Bab 12

29.2K 1.8K 16
                                    







       Typo bertebaran!!!






Happy reading ☺️

Dalam perjalanan menuju rumah Alan tak ada yang bersuara. Luna sendiri jengah mengingat tadi saat ke parkiran mobil,banyak mahasiswi menggoda dan memuja pak Alan.

Banyak kalimat yang mereka lontarkan untuk pak Alan membuat Luna tanpa sadar mengumpati mereka semua dalam hatinya.

Flashback on

"Eh pak Alan tuh," salah seorang mahasiswi memberi tahukan temannya.

"Calon imamku."

"Ayah anak-anak ku.."

"Pengen jadi pakaian pak Alan bisa nempel selalu sama dospan."

"Pak aku padamu.."

"I love u 3000 pak.."

Dan masih banyak lagi godaan lainnya yang membuat Luna muak. Luna berjalan agak jauh di belakang pak Alan supaya gak ada yang curiga kalau dia akan pergi bersama pak alan. Tapi yang di dapat diluar dugaan,dia mendengar godaan yang membuat telinganya panas seketika.

Flashback off

"Kamu kenapa diam aja Lun?" Tanya Alan heran dengan keterdiaman Luna.

Luna tersentak dari lamunannya, mendengar suara Alan yang bertanya padanya.

"Gak papa pak." Jawabnya singkat. "Eemmm pak?" Panggil Luna.

"Ya.." Jawab Alan menoleh sebentar melihat Luna memainkan ujung kemejanya.

"Bapak di kampus banyak banget fansnya,apa bapak gak keganggu sama godaan mahasiswi itu semua?" Tanya Luna penasaran.

"Keganggu sih,tapi kan gak mungkin saya tutup mulut mereka semua, tangan saya cuma dua. Mending saya tutup telinga dan mata saja, seolah-olah saya tak melihat mereka semua." Jawab Alan dan Luna hanya menganggukkan kepalanya tanda setuju.

"Trus segitu banya fans bapak,apa gak ada satu yang menarik perhatian bapak?"

"Gak ada sih,tapi akhir-akhir ini saya lagi suka sama salah satu mahasiswi saya." Ucap Alan tersenyum lembut.

"Siapa?" Tanya Luna cepat.

"Ada deh,kepo kamu!" Luna cemberut mendengar jawaban Alan, kenapa hatinya tiba-tiba nyeri mendengar pak Alan menyukai mahasiswi nya.

"Kenapa bapak gak jujur aja sama mahasiswi bapak itu? Mungkin dia juga punya rasa yang sama dengan bapak." Luna berusaha menahan nyeri yang hinggap dihatinya.

Tiba-tiba mobil berhenti di lampu merah,Alan memiringkan dirinya menghadap Luna dan fokusnya kini beralih pada Luna yang menampakkan wajah cemberut yang terlihat menggemaskan.

"Apa kalau saya mengungkapkan perasaan saya,dia akan menerima saya?" Tanya Alan yang menatap lembut Luna.

"Tentu saja, siapa yang tidak menyukai bapak. Pak Alan adalah dosen yang paling di incar di kampus." Jelas Luna seraya menundukkan wajahnya.

"Benarkah?"

"Hmm..." Jawab Luna sambil menganggukkan kepalanya lucu.

"Bagaimana dengan kamu Aluna? Apa kamu juga sama dengan mereka yang menyukai saya?" Alan menyentuh dagu Luna supaya melihatnya.

"Apa kamu juga menyukai saya Aluna Safitri?" Tanya Alan lagi.

"Ke.. kenapa bapak bertanya pada saya?" Luna balas bertanya gugup.

Dosen Tampanku (End)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt