Chapter 43

24 3 0
                                    

Mentari pagi menemani setiap langkah perempuan yang tengah berlari di pagi hari. Killa memakai celana training dan kaos milik Ryeon yang ia pinjam semalam. Ia sudah lama tidak merasakan segarnya udara di pagi hari ketika sepuluh tahun hidupnya ia habiskan untuk belajar agar cepat lulus dari sekolah kedokteran yang membuat ia sangat sibuk saat itu.

"Kenapa nggak bilang kalau mau lari juga?" suara dari samping kanannya membuat ia terkejut dan ketika menoleh ia mendapati laki-laki tinggi tampan yang tengah tersenyum manis kepadanya.

"Aku nggak tau kalau Oppa akan berlari juga pagi ini."

Mereka berdua berlari kecil dan pria di sebelahnya itu tertawa, "Tentu saja, aku harus berolahraga pagi ini dan segera pergi ke rumah sakit untuk mengurus pekerjaanku yang menjadi pemimpin rumah sakit terbesar di Korea—dan menjaga bentuk badanku."

Killa tertawa, pria di sampingnya ini sangat dewasa dan godaan-godaannya tidak pernah ada yang menyebalkan seperti pria menyebalkan itu.

"Aku kira menjadi pemimpin rumah sakit terbesar di Korea tidak perlu menjaga bentuk tubuhmu, Oppa."

"Apa karena aku sudah tampan? Tapi, tetap saja aku harus menjaga bentuk tubuhku agar gadis-gadis banyak yang mendekatiku—karena, Eomma dan Abba sudah menginginkan cucu dariku. Mereka tidak bisa mengandalkan pria yang tengah tertidur di atas sana memberikan mereka cucu," kata Nam Hyeong menunjuk lantai teratas bangunan Mall tersebut.

"Dan sepertinya, ia tidak akan menikah kalau tidak bersamamu, Na. dari kecil, ia sudah tergila-gila dan jatuh ke pesonamu."

Killa kembali tertawa dan mereka sudah menuju lobby hotel yang akan membawa mereka menuju lift yang hanya bisa di akses oleh para pemilik Apartement di atas Mall dan yang sudah mereservasi hotel di sana.

"Aku dengar, Ryeon sudah tidak lagi tidur seperti yang biasa dia lakukan, itu ulahmu?" tanya Nam Hyeong kepada Killa ketika mereka sudah berada di lift.

Killa menghendikkan bahunya, "Aku tidak tahu, tapi selama beberapa hari aku tinggal di Apartnya yang berada di Jerman ia tidak pernah tidur yang dimaksud Oppa."

Nam Hyeong sedikit terkejut dengan informasi yang ia dapat dari asisten pribadinya dan fakta bahwa pria seperti Ryeon mengijinkan seseorang tidur di Apartementnya. Ia saja dan kedua orang tuanya hanya berkunjung dan sudah diusir ketika mereka berniat menginap di Apartement pria itu.

"Kau menginap di sana?"

Killa mengangguk, "Ada yang salah?"

Nam Hyeong menggelengkan kepalanya dan tersenyum, "Tentu tidak, hanya aneh saja Ryeon mengijinkan seseorang menginap di Apartementnya—selain untuk urusan tidur—Ryeon tidak pernah mengijinkan siapapun untuk menginap di Apartnya."

Alis Killa terangkat, "Benarkah? Tapi temanku pernah menginap di sana. Waktu itu temanku mabuk dan Harziq mengantarnya ke Apart Ryeon karena ia tidak tahu alamat temanku—temanku juga rekan kerjanya Harziq."

"Wow, dia mengijinkannya?"

Lift berdenting dan mereka keluar dari benda besi itu, "Aku tidak tahu, dia sudah tidur dan aku mengijinkannya."

Nam Hyeong tersenyum dan mengacak rambut Killa, "Kerja bagus." Dan pada saat itu mereka melihat Ryeon yang baru saja bangun tidur dengan keadaan setengah telanjang dan rambut yang acak-acakan yang membuatnya terlihat sangat seksi pagi itu tengah berjalan menuju dapur.

"Kamu baru berolahraga?" tanya Ryeon ketika melihat Killa datang bersama dengan kakaknya menggunakan sepatu dan rambut yang dikuncir—dan ia sangat membenci itu.

Ananta Killaputri [END]Место, где живут истории. Откройте их для себя