O18

10 4 0
                                    

JANGAN LUPA STREAMING M/V "WAYO" BANG YE DAM !!

*****

"Kakek??" Junghwan bertanya kaget. 

Wonyoung mengangguk mantap. "Kafe ini, emang punya kakek gue."

Kini, bukan hanya Junghwan yang kaget. Tapi juga Jiheon, Ayla, Doyoung dan Jeongwoo. Sementara Haruto, lelaki itu tampak santai saja. Mungkin ia telah mengetahui fakta tersebut.

"Berarti, lo tau dong siapa karyawan disini sebelum kafe ini ditutup beberapa tahun lalu?" tanya Junghwan lagi.

Wonyoung tampak berpikir keras. Terlihat dari kerutan di dahinya. Sementara yang lain menatapnya, menunggu jawaban dari gadis yang mengaku sebagai cucu pemilik kafe ini.

"Kak Jiyoung?" sahut Wonyoung. Membuat yang lain tampak terkejut.

Namun tidak dengan Junghwan. Lelaki muda itu mengangguk kuat. Dan kembali melontarkan pertanyaan. "Dia dipecat atau ngundurin diri?"

"Gue ga tau pasti, tapi yang jelas ga mungkin di pecat sih. Keluarga gue tau banget, kak Jiyoung bisa bertahan hidup karena kakek gue ngasih dia pekerjaan ini. Tapi pada akhirnya, ada rumor katanya kak Jiyoung pergi dari kota ini setelah ibu nya meninggal dunia," jelas Wonyoung.

"Lo tau, dia pergi kemana?" tanya Junghwan yang masih penasaran.

Wonyoung mengangkat kedua bahunya. "Bahkan kakek gue pun ga tau dia pergi kemana. Mungkin dia terpuruk karena ibunya, orang yang sangat dia sayang pergi."

Sepi. Semua terdiam, larut dalam pikirannya masing-masing.

Jiheon memiringkan badannya, mendekatkan bibirnya ke telinga Junghwan. "Kak Jiyoung mantannya kak Yedam?" bisiknya.

Junghwan mengangguk. "Iya, dulu dia kerja disini," jawab Junghwan sedikit keras. Membuat yang lain kembali menatapnya.

"Oh iya, dulu gue sempet denger katanya kak Jiyoung pernah pacaran sama abang lo ya, Wan?" kini giliran Wonyoung yang bertanya.

Junghwan kembali mengangguk tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.

"Sekarang kak Yedam gimana?" tanya Wonyoung lagi.

"Ya gitu, masih gamon anaknya. Mungkin kalo ketemu kak Jiyoung lagi, bisa tambah gila dia," Junghwan menerawang keatas.

Wonyoung terdiam. Namun beberapa saat kemudian, gadis itu kembali berujar. "Mau gue ceritain sesuatu?" Wonyoung menatap Junghwan dan yang lainnya bergantian.

Tentu saja mereka mengangguk. Menunggu Wonyoung bercerita.

*flashback*

Ceklekk!

Wonyoung membuka kenop pintu rumah kakeknya. Berniat untuk menemui sang nenek yang terbaring sakit hari ini.

Namun saat melangkah masuk ke ruang tamu, Wonyoung melihat kakeknya dan seorang gadis yang amat ia kenal mengobrol serius disana.

"Kenapa cepat sekali, nak?" tanya kakeknya sembari menatap gadis dihadapannya itu.

"Maaf, Kek. Tapi Jiyoung harus pergi sekarang. Disini Jiyoung sudah tidak punya siapa-siapa, semoga kakek mengerti," ujar gadis itu.

Ya, gadis itu tak lain dan tak bukan adalah Jiyoung. Karyawan satu-satunya yang dimiliki kakek Wonyoung di kafe itu.

"Kembali lah setelah kamu merasa baikan. Kami akan menunggu kamu kembali ke kota ini, dan membuka kafe itu lagi setelah kamu kembali," ujar Kakek Wonyoung.

Jiyoung mengangguk sembari tersenyum kecil. Beranjak pergi meninggalkan ruangan itu. Langkahnya sempat terhenti ketika melihat Wonyoung berdiri menatapnya di pintu depan.

"Kak ....," panggil Wonyoung dengan wajah penuh harapan. Tentu saja Wonyoung tak akan membiarkan Jiyoung pergi begitu saja dari sini.

Tetapi sayangnya, Jiyoung hanya bisa memeluknya. "Aku akan kembali," ucapnya pelan.

Setelah itu, Jiyoung melepas pelukan mereka dan beranjak pergi dari sana. Wonyoung menatap punggung rapuh itu. Ada rasa sedih ketika membiarkan Jiyoung, orang yang sudah ia anggap sebagai kakak perempuannya sendiri pergi begitu saja.

Tetapi tetap saja, Wonyoung tak bisa berbuat apa-apa. Ia hanya bisa menghela napas dan menghampiri kakeknya.

"Apa kak Jiyoung benar-benar akan kembali, Kek?"

"Ya, kita tunggu saja. Untuk saat ini, biarkan dia menenangkan dirinya diluar sana. Semoga ia menepati janjinya," ujar Kakek.

_______________



"Jadi maksud lo, kak Jiyoung bakal balik lagi kesini?" tanya Doyoung.

Wonyoung mengangguk tak yakin. "Dia bilangnya gitu. Semoga aja dia nepatin janji nya. Kakek, Nenek, gue dan kedua orangtua gue udah berharap banget dia balik lagi. Karena kita tau dia pasti kesepian juga diluar sana. Entahlah, kita udah anggap kak jiyoung sebagai saudara."

Semua terdiam. Junghwan membasahi bibirnya. Sejujurnya, lelaki itu bimbang. Antara menginginkan Jiyoung kembali atau tidak.

Jika iya, Junghwan tau resiko terbesarnya. Ya, Yedam pasti akan kembali kepada Jiyoung bagaimanapun caranya.

Jika tidak, Junghwan bahkan harus merelakan hatinya. Gadis yang saat ini duduk disampingnya ini. Jiheon, pasti akan semakin gencar mengejar Yedam.

Aaghh entahlah, Junghwan pusing.








Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
WHY || Bang Ye Dam Where stories live. Discover now