Bab 40

23.3K 1.1K 22
                                    








Typo bertebaran,









                   Happy reading ☺️







Sudah dua hari masa pingitan berjalan,dan dua hari juga Alan uring-uringan tak jelas, karena tak bertemu dengan Luna. Sosoknya kembali lagi menjadi dosen killer yang dingin dan datar.

Seperti sekarang ini,Alan memarahi salah satu mahasiswa nya yang telat datang saat bimbingan.

"Kamu pikir waktu saya bisa kamu sita seenaknya,ini udah waktu saya pulang!" Tegas Alan pada mahasiswa nya yang sedari tadi meminta maaf karena keterlambatannya.

"Maaf pak." Ujarnya dengan wajah penuh penyesalan.

"Besok kamu datang kembali jam dua siang.jangan telat lagi!" Ucapnya lagi seraya berlalu dari ruangan.

Dirinya ingin segera pulang,sudah dua hari ini tubuhnya mudah lelah.biasanya ada Luna yang selalu jadi penyemangat dan mood booster nya.ah dia jadi merindukan gadis itu lagi.sedang apa dia sekarang?

Sampai dirumah pun Alan memandang bosan pada kedua pasangan dihadapannya.mama dan papanya sedang berbucin ria,sedangkan vino sedang mengelus perut buncit istri sayang.

Dari pada jadi nyamuk disini mendingan ia kembali lagi ke habitatnya,ke kamar.

"Kok makannya sedikit Lan?" Tanya sang mama pada anak bungsunya.

"Lagi gak nafsu ma." Jawab Alan lesu seperti tak semangat hidup.

Ariana menatap anaknya tak percaya,padahal makanan yang di hidangkan di atas meja adalah menu kesukaannya.

Bryan dan vino pun tersenyum samar,mereka tau pasti penyebab Alan seperti itu.

"Pasti lagi rindu sama Luna!" Tebak vino yang membuat Alan menatap vino kesal karena tebakannya tepat sekali.

"Sabar dong Lan,ntar juga ketemu pas hari h,gak lama lagi kok."

"Makannya di tambah lagi yaa!" Bujuk Ariana pelan,dan Alan pun tak tega untuk membantah.

"Ma,bisa gak sekali aja Alan telpon Luna,please!!" Pinta Alan dengan wajah memelas.

Ariana mendelik,tanda tak mengizinkan.

"Kasih waktu buat Luna sendiri dulu,nanti saat kalian bertemu mama yakin kamu akan pangling melihat Luna,dan itu semua akan terbalas dengan buah kesabaran kamu sekarang." Ujar Ariana bijak.

Alan menghela nafas berat,semoga saja nanti Luna hadir dalam mimpinya.harap Alan.

Sedang vino dan Bryan hanya menatap kasian pada Alan,mereka dulu juga merasakannya.saat dilarang bertemu pas lagi sayang-sayangnya dengan alasan pingitan.tapi semua berbuah manis saat pertama kali mereka berjumpa kembali,semua rasa rindu yang membuncah terbayar sudah dengan tawa dan tangis harunya saat pasangan kita menjadi halal.

****

Sementara itu Aluna Safitri dan Renata sedang mengumpati Alan dengan berbagai macam hewan yang ada di kebun binatang.

Bagaimana bisa mereka tak menyadari kalo Alan tak mungkin membiarkan gadis bar-bar seperti mereka luput dari pengawasannya.ditambah lagi ada belahan hatinya yaitu Luna.

Dihadapan mereka sekarang ada Rendra selaku CEO tempat mereka magang.dengan hati yang dongkol mereka berdua tersenyum getir begitu di tegur oleh kepala bagian HRD.

"Nah begitu dong, jangan tampakkan wajah cemberut kalian disini.masih banyak yang ngantri minta magang disini.jangan sampai nanti kalian diganti sama yang lain.paham!" Ucap pak Toni selaku kepala HRD disini.

Dosen Tampanku (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang