Ep. 7 🎋 (3/3)

631 71 5
                                    

Aku meletakkan tas ku di salah satu meja yang terletak tidak jauh dari pintu masuk ruangan ini dan segera menggulung lengan baju panjangku sampai siku. Begitu juga P'Earth, dia segera meletakkan barangnya dan merapihkan bajunya.

N'Forth dan P'Pan berada di luar ruangan jadi mereka tidak mengganggu kami latihan alhasil kami bisa fokus dengan bagian-bagian yang mungkin P'Earth kesulitan untuk ber-acting dengan emosi yang tepat.

Kami berdua berjalan mendekat dan ...

Author's POV :

Mix dan Earth saling mendekat satu sama lain sambil terus saling menatap masing-masing. Earth membuka jaket yang ia kenakan dan menjatuhkannya di lantai. Mix sempat terkejut tapi ia hanya diam karena Mix mengira ini semua adalah bagian dari script.

"Khob khun na, sudah menemaniku untuk sampai di istana ini, aku tidak tau harus membalasmu seperti apa"-Earth berbicara dialognya

Mix melirik ke meja yang berada di samping kursi dan ia melihat ada selembar kertas dimana itu adalah script untuk pentasnya, Mix tidak tau harus menjawab apa untuk dialognya jadi dia mengambil script tersebut kemudian kembali ke depan Earth.
"Khab, tidak perlu berterima kasih, aku hanya mengantarmu saja, tidak lebih." -Mix menyahut dialognya sesuai dengan script

Earth memegang lengan atas Mix dan mendekatkan wajahnya. Mix sempat terbujur kaku karena dia mengira bahwa mereka hanya ber-acting dialog. Bukan sampai ada skin ship atau semacamnya.

Earth mendekatkan wajahnya dengan senyum manisnya itu kemudian mencium pipi Mix.

Mix terdiam karena ia terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Earth. Segera setelah Earth mencium pipi Mix, ia mengembalikan posisi tubuhnya seperti semula sambil tersenyum manis.

Mix menjatuhkan script yang ada di tangannya dan malah berlari keluar ruangan. Earth heran kenapa Mix keluar dari ruangan seperti sedang kesal. Dan benar saja, Mix kesal dan ia berlari ke balkon ruangan kamar Singto.

Kerutan di dahinya sudah jelas menggambarkan bagaimana suasana hati Mix sekarang. Sedih, senang, ingin marah, semua jadi satu. Beberapa saat setelahnya Earth menyusul ke arah balkon tapi ia menjaga jaraknya karena takut Mix akan marah.

Saat Mix tau bahwa Earth menyusulnya dan berdiri di samping kiri tubuhnya, ia membuang mukanya ke arah kanan agar tidak melihat wajah Earth yang menyebalkan itu.

"N'Mix.." -Ucap Earth dengan nada yang lembut berharap Mix menjawab

Mix tidak menjawab.

"Phom Khot hod naa.." -Dengan nada memelas tapi Mix tetap tidak menjawab.

"Aku minta maaf karena telah mencium tanpa se-izin mu"

"Kalau kamu tidak ingin menjawab perkataanku, setidaknya izinkan aku menemanimu disini ya ?"

Mix mengangguk.

Earth senang karena akhirnya Mix merespon perkataannya.

"Mix, masih marah ?.."

"Eum, P'Earth menyebalkan. Kenapa selalu saja seperti ini ?! Aku tidak bisa menahannya lebih lama, mengerti tidak ?!"

'Menahannya lebih lama ?' -Batin Earth karena ia bingung dengan maksud ucapan Mix

Mix tiba-tiba berlari meninggalkan Earth dan keluar dari ruangan Singto. Earth sempat memanggilnya tapi Mix tidak mendengarkan sama sekali. Ia langsung pergi begitu saja meninggalkan Earth.

"N'Mix.. Mau kemanaaa ?!"

Mix tidak menjawab.

Saat Mix sudah keluar dari ruangan Singto sambil membawa tasnya, ia bertemu dengan Forth di lorong lantai tersebut.

"P'Mix khab, mau pergi kemana buru-buru sekali ?"

"Ohh, aku ada jadwal kelas setelah ini"

"Lalu, bagaimana dengan latihannya ?"

"Kami sudah menyelesaikannya"

"Ah, oke khab"

"Laew, phom khot hod na (aku permisi)"

"Khab"

Mix berjalan melewati Forth menuju lift dan segera turun untuk pulang karena perasaannya sudah sangat kesal bercampur aduk.

Singkat cerita, Mix sampai di condonya dan bertemu dengan First dan Khao. Mereka berdua sedang beristirahat di depan televisi ruangan tengah.

Mix tidak melihat adanya Win jadi dia menanyakannya.
"P'First khab, dimana Win ?"

"Ohh, kalau tidak salah dia ada kelas privat dengan gurunya. Entahlah, dia tidak memberiku informasi yang jelas"

"Ohh, oke khab"

Mix masuk ke kamarnya dan meletakkan tas serta mengganti bajunya. Setelah selesai, ia keluar dari ruangan untuk bersantai dengan First dan Khao. Sebenarnya Mix ingin bercerita tentang apa yang ia alami hari ini tapi ia masih takut jika First dan Khao akan memarahinya. Karena selama ini mereka sudah memperingatkanku untuk tidak terlibat terlalu jauh dengan Earth atau masalah akan mungkin saja terjadi.

"Eee.. Khao, P'First.. apa boleh aku bercerita sesuatu ?"

Khao mengangguk
"Tentu, cerita saja"-Jawab First

"Eum, hari ini aku mengalami suatu hal yang tidak ingin aku alami sebenarnya"

"Apa itu ?"-Tanya Khao sambil mengunyah kuacinya

First mematikan televisinya karena ia berpikir Mix akan bercerita sesuatu yang serius. First dan Khao membalikkan badannya menghadap Mix untuk mendengarkan ceritanya.

"Aku.."

"Kamu kenapa ?"

"Aku.."

"iyaa ?"

"jatuh cinta"

Kedua mata First dan Khao langsung membulat karena terkejut. Sudah lama sejak terakhir kali Mix jatuh cinta kepada seseorang. Tentu ucapannya membuat mereka berdua penasaran, siapa orang yang berhasil membuat Mix jatuh cinta setelah sekian lama.

"Jatuh cinta ? Dengan siapa ?!" -Khao bertanya dengan antusias.

"Ee.. P'Earth..."

First dan Khao memandang satu sama lain.

"aku tau aku salah, t-tapi.."

"N'Mix, apa yang kamu lakukan hari ini ?"-Tanya First perlahan

"Hari ini.. Aku menemaninya untuk berlatih pentas dan entah disengaja atau tidak, P'Earth menciumku"

"mencium ?"

"Iya, dia mencium pipiku. Akhir-akhir ini aku selalu merasa bahwa dia bersikap sangat baik kepadaku jadi aku merasa bingung"

"Bingung kenapa ?" -Tanya Khao penasaran

"Kalian semua pernah berkata kepadaku bukan jika aku tidak seharusnya terlalu dekat dengan P'Earth."

"N'Mix, aku tidak pernah melarangmu untuk terlalu dekat kepada siapapun. Jika kamu merasa bahwa Earth adalah orang yang tepat untukmu, maka terima saja. Bagaimanapun itu, perasaan semacam ini adalah perasaan yang murni datang dari hatimu. Kami tidak bisa membatasinya sama sekali"

"Ucapan P'First benar, kalau kamu merasa sikap P'Earth berubah menjadi lebih baik, menurutku beri saja dia kesempatan untuk membuktikannya"

"Bagaimana jika dia menyakitiku suatu saat nanti ?"

"N'Mix, setiap pilihan memiliki resiko, kalau kamu ingin mengambil keputusan yang berat maka resiko yang mengikutinya juga berat. Tapi jangan khawatir. Kami akan selalu ada disini untuk mendukungmu kapan saja"

Mix meneteskan air matanya.

First langsung menyandarkan kepala Mix ke dadanya dan membelai pelan rambutnya untuk menenangkan perasaannya.

"Tidak apa apa, N'Mix. Menangislah"

To be continued..
Jangan lupa buat spam comment dan vote ya, author bakalan bales satu persatu.
Happy reading and god bless u <3

Love Mechanics : Why It Must Be Love To Hate ? || EarthMix [FR]Where stories live. Discover now