Ep.4🎋 (2/3)

870 82 5
                                    

Akhirnya bagian dekorasi yang aku kerjakan pun selesai. Aku menarik nafas panjang dengan lega melihat semua perkerjaan tertatah rapih. Walau memang ini sangat melelahkan tapi menurutku semua terbayar dengan hasil yang sekarang terlihat jelas di depan mataku. Aku tersenyum bangga melihat hasilnya yang begitu menakjubkan. Semua teman-temanku bertepuk tangan dengan bangga karena hasil keringat mereka terbayarkan.

Aku baru ingat jika kita belum mendekorasi ruangan yang kita sewa saat itu. Aku langsung berjalan menghampiri teman-temanku dan langsung mengatakan kepada mereka tentang ruangan itu.

"Kawan, apa kita akan mendekorasi ruangan itu hari ini ?"

Sejujurnya aku tau mereka mungkin ingin mengatakan tidak karena mereka terlihat sangat lelah setelah mengurus dekorasi yang cukup panjang ini. Kami memulainya pukul 10 pagi dan baru selesai pukul 3 sore.

"Boleh, tapi aku harus pulang dulu jadi kalian duluan saja kesana"-Ucap Win

"Eum, boleh, aku akan mengambil beberapa peralatan seadanya dulu. Tadi sudah ku titipkan di mobil Win." -Sahut Khao

"Kalau begitu, sekarang aku akan pergi dengan P'First dulu ?"

"Eum, kamu bisa pergi dengan P'First kesana. Aku akan segera menyusul."

"Okelah, P'First. Ayo pergi sekarang."

"Eum, boleh"

"Eh tunggu sebentar, aku belum berbicara kepada P'Sing"

"okelah, aku tunggu di luar ya Mix"

"Khab phi"

Win, Khao dan P'First mengambil tas mereka dan segera keluar ruangan. Aku berjalan mencari P'Sing untuk izin meninggalkan klub. Aku tidak menemukannya dimanapun. Dan, tebak dia ada dimana. Tolong jangan kaget.

Ya.

P'Sing sedang bermesraan dengan P'Krist, sekertarisnya, di toilet.

Oh tuhan.. Pemandangan apa ini..

P'Sing langsung berlagak tidak terjadi apa-apa saat aku masuk perlahan dengan memegang pegangan pintu. Hahahahha aku ingin sekali menertawakan wajah P'Sing yang terlihat terkejut karena dia akan mencium P'Krist tapi gagal karena aku masuk kedalam toilet memergoki mereka. Ya aku tidak terkejut karena hubungan mereka berdua sudah menjadi rahasia umum.

Wajahnya seperti 0_0

Jika aku tertawa mungkin aku langsung di tendang dari klub jadi aku menahannya. Walau sebenarnya aku ingin sekali tertawa tapi aku masih ingin berada di klub ini. Hahahahaha P'Sing.. P'Sing..

"Ee... M-mmaaff aku mengganggu kalian."

P'Krist langsung menyahut seolah tidak terjadi apa-apa.

"Ao, nong Mix. Tidak menganggu kok, ada apa ?."

"Eum, anu.. aku, Win, Khao dan P'First ingin izin pulang terlebih dahulu karena kami harus mendekorasi ruangan."

"Ohhh, silahkan Nong. Khob jae na karena sudah berkerja keras hari ini."

"Khab phi, kalau begitu.. Aku izin dulu ya"

"Khab Nongg"

Hahahahahahahaha aku sangat ingin sekali tertawa melihat wajah P'Sing yang seperti membeku karena terkejut. Dia tidak menjawab sama sekali pertanyaanku. Orang satu-satunya yang menyahut ucapanku tadi hanya P'Krist dengan posisinya bersandar di wastafel. Ya maklum saja, mereka akan berciuman jadi P'Krist lah yang harus menjadi penerima (resesif atau uke gitu lah).

Ya walaupun aku penyuka wanita, aku tau hal-hal seperti ini.

Aku keluar dan menutup rapat pintunya dan membiarkan mereka pergi. Kemudian aku mendengar sesuatu. Apalagi jika bukan percakapan mereka.

Love Mechanics : Why It Must Be Love To Hate ? || EarthMix [FR]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang