Bab 46

23.1K 1.2K 16
                                    




Hallu... author up lagi,ini author dedikasikan buat kamu semua yang udah vote n coment.jadi coment yang banyak ya,biar author semangat buat up!!!

Pengen deh di coment tiap paragraf 😀.

Warning 18+

Seperti biasa,typo bertebaran!!!





        Happy reading ☺️





Saat ini Luna sedang makan malam bersama keluarga alan. wajah Luna tak berhenti merona karena di goda oleh vino Kakak ipar sablengnya.

"Kalo lo perlu bantuan gue buat jadi tutor gue siap kok," oceh vino dengan senyum menggoda pasangan di depannya.

Singkat cerita Ariana tak sadar kalau tadi membocorkan rahasia tentang Luna yang sedang datang bulan dan Alan yang belum buka puasa menyentuh Luna.

Tapi Alan tak menanggapi ucapan vino,dia lebih memilih diam dan menghabiskan makan malamnya.

"Memang ada ya tutor yang begituan?" Tanya Luna polos tapi tetap dengan wajah bersemu merah.

Mereka semua tertawa mendengar pertanyaan Luna, terkecuali Alan yang menatap tajam vino.tapi yang ditatap tak peduli sama sekali,malah vino menjawab setiap pertanyaan yang keluar dari mulut adik iparnya tersebut.

"Ada dong nih buktinya," vino menunjukkan perut istrinya yang sudah mulai membesar.

"Gak perlu lama-lama langsung jadi."ucap vino seraya mengelus perut istrinya. wajah Irene merona melihat kelakuan suaminya.

" Mbak Irene enak gak sih hamil ?"

"Alhamdulillah, banyak enaknya daripada gak enaknya.di syukuri aja semua." Jawab Irene sambil tersenyum.

"Besok pulang dari kampus langsung pindahan?" Ariana mengubah topik pembicaraan.

Alan menganggukkan kepalanya menjawab ucapan ibunya.

" Yah sepi lagi dong,baru juga kumpul dua hari."

"Maaf ya ma,nanti kita bakalan sering datang deh buat ngunjungin mama." Ucap Luna tak enak tapi ini sudah jadi keputusan mereka berdua untuk hidup mandiri.

"Janji ya,mama tunggu loh!" Ariana berbicara dengan nada memperingati.

"Beres ma!" Jawab Luna tersenyum cerah.

Setelah makan malam selesai,Alan dan Luna kembali ke kamarnya. Alan yang sedang membaca buku disofa dan Luna yang sedang melakukan kegiatan rutinnya mengoleskan krim malam pada wajahnya.

Alan melirik Luna yang fokus dengan wajahnya, malam ini Luna terlihat sangat seksi dengan kaos tipis sepaha tanpa tambahan hotpants. Alan sampai harus meneguk ludah kasar, apalagi dengan kebiasaan Luna yang baru di ketahui Alan. Luna tidur tanpa memakai bra dan itu semakin menyiksa Alan.

Lihatlah sekarang dengan tanpa dosa Luna melangkah bak model ke arahnya yang sedang berbaring disofa.mata Alan langsung menangkap bayangan sepasang tonjolan kecil dari balik kaos tipisnya.

Luna benar-benar mengujinya, kalau saja Luna tak sedang dalam masa periode nya,pasti sekarang Alan sudah membuatnya tepar tak berdaya dibawahnya.

"Lan?" Panggilan dari Luna membawa Alan kembali kedunia nyata.imajinasinya buyar seketika melihat Luna yang sekarang sudah duduk disampingnya.

Alan menutup bukunya beralih menatap Luna dengan menaikkan sebelah alisnya. Luna sangat excited melihat Alan yang berlipat-lipat bertambah kegantengannya hanya dengan alis yang terangkat sebelah.

Dosen Tampanku (End)Where stories live. Discover now