Bab 49

24.7K 1.1K 13
                                    






Warning 18+



Typo bertebaran,




           Happy reading ☺️







"Cantik" gumam Alan tanpa sadar.

Sedang Luna yang mendengar gumaman Alan semakin tersenyum lebar.apalagi wajah Alan yang masih terpaku menatap senyumannya.

"Baru pulang?" Tanya Luna masih dalam posisi yang sama.

"Hhmm..." jawab Alan agak gugup dan segera berdiri untuk menenangkan kinerja jantungnya yang berdegup kencang.

Luna merasakan kegugupan Alan, dalam hati dia tertawa.seorang dosen killer seperti Alan bisa gugup berada didekatnya mahasiswi yang pernah di hukumnya dulu.

"Aku mau mandi dulu," Alan bergegas masuk kedalam kamar mandi.entah kenapa malam ini Luna terlihat sangat cantik,dan itu membuat ia tambah frustasi.alan tergiur untuk memiliki Luna seutuhnya,tapi bagaimana dengan Luna yang masih dalam masanya. Alan mengacak rambutnya kasar.

Hampir lima belas menit Alan baru keluar dari kamar mandi.ia sudah berganti dengan piyama tidur,handuk kecil masih bertengger di kepalanya dengan tangan mengusap-usap rambutnya berusaha untuk mengeringkannya.

Melihat itu Luna tak tinggal diam,ia bangkit dari tidurnya,tanpa tau kalau biji mata Alan hampir keluar dari tempatnya. Luna memakai lingerie dan sekarang berjalan menuju kearahnya.alan meneguk ludahnya kasar,apa istrinya bermaksud menggodanya.

"Sini aku bantu keringkan," Luna mengambil handuk dan mendudukkan Alan di kursi riasnya.posisinya sekarang adalah Luna berdiri dihadapan Alan dengan luwes dia menggosokkan handuk ke kepala Alan. Setelah itu dia juga memijit sekitaran kepala Alan membuat Alan refleks menutup matanya menikmati pijatan Luna.

Malam ini Luna terlihat berbeda dia lebih perhatian,dan itu membuat Alan bingung.aroma sensual terasa saat Luna membungkukkan tubuhnya untuk meletakkan handuk dimeja belakang Alan.

Alan tak tahan lagi,sedari tadi dia sudah menahan diri untuk tidak menggerayangi Luna,tapi Luna seakan memberi kode untuk menyentuhnya.

"Sudah selesai," ucap Luna sembari mengacak-acak rambut Alan pelan.

Mereka bertatapan sebentar sebelum Luna salah tingkah dan ingin menjauh Alan dengan cepat menarik Luna kepangkuannya.

"Ada apa?" Tanya Alan ingin mendengar penjelasan Luna tentang kelakuannya saat ini.

"Ada apa,apanya?" Luna balik bertanya seakan tak tau apa-apa padahal dadanya sudah bergetar hebat didalam sana.

"Lingerie nya seksi sekali,mau menggodaku?" Ucap Alan lembut sambil terus memandangi wajah Luna yang merona.

"Kamu harum sekali malam ini," tambahnya seraya menghirup wangi Luna yang memabukkan.

Melihat Alan menutup matanya Luna pun tak tinggal diam,dia memberanikan diri membelai wajah suaminya sayang.mengikuti garis rahangnya sampai jari tangannya berhenti di tonjolan leher Alan yang terlihat seksi.

Alan merasai sentuhan istrinya,dia tau dirinya tak bisa menahan lagi hasratnya.

"Luna, berhenti sekarang atau aku hilang kendali nanti," ucap Alan dengan suara seraknya.matanya mulai menggelap melihat Luna yang tampak pasrah di pangkuannya.

Lingerie bertali spaghetti berwarna maroon sangat kontras dengan kulitnya yang putih,dengan potongan dada yang rendah membuat belahan dada Luna tampak sangat jelas.apalagi panjangnya hanya sebatas setengah pahanya, celana dalam Luna sampai tembus terlihat.

Dosen Tampanku (End)Where stories live. Discover now