O11

18 4 0
                                    

JANGAN LUPA STREAMING M/V "WAYO" BANG YE DAM :)))

****

"Kak Yedam??" Jiheon melotot tak percaya. Bagaimana bisa laki-laki yang akhir-akhir ini selalu menghantui pikirannya pagi ini malah menjemputnya sekolah. 

Yedam dan Mommy yang menyadari kedatangan Jiheon pun menatapnya. Membuat Jiheon tersenyum kikuk. Mommy menghampirinya. 

"Dear, kenapa kamu ga bilang punya kakak kelas ganteng kayak Yedam?" Mommy tersenyum manis.

"Hahh??"

"Udah buruan ambil tas kamu terus berangkat biar ga telat. Mommy ke dapur dulu ya," ujar Mommy berlalu meninggalkan Jiheon yang masih dalam keadaan setengah sadar saat ini.

Jiheon kembali menatap Yedam yang masih terduduk di sofa ruang tamu. Sepertinya cowok tampan satu itu tak melihatnya. Lihat saja kepalanya yang menunduk menatap layar ponselnya.

Jiheon berbalik ke kamar untuk mengambil tasnya. Bibirnya tak henti-hentinya tersenyum. Hyunsuk yang melihat senyuman itu kembali menggoda Jiheon.

"Cieee di jemput gebetan acikiwirr," goda Hyunsuk mengedipkan sebelah matanya. 

Jiheon berhenti tersenyum. "Apaan sih Bang. Ih udah sana-sana!"

"Cieee."

"Diem!!"

"Cieee Jiheon cieee," Hyunsuk terus menggoda Jiheon hingga gadis itu selesai memakai sepatu.

"Bang, please! Shut up," ketus Jiheon.

"Heon, Yedam ganteng ya hari ini."

"Emang dia mah ganteng tiap hari," ucap Jiheon keceplosan.

Hyunsuk tertawa ngakak. Tangannya menepuk-nepuk dinding kamar Jiheon. "Noh kan beneran demen Yedam. Ketauan lu mampus!" 

Jiheon yang terlanjur malu langsung mencubit perut Hyunsuk hingga lelaki imut itu mengaduh minta maaf. 

Hyunsuk meredakan tawanya. "Eh, Heon. Tapi bener deh, kalo sama Yedam gua dukung," serunya.

Namun Jiheon tak menghiraukan abangnya itu. Gadis berparas cantik itu keluar dari kamarnya dan menutup pintunya kuat-kuat sehingga membuat Yedam sedikit tersentak. Lelaki dengan balutan almamater kuning itu tersenyum manis melihat Jiheon berjalan menghampirinya.

"Udah?" Yedam membuka suara.

Duh, bahkan cuma ngomong satu kata aja merdu banget suaranya.  batin Jiheon.

Jiheon mengangguk. Mengikuti Yedam berjalan keluar rumah. Yedam memakai helm full face nya. Sedangkan Jiheon hanya diam menatap Yedam di tempatnya. 

"Ah, gue lupa ga bawa helm buat lo. Ntar beli deh di jalan," ujar Yedam lagi.

Jiheon cepat-cepat menggeleng. "Engga usah kak, ga usah pake helm gue mah."

"Apaan sih, Heon. Helm itu buat jaga-jaga. Udah ntar beli di jalan, ga usah ngeyel," sewot Yedam.

"Kenapa?"

Yedam menyalakan mesin motornya. "Kenapa apanya?"

"Kenapa tiba-tiba mau jemput gue?"

Yedam berhenti sejenak. Menatap Jiheon lekat. "Kenapa emang? Ga boleh?"

Jiheon menggeleng kuat. "Bukan gitu, ya aneh aja tiba-tiba mau jemput."

"Ada yang mau gue omongin," ujar Yedam kalem. Jiheon terbelalak. Apa yang mau diomongin?

"Buruan, ntar telat."

Jiheon berlari kecil menghampiri Yedam. Menaiki motor besar milik cowok itu dengan susah payah karena tubuhnya yang kelewat pendek. 

Tepat ketika Jiheon duduk di jok belakang motornya, Yedam segera menjalankan motor besarnya melewati jalan besar untuk sampai ke sekolah.

"Apa yang mau diomongin, kak??!!" teriak Jiheon dari belakang.

Tak ada reaksi atau jawaban dari Yedam, Jiheon pun yakin kalau teriakannya tak terdengar oleh cowok itu. Akhirnya, Jiheon memutuskan untuk diam ditempatnya. 

Dari tempatnya, Jiheon bisa mencium wangi parfum khas Yedam. Sepertinya, cowok yang ada di hadapannya saat ini mempunyai toko parfum sendiri. Pasalnya, Jiheon tak pernah mencium wangi seperti ini sebelumnya. 

Yedam benar-benar khas.

Kedua sudut bibirnya terangkat. Membentuk sebuah senyuman kecil disana. Ternyata, Yedam tak seburuk yang ia pikirkan. Awalnya ia kira, Yedam adalah lelaki judes berwajah tampan. Namun nyatanya, cowok itu sangat lembut.

Jiheon jadi makin suka sama Yedam.





Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


( this part special for Jihoon update )

JANGAN LUPA STREAM WAYO :))

WHY || Bang Ye Dam Where stories live. Discover now