Chapter 54

21 1 0
                                    

"Ada yang kamu sembunyikan dari aku?"

"Ada yang tidak kamu ceritakan sama aku, Na?"

"Ananta! Kamu mendengar aku bukan? Aku tahu kamu kalau kamu sudah bangun dari tidur kamu!"

Killa membuka matanya ketika suara Ryeon terdengar lebih keras dan tegas. Killa menatap jam digital yang berada di nakas. Sejak kapan ia sudah berada di tempat tidur? bukannya kemarin ia terjatuh di karpet ketika tubuhnya sudah tidak kuat menahan rasa sakit?

Killa mengalihkan pandangannya menatap Ryeon dengan senyum yang sebaik mungkin ia tampilkan di depan Ryeon. "Selamat pagi, Mas" sapa Killa setelah memastikan berapa lama ia pingsan.

"Kamu kapan pulangnya, Mas? Baru jam sembilan pagi, bukannya kamu ada jadwal operasi jam sepuluh nanti?" tanya Killa kepada Ryeon yang masih menatapnya dengan tajam dan datar.

"Kamu sakit? Bilang aku, Na. sebenarnya, kamu anggap aku itu apa? Kenapa kamu nggak mau membagikan masalah kamu sama aku?" tanya Ryeon dengan datar.

Killa tersenyum dan mengambil tangan Ryeon, lalu diciumnya. "Aku nggak apa-apa, Mas. Percaya sama aku, kan?" tanya Killa sembari menatap Ryeon dengan lembut dan menyakinkan.

Ryeon menggeleng, "Aku nggak pernah percaya sama setiap perkataan kamu, Na. kamu tahu, kalau kamu adalah manusia yang akan terus menerus menutupi rasa sakit kamu dengan kebohongan yang bisa membuat kita tenang? Kamu bilang sama aku, kamu sakit? Kita ke rumah sakit sekarang, ya?" bujuk Ryeon dengan lembut sembari mengusap punggung tangan Killa yang membiru.

Killa menggelengkan kepalanya, lalu bangkit dari tidurnya sambil mengikat rambutnya yang panjang tergerai. "Kamu yang pindahin aku? Aku hanya kecapekan aja, Mas. Kamu lapar? Aku masakin, tunggu sebentar."

Killa bangkit dari tempat tidur untuk pergi membuat sarapan. Langkahnya tertahan dan Killa jatuh ke dalam pelukan Ryeon yang kini menenggelamkan seluruh wajahnya di ceruk leher Killa. killa tersenyum dan mengusap pelan rambut lebat Ryeon.

"Aku takut. Jangan tinggalin aku, sayang" gumam Ryeon lirih yang masih bisa Killa dengar.

"Aku nggak bisa janji, Mas. Tapi, kamu percayakan kalau aku selalu akan bersama kamu? Cukup kamu percaya sama aku dan aku juga akan berusaha untuk selalu berada di samping kamu." Ryeon menggeleng pelan.

"Kamu tahu, kamu masih punya dua bunga Sakura yang artinya kamu masih punya dua permintaan. Aku akan kabulin apapun permintaan kamu, kamu mau apa?" tanya Killa.

"Aku nggak mau memakai dua permintaan aku untuk hal yang masih bisa aku tangani, Na. kamu cukup berjanji sama aku kalau kamu nggak akan ninggalin aku dan selalu bilang sama aku kalau kamu sakit."

"Itu permintaan kamu?" tanya Killa sembari mengusap surai hitam Ryeon dan menahan pegal.

Ryeon menggeleng, "Bukan. Tapi, kamu harus berjanji sama aku, Na!"

Killa terkekeh dan merenggangkan pelukannya bersama Ryeon. Killa menangkup wajah Ryeon, "Denger ya Ryeon, aku nggak akan berjanji apapun sama kamu. Kamu hanya perlu percaya bahwa aku akan selalu bersama kamu dan kepercayaan kamu sudah membuat alasan aku mengapa aku harus tetap hidup di dunia ini."

"Jadi, kamu jangan takut lagi. aku akan berusaha semampu aku dan juga aku akan membuat hal-hal yang ada di otak kamu itu jadi kenyataan. Tunggu aku dan percaya aku, ya? Dan juga semoga hadiah kecil aku pagi ini bisa membuat keresahan kamu hilang." Killa mengecup pipi Ryeon kanan dan kiri secara bergantian.

Ryeon yang mendapat hadiah serta serangan mendadak itu hanya mengerjabkan matanya. Sedangkan, Killa sudah bangkit dari pangkuan Ryeon dan berjalan menuju dapur.

Ananta Killaputri [END]Where stories live. Discover now