WHY || Bang Ye Dam

O13

JANGAN LUPA STREAMING M/V "WAYO" BANG YE DAM :)))

*****

"Kalo gue jawab iya, kalian mau bantuin gue?"

Ayla terduduk di kursi samping Haruto. Sementara Jengwoo, Doyoung dan Haruto menghela napas sembari menunduk kala mendengar jawaban Jiheon barusan. 

Junghwan?

Lelaki itu tersentak, menatap gadis disampingnya ini. 

"Kenapa diem? Tadi aja semangat banget denger gue berangkat bareng Kak Yedam. Sekarang, gue bilang gue demen sama dia kalian malah diem aja. Gimana sih?" Jiheon menatap teman-temannya satu persatu. Kemudian berhenti tepat menatap Junghwan.

"Wan, jangan cepu ya! Gue gamau kak Yedam ngejauh dari gue kalo dia tau gue suka sama dia," ujar Jiheon menekuk bibirnya kebawah.

Junghwan hanya mengangguk kecil. "Santai, gua ga akan bilang ke abang."

"Beratt," gumam Doyoung.

"Apa yang berat?" Jiheon menatap Doyoung. 

Doyoung kewalahan. "Hahh?? Itu, anu, berat badan Jeongwoo noh berat."

"LAH KOK GUA ANJIR??" Jeongwoo ngegas.

"Ssshhh!!" Doy meletakkan jari telunjuknya didepan bibir Jeongwoo. 

"Pagi, anak-anak."

"Wih pak Jeno baru dateng nih, pak?" Haruto menatap Pak Jeno, guru termuda di sekolah itu memasuki kelas mereka. Terlambat, seperti biasanya.

"Biasalah, nemenin kucing saya lahiran dulu," kata Pak Jeno santai.

Jeongwoo, Doy, Ayla dan Jiheon segera kembali ke tempat mereka masing-masing.

"Buset kucing lahiran aje ditemenin," celetuk Jeongwoo.

"Kan saya belum punya istri, Woo."

"Ya cari lah pak. Jangan godain cewek-cewek kelas 12 mulu. Ada gebetan saya itu pak disana," kata Doyoung.

"Gebetan kamu? Yang mana tuh Doy? Semua kamu panggil princess soalnya, saya ga yakin."

Anak kelas cekikikkan mendengar penuturan Pak Jeno. Mereka menatap Doy sembari meledeknya. 

"Gimana tuh Doy?"

"Bener banget pak! Semua dia panggil princess."

"Hahahaha i stan you, pak Jeno!"

"Kiw, Doy! Gebetan yang mana lagi, Doy?"

"Gebetan ke berapa, Doy?"

Doyoung yang terlanjur kesal hanya menatap Pak Jeno penuh dendam. Awas aje, lu pak!

******

Istirahat tiba, Jiheon, Ayla, Jeongwoo, Doyoung, Haruto dan Junghwan berjalan beriringan menuju kantin. Mereka berenam mengambil tempat paling pojok, tempat mereka makan bersama biasanya.

Jeongwoo memutuskan untuk memesan makanan mereka. Sembari menunggu Jeongwoo datang membawa makanan, mereka memutuskan untuk bermain ponsel. Namun tidak dengan Jiheon. Gadis itu menatap sekeliling kantin sembari mengerucutkan bibirnya.