#12 Misterius

431 326 278
                                    

Disaat aku memikirkanmu, mengapa tiba-tiba kau datang?
.
.
.
.
.

Rindu menatap kosong keluar jendela, pikirannya terpaku pada voice recorder yang ia temukan di lokernya, sebuah rekaman yang saling berkaitan dengan sebuah foto yang ia dapatkan dari nomor tak dikenal. Ia ingin bercerita pada sahabatnya tapi ia ragu mereka pasti ingin lebih tau mengenai seseorang di dalam foto tersebut. Bercerita kepada guru BK bukanlah opsi yang tepat baginya. Ia tak mau menjadi rumor di sekolahnya. Rindu membuang napas kasar, ia mengganti lagu yang berputar di handponenya. Lagu "Datang dan kembali" milik Vidi Aldiano menjadi opsinya kali ini.

Rindu merasa suntuk berada di dalam kelas hingga beberapa jam kemudian. Setelah ini jam pelajaran ke empat Pak Budi guru pendidikan agama tidak dapat mengajar hari ini namun beliau telah memberikan tugas kepada mereka. Rindu bangkit dari duduknya. Sesekali ia ingin berjalan-jalan menyusuri taman belakang sekolah yang cukup memanjakan mata dengan warna-warni bunga dan angin lembut yang berlalu. Ia pun beranjak pergi meninggalkan kelas setelah sebelumnya mendapatkan izin dari ketua kelas.

Akhir-akhir ini ia kembali sulit untuk tertidur akibatnya ia sering mengantuk saat jam pelajaran. Semenjak mendapati foto itu, ia selalu bermimpi buruk dan ketakutan. Ia harus segera mencari tahu siapa pelaku yang mengirimkan foto-foto tersebut. Ia memang rindu tapi meskipun begitu ia menjauhkan foto-foto itu agar ia bisa lepas dari bayang-bayang itu. Tetapi setelah sekian lama ia tak melihat foto itu, dengan seenaknya seseorang mengirimkan foto itu.

Ia curiga dengan Daniel, pasalnya cowok itu pernah menjelajahi handphonenya dengan seenaknya bahkan membawanya pulang. Ia takut jika Daniel menyebarkan nomor teleponnya ke orang lain. Memang bukan hanya Daniel yang pernah mengotak-atik handphonenya, Nanda dan Diba pun pernah. Tapi sebelumnya ia tak pernah mendapat pesan misterius ataupun teror semacam ini.

Bukan hanya itu yang membuatnya gelisah. Kenzo, cowok itu terlalu misterius dengan kebetulan-kebetulan yang ia jumpai juga dengan de javu yang ia alami saat bersama dengan Kenzo. Entah Kenzo yang bisa membaca pikiran seseorang atau memang ada sesuatu dibalik semua itu. Semua itu cukup rumit bagi Rindu, ia harus bisa menjaga jarak dengan mereka agar ia tidak semakin terluka.

Daniel melangkah gontai menyusuri koridor belakang ia baru saja selesai membantu pak Ridwan mengembalikan peralatan olahraga di gudang olahraga. Netranya tak sengaja menatap gadis yang tengah duduk di kursi taman beberapa meter darinya. Ia menyipitkan matanya untuk melihat lebih fokus siapa gadis itu. Ia mengernyit sedang apa gadis itu disana nekat sekali bolos pelajaran. Daniel menggampiri gadis itu berniat untuk menegur gadis itu.

Daniel tersenyum tipis kala mengetahui siapa gadis itu. Ia mengendap-endap agar kedatangannya tidak disadari oleh gadis itu kemudian duduk disampingnya dan mengambil salah satu earphone yang tersumpal ditelinga gadis itu lalu memakainya. Daniel merogoh saku celananya mengeluarkan ponselnya lalu membuka ikon kamera. Ia membidiknya dari angel yang berbeda sebanyak empat kali.

Rindu membuka matanya ia menoleh kesamping kala merasakan earphonenya yang sebelah ditarik oleh seseorang. Ia cukup terkejut mendapati Daniel yang tengah duduk disampingnya yang entah sejak kapan.

"Love scenario," ujar Daniel menyebutkan judul lagu yang sedang berputar.

"Ngapain lo?"

"Lo ngapain?"

Rindu memutuskan kontak mata dengan Daniel, selalu saja kakak kelas yang menyebalkan ini membuatnya kesal. Cepat-cepat saja lulus agar tidak terus-terusan membuatnya kesal. Aneh sekali kakak kelasnya yang satu ini, kemarin-kemarin menjauh seperti orang yang tidak kenal. Dan tanpa sebab cowok itu menjauhinya padahal cowok itu yang sering membuatnya kesal, mengapa juga Daniel yang menjauh?

Pesawat Kertas Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang