O12

26 3 0
                                    

JANGAN LUPA STREAMING M/V 'WAYO' BANG YE DAM :)))

****

Tepat saat kedua insan itu turun dari motor besar Yedam, bel sekolah berbunyi. Dan itu tandanya, pelajaran pertama akan segera berlangsung.

Yedam berdecak keras. Sementara itu, Jiheon mengangkat kedua alisnya. Menatap lelaki yang sedang menyugar rambutnya itu.

"Nanti deh gue ngomong sama lo pas istirahat ya, lo ke kelas aja," ucap Yedam kalem. Cowok beralmamater sama dengan Jiheon itu berjalan santai meninggalkan gadis yang baru saja dijemputnya.

Jiheon menganga tak menyangka dengan apa yang barusan ia lihat.

Yedam, meninggalkannya sendirian di parkiran.

Ya, ga masalah sih. Tapi kan ......

Ah, sudahlah.

"Gue bahkan belum bilang makasih ke dia," Jiheon berjalan menuju kelasnya. Pandangannya menunduk. Menatap ujung sepatunya.

Menghentakkan kakinya kesal, Jiheon berujar. "Apa sih, ga ada romantis-romantisnya gitu kayak di drakor yang gue tonton semalem! Iya sih, gue dibeliin helm sama dia tadi. Tapi udah, gitu doang????"

Sepanjang jalan menuju kelas, Jiheon bahkan tak sadar banyak kakak kelas dari lantai atas yang menatapnya tak suka. Tak sedikit dari mereka yang berbisik-bisik sembari menatap Jiheon yang masih menunduk menatap ujung sepatunya.

Sampai gadis itu tiba di depan kelasnya sendiri. Melangkahkan kaki masuk dan mendongakkan kepalanya perlahan. Merasa bingung kenapa dirinya jadi pusat perhatian sekarang.

Bahkan kelima sahabatnya pun kini menatapnya. Sampai Jiheon terduduk di kursinya, Ayla, Jeongwoo, Haruto, dan Doy mengelilinginya.

"Apa sihh?? Salah seragam lagi kah guee??" Jiheon menatap seragam yang dikenakannya, kemudian beralih menatap seragam sahabat-sahabatnya.

"Engga anjir. Kenapa sihhh hahhh???"

"Lo ......," Doy membuka suara.

"Apaa?? Gue kenapa??" Jiheon menatap Doy dan yang lainnya.

"Lo berangkat bareng kak Yedam, Heon?" tanya Haruto tudep.

Plakkk!!

"Aduhh. Apaan sih, tolol! Sakit!!" Haruto mengaduh kesakitan saat Jeongwoo menepuk lengannya keras.

"Jangan langsung tudep ngapa sih, Too?? Pelan-pelan napa nanya nya biar kek berasa di intropeksi," komentar Jeongwoo.

"INTROGASI WOO!!" seru Ayla dan Doy bersamaan.

"Nah iya itu maksud gua. Salah dikit doang elahhh," decak Jeongwoo.

Ayla dan Doy memutar kedua bola matanya. "Serah."

"Kelamaan, kunyuk! Ntar keburu ada Pak Jeno dateng!" kata Haruto.

"Ya makanya buruan," ujar Jeongwoo.

"Lah bego tadi bilang suruh lamain, sekarang suruh cepetan. Begimane sih lu, labil!"

"Ssshhhhh!!" Doy meletakkan jari telunjuknya didepan bibir. "Jadi kaga ini intropeksi nya?"

"Introgasi anjirrr ya Allah dah lah pusenggg gua pusengg," Haruto menyerah dan akhirnya lelaki itu kembali ke tempatnya. Tepat didepan Junghwan yang sedang bermain ponsel disana.

Sebenarnya, Junghwan pun penasaran. Namun, lelaki pecinta donat itu lebih memilih berdiam diri di tempatnya saja. Karena sudah pasti jawaban Jiheon adalah 'ya'. Mau bagaimanapun, berita kedatangan Jiheon dan Yedam pagi tadi sudah menyebar luas hingga satu sekolah.

"Beneran, Heon?" tanya Ayla.

Jiheon mengangguk. "Hmm. Ngapa sih emang? Berangkat bareng doang aja heboh banget dah," ujarnya.

"Tapi itu Kak Yedam!! Heon, lo tau kann kak Yedam itu ga pernah nganterin cewek?!" ujar Doy menggebu-gebu.

"Nganterin aja ga pernah apalagi jemput," imbuh Jeongwoo. 

"Pasti ada something nih," Ayla memicingkan matanya menatap Jiheon intens. Begitu juga dengan Doy dan Jeongwoo yang ikut-ikutan Ayla.

Jiheon memutar kedua bola matanya. Malas meladeni ketiga temannya, Jiheon memilih berdiri dan berjalan menghampiri Junghwan. Kemudian terduduk di samping lelaki itu.

Sementara ketiga temannya tadi yang masih kepo, kembali mengejar Jiheon dan jadilah mereka mengelilingi Jiheon dan Junghwan. Haruto yang sedari tadi sedang berusaha fokus membaca buku paket kimia nya pun jadi terganggu akibat grasak-grusuk ketiga teman kepo nya ini.

"Wooiii!! Ngapain kesini lagi sih???" kesal Haruto mengacak-acak rambutnya.

"Ssshhhh!!" Doy meletakkan jari telunjuknya dihadapan bibir Haruto. Lelaki berwajah tampan itu segera menepisnya.

"Heon, ngaku!"

"Apa lagi sihh??" Jiheon bersandar di bahu Junghwan. Membuat Junghwan harus menahan napasnya dan berusaha setenang mungkin.

"Lo pacaran sama kak Yedam, 'kan??" 

Jiheon menggeleng. "Belum," jawabnya.

"Lahh?? Belum artinya otw, 'kann??" Jeongwoo memajukan wajahnya. 

Jiheon hanya mengangkat bahunya. Tak tahu harus menjawab apa, gadis itu mengangkat kepalanya dari bahu Junghwan dan menatap lelaki itu. 

"Wan, kak Yedam abang lo 'kann??" tanya Jiheon. Junghwan mengangguk sekali tanpa menatap gadis itu.

"Lo demen sama kak Yedam, Heon?" gertak Doy.

Jiheon menggigit bibir dalamnya menatap teman-temannya bergantian. Bahkan kini, Haruto yang tadinya sedang fokus baca pun jadi ikut-ikutan kepo.

"Kalo gue jawab iya, kalian mau bantuin gue??"

"Kalo gue jawab iya, kalian mau bantuin gue??"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
WHY || Bang Ye Dam Where stories live. Discover now