O15

18 4 3
                                    

JANGAN LUPA STREAMING M/V "WAYO" BANG YE DAM :))))

*****

"Nanti Jeongwoo bawain lagu superstars. Yedam, lo pilih lagu sendiri dah gua ga tau selera lo," ujar Renjun, ketua ekskul musik. 

Yedam mengangkat kepalanya. "Gua ada lagu sendiri, ntar gua yang nyiapin semuanya," ucapnya santai.

Renjun mengangguk. Cowok berwajah imut itu menyudahi acara rapat dadakan ekskul musik hari ini. Mereka kembali ke kelas masing-masing. 

"Woo!" Yedam memanggil Jeongwoo yang hendak berlari menuju kelasnya.

"Apaan, Bang?" 

"Si Jiheon kemana, sih?" tanya Yedam.

Jeongwoo mengangkat bahu. "Tadi di kantin. Mungkin sekarang udah ke kelas kali dia. Kenapa emang?"

Yedam menatap ponselnya. "Tadi gue chat kaga di bales. Di baca doang malah."

"Emang lu chat apaan?"

"Gue ngajak dia pulang bareng, tapi ga di jawab."

Jeongwoo mengulum bibirnya. Iyalah, pasti lagi salting anaknya. batin Jeongwoo

"Woo??!"

"Hah? Y-ya, mana gue tau bang. Lagian pulang sekolah hari ini, kita pada mau ke rumah Haruto, mau main," jawab Jeongwoo.

"Main? Sama Wawan?" 

"Ya iyalah, Bang! Temen gue siapa lagi kalo bukan Wawan, Doy, Ayla sama Jiheon?"

"Jiheon ikut?"

"Ya ga tau sih, tapi kayaknya ikut dah. Tuh anak ga bakal nolak kalo diajak main. Apalagi dapet makanan gratis di rumah Ruto."

Yedam berdecak. "Ya udah deh. Thanks ya, Woo." ujarnya kemudian pergi meninggalkan Jeongwoo disana.

"Tadi berangkat bareng. Trus sekarang mau pulang bareng? Gercep juga hubungan mereka," gumam Jeongwoo.

******



Jeongwoo memasuki kelasnya. Mendapati teman-temannya sedang duduk melingkar di meja Jiheon dan Ayla. Mengerjakan tugas dari guru bersama. Jeongwoo menghampiri mereka.

"Dorrr!"

"Ga kaget," balas Haruto datar.

"Woo, buruan kerjain biar cepet pulang," Ayla menarik tangan Jeongwoo untuk duduk disebelahnya.

Jeongwoo menggaruk tengkuknya, menatap teman-teman ambisnya yang terlihat sibuk membolak-balikkan buku mereka kemudian menuliskan sesuatu di buku tulis mereka.

"Woo! Buruann!" kesal Ayla. Jeongwoo mengambil pulpennya dan menarik buku tulis Jiheon sebelum gadis itu memukul keras punggung tangan Jeongwoo.

"Jangan nyontek! Kerjain sendiri!" seru Jiheon menarik kembali buku tulisnya dan melanjutkan kegiatannya.

Jeongwoo menghela napas. Sebenarnya, Jeongwoo itu anak yang pintar juga. Sama seperti teman-temannya yang lain. Namun, sifat malasnya lebih menguasai dirinya.

Lima menit kemudian, Junghwan menutup buku tulisnya. Diikuti Haruto dan Jiheon. Mereka bertiga berdiri dan berjalan ke meja guru untuk mengumpulkan tugas mereka. Pak Yuta sedang tidak ada di kelas. Beliau berpesan untuk anak kelas agar mengerjakan tugas darinya, setelah itu baru mereka boleh pulang.

Doyoung dan Ayla pun telah selesai mengerjakan. Mereka berdua ikut mengumpulkan ke depan. Lalu setelahnya, Jeongwoo ikut mengumpulkan. Lihat, kan? Betapa pintarnya lelaki itu. Namun sayangnya, terkadang sifat malasnya datang.

"Let's party!!!!" Jeongwoo berlari menuju kursinya dan membereskan semua peralatan tulisnya.

"Yuhuuuuu," yang lain menyahut girang. 

Sementara Haruto, cowok itu mendengus. "Kalian duluan aja, gua mau jemput Wony," ujarnya.

"Wony ikuttt???" tanya Jiheon.

Haruto mengangguk. 

"YESS!!" Jiheon dan Ayla bertos ria. 

"Lo ga jadi pulang bareng kak Yedam, Heon?" tanya Doyoung yang sedang membenarkan dasi nya.

Jiheon menggeleng. "Engga, deh. Gue pengen main bareng kalian aja." kekehnya.

"Yeee bilang aja pengen makanan gratis dari Ruto," ejek Junghwan.

"Yes! Seratus!" Jiheon membenarkan ucapan Junghwan.

Mereka berlima berjalan beriringan menuju parkiran sekolah. Jeongwoo memimpin di depan. Tak lama kemudian, cowok itu berbalik dan menatap Jiheon.

"Oh iya, Heon. Tadi ka Yedam nyariin lo katanya chat dia belum lo bales. Dia ngajak pulang bareng noh," ujar Jeongwoo.

"Astaga gue lupa! Sumpah gue lupa belum bales!" Jiheon mencari-cari ponselnya di tas.

"Saking saltingnya sampe lupa belum bales, ya Heon?" goda Junghwan.

"Ih, Wawan! Diem! Lo tuh sama aja kayak bang Hyunsuk tau ga?!!" sungut Jiheon sembari mengetikkan sesuatu di layar ponselnya.

Junghwan tertawa. Menggoda Jiheon adalah kebiasaannya setiap hari. Entahlah, itu terasa menyenangkan baginya.

Doyoung, Ayla dan Jeongwoo menggeleng heran. 

"Eh, Haruto bilang katanya jadinya di cafetaria deket rumah Wawan," ujar Jiheon masih menatap layar ponselnya. "Ini dia nge chat gue barusan."

"Kafe? Tapi bukannya kafe itu udah di tutup dua tahun yang lalu karena yang kerja di situ udah pindah dan ga ada yang gantiin?" heran Ayla. 

"Tapi Haruto bilang gitu barusan," kekeuh Jiheon.

"Mungkin aja pekerja nya udah balik ke situ atau udah ada yang gantiin dia kerja disana, 'kan?" kata Doyoung.

"Iya, bisa jadi."

Junghwan terdiam. Pikirannya melayang jauh. 

Kak Jiyoung. 



Ya, gadis yang membuat abangnya, Yedam menjadi gila seperti itu. 

Dan kafe itu, kafe yang dulu Jiyoung tempati untuk bekerja paruh waktu. 

Mungkinkah Jiyoung telah kembali?








Mungkinkah Jiyoung telah kembali?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



WHY || Bang Ye Dam Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang