Ep.4 🎋 (3/3)

858 85 17
                                    

Author's POV :

Aaah.. Akhirnya sekarang waktunya author yang bercerita :)

Oke lanjut.

Mix memasukkan ponselnya kedalam saku celananya setelah selesai membalas pesan Khao dan mengambil kunci pintunya. Mix membuka pintunya dan ia masuk kedalam ruangan berdua bersama First.

Ruangan itu terlihat sangat bersih dan suasananya sangat dingin. Mix masuk kedalam untuk melihat-lihat ruangan yang akan mereka tempati. Sedangkan First mengunci pintu.

"Wahhh, P'First

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

"Wahhh, P'First. Kemarilah, pemandangan kampus dari sini sangat indah." -Ucap Mix dengan sangat antusias dari balkon.

First tersenyum dan mendekat kearah Mix. Mereka berdua melihat pemandangan kampusnya dari atas balkon dan menikmati suasana yang ada disana. Angin berhembus begitu dingin dan menyegarkan membuat mereka berdua terbawa suasana.

First memandang Mix yang terlihat sangat bahagia. Ia juga tersenyum melihat temannya begitu menikmati pemandangan dari atas balkon.

First memandang ke-arah Mix dan memanggil namanya dengan suara yang lembut.

"N'Mix.."

Mix tersenyum dan menoleh.

"Khab Phi"

"... Pemandangan yang indah ya."

"Eum, aku menyukainya. Sangat indah."

"Tapi tak se indah senyummu."

Otak Mix buffering.

"Hahahaha, Phi bisa saja."

First merangkul pundak Mix dan menikmati pemandangan diatas balkon bersama.

"Mix, ada yang ingin aku katakan kepadamu."

"P'First, langsung katakan saja, kenapa harus izin terlebih dahulu."

First mengangguk.

"Aku.."

"Phi kenapa ?"

"Aku.. m-"

*tok tok tok

Mereka berdua terkejut dan menoleh ke belakang. Terdengar suara ketukan pintu. Itu adalah Khao yang datang membawa peralatan dekorasi.

"Mungkin itu Khao."

"Eum, aku rasa juga itu dia. Kita buka kan pintu phi ?"

"Tidak perlu, biarkan dia menunggu disana sampai besok."

"Hahahaha phi, kasihan tau"

"Hahaha, yaudah kalau begitu kita buka pintunya."

Mix dan First berjalan membuka pintu dan mempersilahkan Khao masuk. Mereka berdua menjadi iba karena badan se kecil Khao harus membawa barang sebanyak ini.
Mix mengambil barang-barang yang dibawa oleh Khao masuk kedalam dan First mengunci pintunya.

Love Mechanics : Why It Must Be Love To Hate ? || EarthMix [FR]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt