Bab 7

32.3K 1.8K 12
                                    


Maaf,typo bertebaran!!

            Happy reading ☺️


Alan buru-buru membereskan meja kerjanya,dia ingin menemui luna. Tadi dia sempat menyuruh Luna untuk menunggunya selesai.

"Pak Alan!!!" Sapa salah satu dosen wanita yang gencar mendekatinya.

Alan menoleh melihat Bu Indah membawa rantang makanan.

"Pak Alan mau kemana kok buru-buru gitu?" Heran Bu Indah.

"Ada apa Bu Indah?"ujar Alan balik bertanya.

"Oh..begini pak,saya mau ngajak pak Alan buat makan siang bersama. Tadi saya masak banyak, gimana pak?" Bu Indah memasang wajah innocent berharap sang dosen menyambut ajakannya.

"Maaf Bu,saya sudah ada janji." Jawab Alan sekenanya.

"Gitu ya. Ya udah deh mungkin lain kali aja." Ujar Bu indah lirih.

"kalo gitu saya duluan." Pamitnya datar.

Alan berjalan melewati kelas Luna,tapi dia tak melihat wujud Luna disana. Apa Luna tak menunggunya? Pikir alan dalam hati.

Akhirnya Alan memutuskan untuk mengunjungi cafenya setelah sempat mencari keberadaan Luna yang tak tampak dimana pun. Begitu dia masuk,matanya langsung menangkap seseorang yang sedari tadi di carinya.

Tak pelak kakinya melangkah menuju dua orang yang sedang serius memainkan laptopnya.

"Kok gak mau sih re!!" Ucap Luna kesal karena sudah kelima kalinya dirinya tak bisa mendownload drakor incarannya.

"Mana gue tau,gue kan ikan!" Jawab Rena dengan tampang tak berdosa.

"Sumpah!! Gue kesel banget sama tu dosen. Diapain sih laptop gue kok gak bisa di download lagi drakornya!" Teriak Aluna frustasi.

Mendengar namanya disebut,Alan memutuskan untuk duduk di meja sebelah luna. Dengan posisi saling membelakangi tak membuat Alan ketahuan mencuri dengar pembicaraan mereka.

"Laptop lo kali minta ganti baru. Atau memang laptop lo kagak mau nampung lagi drakor favorit Lo." Ucap Rena yang tak begitu perduli kekesalan Luna.

"Lo lama-lama minta di amuk kayaknya re,gue lagi kesel bukannya dibantuin malah di katain lagi." Ujar Luna yang kekesalan sudah memuncak.

Rena pun tersenyum manis untuk meredam kekesalan sahabatnya.

"Peace!!" Ucapnya tersenyum."sini gue bantuin." Lanjut Rena.

Luna pun memberikan laptopnya pada rena.
Rena mencoba mencoba mendownload seperti kata Luna dan ternyata sama, drakornya ditolak.

"Fix ini mah..Lo bawa aja dulu laptopnya sama yang ahli. Biar dibersihkan,mungkin kebanyakan film porno didalamnya." Ujar Rena.

Luna menoyor kepala Rena.
"Film porno kepala lo,kalo ngmong banyakan ngadi-ngadi nya lo."

"Yee...mana tau siap di rukiah,laptop lo langsung baek." Oceh Rena asal.

"Bacot lo!! Yuk ah kita pulang aja." Ucap Luna akhirnya pasrah.

"Trus gak jadi dong download nya." Rena masih belum bangun dari duduknya.

"Lo tadi kan liat sendiri, laptopnya error.gue yakin pak Alan ni penyebabnya. Nyari masalah aja tu dosen." Bibir Luna kembali manyun.

"Mungkin pak Alan tujuannya baik lun, dia mau lo fokus buat skripsi dulu kali." Ujar Rena bijak.

"Terserah Lo deh. Pokoknya kita balik sekarang,gue pengen tidur. Jangan lupa lo bayarin tu minum." Ucap Luna sambil terus berlalu keluar dari cafe meninggalkan Rena.

Dosen Tampanku (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang