mencari informasi tentangnya. Duh, aku harus lebih berhati-hati lain kali.

Love Mechanics : Why It Must Be Love To Hate ? || EarthMix [FR]Where stories live. Discover now