OO9

20 3 0
                                    

Brumm brumm

Yedam menghentikan aktifitas meninjunya. Menoleh kebawah dan mendapati Junghwan sedang menaruh motornya di halaman rumah. Matanya tak lepas menatap setiap pergerakan adik satu-satunya itu hingga Junghwan melepas helm full face nya dan masuk ke dalam. 

Yedam pun ikut masuk kembali, kemudian turun dari kamarnya untuk menemui sang adik. Terlihat Junghwan sedang membuat segelas susu di dapur. Yedam segera menghampirinya.

"Ngapain bikin susu?" 

Junghwan menoleh sekilas. "Kenapa emang?"

"Kak Rose pasti udah nyiapin susu buat lo dikamar. Seperti biasanya," jawab Yedam kalem.

Junghwan terpaku. Lelaki itu menepuk jidatnya pelan. "Forget," ucapnya.

Yedam menggelengkan kepalanya. "Lo itu masih muda udah pikun."

Junghwan mencibir. Menaruh kembali gelas yang sudah ia isi dengan susu. Kemudian berjalan masuk kekamarnya.

"Dek!! Ini susunya gimana?!!!"

"Buat abang ajaa dahh!!"

Yedam menatap segelas susu itu sembari menghela napas berat. "Gua lagi."

****

Ceklekk!!

"Dear, baru pulang?"

Jiheon menghentikan langkahnya. Menatap kesamping dan menemukan Mommy nya sedang menatapnya curiga.

"Eh, Mommy?!" Jiheon menghampiri mommy nya.

"Dear, baru pulang?" ulang mommy.

"Iya, Mom. Abis dari rumah Jeongwoo nyelesain tugas kelompok. Mommy apa kabar?" Jiheon menyandarkan kepalanya di bahu mama nya.

"Well, kamu gimana dear?"

"Baik Mom."

"Pulang sama siapa tadi?"

"Junghwan."

"Oalah anak itu, gimana kabarnya dia? Kenapa kamu ga suruh dia masuk, dear?"

Jiheon mendengus. "Baik kok Mom, lagian ini udah malem jadi aku suruh dia pulang aja langsung," jawabnya malas.

"Yahhh, padahal Mommy kangen banget sama tingkahnya. Besok-besok ajak Junghwan kesini ya, dear," pinta Mommy.

"Ish! Mommy!! Yang anak Mommy itu aku atau Junghwan, sih? Mommy ga kangen sama aku apa?" kesal Jiheon.

Mommy terkekeh. "Ya kangen lah, dear." 

"Ya udah sini pelukkk!" Jiheon merentangkan kedua tangannya. Mereka berpelukan hingga beberapa saat. Melepas rindu yang hinggap dalam hati mereka.

"Gimana sekolah kamu, dear?" Mommy melepas pelukan.

"Seperti biasanya, mom."

"Kamu udah punya pacar?"

Jiheon terdiam. Tiba-tiba saja otaknya langsung tertuju ke seorang lelaki bersuara emas itu, Yedam. 

Lohh?? Kok jadi mikirin Yedam??

"Dear ....."

Jiheon tersentak. "Eh, iya Mom? Pacar? Jiheon belum mau pacaran dulu, Mom. Biar Jiheon fokus belajar dulu aja," jawabnya sembari tersenyum. 

"Bohong banget."

Jiheon dan Mommy menoleh. Mendapati Hyunsuk berjalan kearah mereka sembari menenteng tasnya. Agaknya lelaki itu baru pulang dari kampus.

"Apasih ikut-ikutan aja dih," sungut Jiheon.

Hyunsuk mengangkat kedua bahunya. Kemudian berjalan menuju Mommy dan mencium keningnya. Setelah itu beranjak masuk ke kamarnya setelah mengacak-acak rambut Jiheon, membuat gadis itu kesal sendiri.

"Udah ih, sana ke kamar. Cuci muka, terus tidur. Besok masih harus ke sekolah 'kan?" 

Jiheon mengangguk. Mencium pipi kiri Mommy dan beranjak ke kamar. Sempat berpapasan dengan Hyunsuk yang sedang berjalan menuju dapur sembari menatap layar ponselnya. Kedua sudut bibirnya terangkat. 

"Cieee senyum-senyummm. Siapa tuh?" Jiheon melirik ponsel Hyunsuk, namun lelaki itu dengan cepat mematikan layarnya. 

"Apasih ikut-ikutan aja dih," Hyunsuk mengembalikan kata-kata Jiheon tadi.

"Ngeselin banget sih!" 

Hyunsuk kembali tersenyum lebar menatap Jiheon. "Kepo yaaa??" Ia menaik turunkan alisnya.

Jiheon mencibir. "Nyenyenye."

"Makanya punya pacar!" seru Hyunsuk sebelum kembali berjalan meninggalkan Jiheon disana. 

"BULOLLL!!!"




"BULOLLL!!!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



WHY || Bang Ye Dam Where stories live. Discover now