O39

17 1 0
                                    

JANGAN LUPA STREAMING M/V "WAYO" BANG YE DAM !!

****

"Gue bilang juga apaaa, ntar aje pulang sekolah." 

Yedam menyandarkan tubuhnya di bangku kelas. Mendengar kalimat itu, Yedam menoleh malas kearah Junkyu. Lalu mengusap wajahnya pelan.

"Ngeyel sih," imbuh Jihoon ikutan duduk didepan mereka. 

"Mau ngapain pulang sekolah?"

Jihoon, Yedam dan Junkyu  mendongak. Jaehyuk berdiri disana, bergabung dan bertanya kepo. 

"Tumben kaga menjalankan tugas sebagai ketua buaya sekolah?" Jihoon malah julid.

Jae menampol Jihoon. "Sialan lu."

"Mau ngapain pulang sekolah? Ikut donggggg," ujar Jae lagi.

"Panco yok!" Asahi tiba-tiba datang menepuk lengan Jae keras. 

Jaehyuk menggeleng. "Mager ah.  Cio noh."

"Ga ada tenaganya Cio mah," sungut Asahi menatap marmut imut satu itu yang sedang menonton anime bersama Yoshi.

"Heh Cio gitu-gitu juga tenaganya mantep bree," kata Junkyu.

"Masa?"

"Coba lu panco lawan dia. Kalo sampe Cio yang menang, lu traktir kita-kita. Gimana?" tantang Jihoon.

"Dih apaan," Asahi menatap Jihoon datar.

"Ga berani, Sa?" Yedam ikutan nimbrung melihat wajah Asahi yang kesal.

Asahi berdecak. Lelaki itu berjalan menghampiri Mashiho. "Ho, panco yokk. Kalo gue menang, lo traktir gue. Gimana?"

"Taruhan?" tanya Yoshi.

"Tes kekuatan aja sih," Jaehyuk datang menghampiri mereka. Sementara Yedam, Jihoon dan Junkyu menatap mereka dari tempat duduknya.

Mashiho mengangguk-angguk. "Oke, kalo gue yang menang, lo yang traktir gue."

Asahi tak menjawab. Lelaki itu segera menggulung lengan seragam sekolahnya dan duduk dihadapan Mashiho. Yoshi segera menutup laptopnya dan menaruhnya di tas lagi. Jaehyuk udah tepuk tangan ga jelas ngeliatnya. Sedangkan Yedam, Jihoon dan Junkyu masih nyimak di tempat duduk mereka.

"Kata gue si Asa kalah," celetuk Jihoon. Junkyu dan Yedam terkekeh pelan melihat wajah Asahi yang nampaknya sudah tidak kuat menahan tangan Mashiho hingga akhirnya Mashiho berhasil meruntuhkan tangan Asa. 

Jihoon dan Junkyu berteriak heboh sembari tepuk tangan. Bahkan kedua lelaki itu refleks berdiri dan melakukan tos bersama. Yedam tertawa melihatnya. Untuk sejenak, biarkan ia melupakan masalahnya.

Terkadang, Tuhan memang mengirim teman sebagai tempat kita melupakan semua masalah yang ada. Dan Yedam percaya itu. Sangat.



*****



"Ntar malem jadi, kan broo??" Doyoung bertanya kepada teman-temannya, sembari memasukkan alat tulisnya kedalam tas.

Haruto mengangguk. "Gue ajak Wony boleh kaga?"

"KAGA BOLEHHH!! Apaan dah bawa pacar. Ntar lo ga asik maen sama kita-kita," tolak Jeongwoo. Junghwan malah mengangguk setuju. "Bener banget. Ini kan friends time. Kalo mau pacaran atur waktu lo lagi," imbuhnya.

"Alah bilang aja kalian gamau liat yang uwu uwu," celoteh Ayla. "Udah, To! Bawa aja si Wony. Kan nanti dia maennya sama gue sama Jiheon. Biar kita berdua ada temen lagi."

WHY || Bang Ye Dam Where stories live. Discover now