O31

5 1 0
                                    

JANGAN LUPA STREAMING M/V "WAYO" BANG YE DAM !!

****

"Astaga, kenapa sih dek??" Rose mengerutkan dahinya. Melihat Junghwan membuka pintu rumahnya dan menatap sekeliling.

"Kak Yedam," Junghwan menjeda kalimatnya. "Mana?" bisiknya.

Rose mendongak keatas dan menunjuk kamar Yedam. "dikamar. Kenapa?"

Junghwan duduk disamping Rose yang sedang asyik menonton televisi. Cowok itu meraih remot tv dan mematikan benda itu.

"Heh! Apa sih, dekk??" kesal Rose memukul lengan adiknya itu.

"Adek mau cerita," Junghwan menghadapkan badannya kearah Rose.

"Apa??"

"Kak Jiyoung, mantannya kak Yedam. Balik lagi ke kota ini," ujar Junghwan.

Rose menegakkan tubuhnya. "HAHH?? SERIUS??" serunya membuat Junghwan menutup mulut kakak perempuannya itu dengan tangannya.

"Berisik banget, kak!" ujar Junghwan dengan mata melotot.

"Eh yang bener anjir!"

Junghwan mengangguk-angguk. Mengambil segelas air putih milik kakaknya yang terletak di meja ruang tv kemudian meminumnya hingga tandas.

"Kaget 'kan?? Sama."

Rose menjatuhkan tubuhnya di sofa lagi. "barusan Yedam bilang dia baru jadian loh, sama temen kamu yang kemaren jenguk kamu itu, dek!! Jangan sampe dia balik ke Jiyoung lagi."

Junghwan kembali mengangguk-angguk. "Wawan yakin kok, Jiheon bisa buat kak Yedam lupain kak Jiyoung."

"Kak Rose sih mikirnya Yedam udah move on sama si Jiyoung. Cuma kan, dia penasaran banget alasan Jiyoung pergi waktu itu. Makanya pasti dia bakal nyamperin Jiyoung lagi buat nanya kenapa 'kan?"

Junghwan mengangguk membenarkan. "wawan juga mikir gitu."

"Tapi, kakak juga masih percaya bener kalo Yedam belum sepenuhnya bisa move on dari Jiyoung," Rose melirik ke pintu kamar Yedam.

"Trus sekarang gimana?"

"Untuk sekarang, kita jangan dulu ngasih tau Yedam kalo jiyoung udah balik kesini. Tapi kalo dia tau sendiri, ya udah gapapa."



********


Yedam keluar dari kamar mandi di kamarnya. Dengan hanya mengenakan kaos hitam dan celana pendeknya, lelaki itu merebahkan tubuhnya di kasur.

"Bacot banget warga instagram," ujarnya men-scroll isi komenan di foto Jiheon yang tadi ia posting.

Kemudian beralih ke aplikasi Whatsapp dan membuka pinned chat Jiheon.

Jiheon

Anda
tidur?

Melihat ceklis 2 abu-abu dan terakhir dilihat gadis itu, Yedam tersenyum. Sepertinya, Jiheon sudah tertidur.

Yedam berdiri mengambil segelas coklat panas buatan Rose tadi. Meminumnya sembari berjalan kearah balkon. Kayak biasanya, malam ini Yedam kembali menatap jalanan dibawah sana.


Jujur saja, sebenarnya Yedam masih berharap Jiyoung kembali. Bukan, bukan ke pelukannya lagi. Tapi ke kota ini.

Yedam hanya ingin mendengar jawaban dari alasan yang membuat Jiyoung pergi darinya tiba-tiba. Itu aja sih, sebenernya. Simple 'kan?

Tapi rasanya, Jiyoung kembali lagi setelah 2 tahun pergi itu tidak mungkin. Namun jika saja itu terjadi, Yedam benar-benar akan menemui gadis itu bagaimanapun caranya.

Dering telepon dari ponselnya membuat Yedam mengalihkan pandangannya. Cowok itu mengangkat panggilan dari Jaehyuk, sahabatnya.

"Selamat malam, braderr!!"

Yedam berdecih. Pasti Jae sedang ada maunya. Atau, cowok itu akan mengguyur Yedam dengan berbagai pertanyaan setelah postingan itu menggemparkan sekolah.

"Ngapain nelpon?" tanya Yedam malas.

Terdengar sahutan Jeongwoo diseberang sana. Kayaknya, Jeongwoo nginep lagi di rumah Jaehyuk.

"Kangen!" sahut Jeongwoo kemudian bocah itu ngakak sendiri.

"Si Uwo nginep lagi?" tanya Yedam.

"Iya anjir sumpah kayak ga punya rumah anaknya. Biasalah, Dam. Mau tepe-tepe ke tetangga gua," ujar Jaehyuk yang sepertinya, setelah mengatakan itu Jeongwoo langsung mengumpat kasar disana.

"Anjing, boong kampret mana ada!" seru Jeongwoo lagi.

Yedam terkekeh. "Ohhh si Jihan jihan ituu??"

"IYA ITU KAN TETANGGA GUA NJIR!" Jaehyuk berseru. Membuat Jeongwoo kembali mengumpat kasar.

"Bacot banget anjing, tadi lo kan mau nanyain kak Yedam sama Jiheon ngapa jadi ke gua gua," kata Jeongwoo dari seberang sana.

"Oh iya iya. Dam, INI LO BENERAN SAMA SI JIHEON??"

Yedam berdecak. "ya mang napa??"

"Jagain sahabat gua ye, Bang! Jangan ampe gua denger Jiheon nangis gegara lu. Ntar lu gua pites pala nye!" Jeongwoo kembali nyaut.

Yedam memutar kedua bola matanya. Saat hendak membuka mulutnya untuk membalas ucapan Jeongwoo tadi, mata Yedam tak sengaja menangkap sosok gadis yang amat ia kenali di bawah sana. Tepat di depan kafe yang selalu ia lihat tiap malam.

Apa itu Jiyoung?

"Itu Jiyoung?" tanya Yedam entah pada siapa.

"Jiyoung siapa?" Jaehyuk dan Jeongwoo yang masih terhubung dengan lelaki itu menyahut.

Namun Yedam tak menjawab pertanyaan mereka. Lelaki itu malah menaruh ponselnya diatas meja yang terletak di balkonnya.

"Sejak kapan kafe itu buka?" tanya Yedam lagi. Masih menatap sosok gadis itu. Sepertinya ia sedang menutup kafe nya.

Yedam yakin itu Jiyoung karena wajahnya sangat mirip dengan gadis itu. Tapi masalahnya, ini Yedam beneran ngeliat asli atau cuma khayalannya aja?

Mana si Jiyoung disamperin cowok lagi. Yedam juga ga tau siapa cowo nya, tapi kayaknya mereka deket banget.



Ini Yedam lagi mimpi ga sih??



Ah, daripada membuang-buang waktu, Yedam melangkahkan kaki berjalan kebawah. Berniat menemui kedua saudaranya dan bertanya apa kafe depan memang sudah buka?

Setidaknya, Yedam tahu satu hal dari mereka.

Namun yang ia temukan adalah Junghwan dan Rose yang sedang mengobrol berdua di ruang tv. Dan yang paling mengejutkan adalah ........



"Untuk sekarang, kita jangan dulu ngasih tau Yedam kalo jiyoung udah balik kesini. Tapi kalo dia tau sendiri, ya udah gapapa," ujar Rose membuat Yedam refleks menghentikan langkahnya.

"Apa? Jiyoung balik kesini??"








"Apa? Jiyoung balik kesini??"

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.
WHY || Bang Ye Dam حيث تعيش القصص. اكتشف الآن