30. Dangerous Boy

1.1K 109 19
                                    

Happy☠Reading






Kelas dua belas IPA enam sedang anteng-antengnya siang ini. Guru bahasa inggris yang terkenal senggol bacok itu sukses membuat inti Ramos tak bergeming.

Miss Serati, guru yang paling suka menyita kunci motor jika ada yang berani berbicara di kelasnya. Guru ini juga tidak segan-segan mengempesi ban motor muridnya yang berani bolos saat jam pelajarannya.

Itulah ancaman yang sukses membuat inti Ramos patuh kepada guru berdarah sunda ini. Mereka fine-fine saja jika ponselnya disita, asal jangan kunci motor.

Separuh jiwaku pergi~ begitulah kata Bagas jika hidup tanpa motor.

Jika dilihat-lihat, wajah inti Ramos yang diam seperti ini menambah kadar ketampanan mereka, walaupun Dicky dan Jovan terlihat masih berusaha membuka matanya yang tinggal 5 watt.

"Dia namanya Miss Serati, suaminya namanya mas Serati," bisik Bagas pada Gerlad.

Gerald menahan tawa, "Anaknya BMW, Yamaha, daihatsu," kedua cowok yang duduk sebangku ini kompak menutup mulutnya menahan tawa.

Miss Serati menyelesaikan penjelasannya, "sampai sini paham?" guru itu sedikit menurunkan kacamatanya menatap para murid.

"PAHAM BUUU," Jawab sekelas kompak.

"Bagus," kata Miss Serati, "kalau begitu keluarkan kertas. Kita ulangan."

"Anj—"

"Berani komen saya sita kunci motor kalian," ancam Miss Serati.

"Gue sumpahin jadi ikan lele baru tau rasa lo," gerutu Jovan sembari menatap ke belakang seolah-olah membuka resleting tas.

Raka tak bergeming. Tristan di sampingnya juga tampak pasrah. Lagipula pelajaran bahasa inggris tidak susah, mereka bisa mengerjakannya dengan baik.

Suara Speaker dari ruang guru yang terhubung ke setiap kelas tiba-tiba berbunyi saat Raka hendak menuliskan namanya di kertas.

"Perhatian, untuk Shiren Aysila kelas duabelas IPA satu dimohon keruang osis sekarang juga. Sekali lagi, untuk Shiren Aysila kelas dua belas IPA satu dimohon untuk ke ruang osis sekarang juga. Terimakasih,"

"Suara Bara itu," kata Tristan yang duduk di samping Raka.

Gerald menyenderkan punggung ke dinding sembari menoleh ke arah Raka, "wah, cari masalah tuh. Sok-sokan acara Osis padahal ada niat sendiri manggil Shiren," Gerald jadi kompor.

"Samperin aja," tambah Bagas.

"mana bisa. Lagi ujian begini," jawab Tristan.

"ijin ke toilet," saran Gerlad.

"NOMOR SATU." Ucap Miss Serati mengakhiri perbincangan mereka.

* * *

Shiren berjalan di koridor sekolah. Sejak kepulangannya dari London Ia tidak pernah bergabung lagi dengan Osis. Bukannya enggan, hanya saja gadis ini merasa sungkan jika masuk kedalam organisasi yang sudah resign setahun lalu.

RAKA - The Ruler Of Ramos ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang