#7 tidur siang berjamaah

562 386 269
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.

Pelajaran terakhir sebentar lagi akan dimulai namun belum ada tanda-tanda dari mereka yang belum juga bangun dari tidur siang. Seperti inilah jika pelajaran sejarah ditempatkan pada siang hari. Dengan guru pengajar yang suaranya kelewat lembut karena faktor usia ditambah hembusan angin yang semakin membuat mereka mengantuk. Bu Atin wanita berusia hampir menginjak enam puluh tahun itu menyampaikan materi dengan suara yang sangat lembut bak dongeng pengantar tidur. Alhasil dalam waktu yang singkat mereka telah tertidur pulas lengkap dengan dengkuran halus mereka.

Rindu menghembuskan napas dalam-dalam. Terhitung sudah lebih dari tiga kali ia berusaha membangunkan teman-temannya. Entah mereka sengaja atau tidak, ia tak habis pikir dengan teman-temannya yang sangat kompak tertidur disaat jam pelajaran. Ini bukan pertama kalinya mereka tertidur berjamaah pada saat jam pelajaran sejarah dan parahnya kali ini hanya dirinya yang terjaga. Fani yang berpredikat rangking satu paralel dikelasnya pun ikut tertidur. Manusiawi memang, tapi terlihat sangat aneh melihat mereka tertidur pulas seperti ini. Hampir tiga jam mereka tidur dengan posisi duduk, apakah mereka tidak merasa pegal?

Bunyi suara ketukan sepatu yang beradu dengan lantai membuat Rindu bergerak gelisah. Ia bingung, haruskah ia tetap duduk dengan tenang atau pura-pura tidur seperti yang lainnya. Pasalnya guru yang satu ini tidak main-main jika marah. Bu Margaret bisa mengomel tiga jam lebih saat marah. Itu tidak baik untuk kesehatan pendengarannya.

"Selamat siang," salam bu Margaret yang memasuki kelas dengan elegan.

"Siang Bu."

Bu Matgaret menatap satu-per satu murid-muridnya yang tengah tertidur pulas. Beliau memicingkan matanya membuat Rindu sedikit was-was.

"What are you doing? just stunned?"

"Iam sorry,  but I tried to wake them up."

"Is it true? How many times?"

"Already more than three times, Miss," jawab Rindu berusaha setenang mungkin.

"Sudah lama mereka tidur? who is the teaching teacher before my time."

"Sejak pelajarannya Bu Atin, Miss."

"Come on, I don't like to waste time," ujarnya sembari memperbaiki letak jam tangannya.

Rindu membuang napas lega saat Bu Margaret keluar dari kelas. Namun itu hanya beberapa saat, karena Bu Margaret kembali dengan membawa selang air.

Detik itu juga Bu Margaret menyemprotkan air pada mereka. Dengan kaget dan gelagapan mereka bangun, sedangkan Rindu tak berani menatap Bu Margaret yang sedang marah. Untung saja Diba tidak tidur disampingnya, jika iya maka ia juga akan basah kuyup.

"Bangun kalian wahai setan-setan malas," teriak Bu Margaret menggelegar.

Tian, cowok yang duduk paling belakang hampir saja mengumpat jika tidak mengenali siapa pemilik suara tersebut. Di tempatnya Rindu mengulum senyum tipis melihat wajah teman-temannya yang tampak kaget dan takut dengan muka bantal mereka.

"Kalian datang ke sekolah hanya untuk tidur? Sia-sia orangtua kalian bekerja untuk membayar sekolah dan kalian disini hanya buang-buang waktu."

Mereka hanya diam, tidak ada yang berani menatap atau bahkan mendongakkan kepala. Hanya itu cara untuk menghindari omelan yang lebih pedas.

"Kalian pasti tahu sekolah disini bayarnya mahal and i'm sure that kalian tidak akan mampu membayarnya sendiri tanpa uang orangtua kalian. Your parents menyekolahkan anaknya disini with high expectations anaknya dapat ilmu dan dapat membanggakan orangtuanya, but you are here to be liars. Tidak ada yang belajar malah tidur."

"Maaf, Miss," ujar mereka serempak.

"Don't apologize to me, minta maaf sama Bu Atin dan orangtua kalian. Beliau sudah tua dan kalian malah menyepelekan seperti ini, sadar tidak perbuatan kalian salah? Kalian pikir di usia seperti Bu Atin, berbicara itu tidak lelah? Dan orangtua kalian apa tidak lelah bekerja kadang hingga ada yang pulang larut malam, dimarahin atasannya atau mungkin ada masalah di kerjaan. Are they complaining? Mereka seperti itu demi kalian. Sekarang kalian lari keliling lapangan lima puluh kali, jangan berhenti sebelum selesai and after that bersihkan kelas kalian. You understand?"

"Yes, Miss."

Mereka pun berhamburan keluar dari kelas dan pergi menuju lapangan untuk melaksanakan hukuman dari Bu Margaret.

"Rindu, kamu cukup awasi mereka."

"Baik, Miss."

***

"Dua empat…"

"Semangat! Yang selesai duluan bisa langsung ke kelas buat bersihin kelas."

"Kejam lo Rin, bagi minuman!" Ujar Diba dengan lemas.

"Habis olahraga nggak boleh langsung minum es, jantung lo bisa rusak."

"Enak ya lo teriak-teriak sambil minum es, kenapa nggak bangunin kita sih?"

"Iya Rin," sahut mereka dengan kompak.

"Kalo kelas kita ada cctv, gue bakal kasih ke kalian biar kalian liat sendiri berapa kali gue bangunin kalian."

Mereka memilih untuk melanjutkan kembali aktivitasnya. Mereka menyesal telah melakukan kesalahan seperti tadi. Mungkin sebelumnya mereka tidak merasa bersalah atau mungkin tidak pernah jika Bu Margaret tidak memberi wejangan panjang lebar seperti tadi.

Rindu menatap satu per satu wajah teman-temannya. Peluh mengucur bebas dipelipis mereka, seragam mereka yang tadinya basah karena siraman air kini basah oleh keringat mereka. Rindu tersenyum, baru kali ini mereka dihukum berjamaah seperti ini.

"Semangat!"

"Elah Rin, nggak kuat gue panas banget gila," ujar Bimo lalu membaringkan tubuhnya diatas rumput yang hijau dan lebat.

"Jelas panas lo aja tiduran dibawah matahari."

"Apa salah dan dosa Koko ya Lord!" Ujar Koko yang ikutan membaringkan tubuhnya disamping Bimo.

"Udah diingetin Bu Margaret kalo lo lupa."

"Lo juga tadi tidur Bim."

Mulai dari Bimo lalu Koko kemudian disusul yang lainnya, mereka ikutan beristirahat. Ada yang berbaring dan sebagian ada yang juga duduk meluruskan kakinya.

Rindu memilih bangkit dan pergi. Ia tidak tega melihat teman-temannya yang kelelahan. Lari mengelilingi lapangan dibawah teriknya sinar matahari, ia yakin rasanya tidak biasa-biasa saja. Sebaiknya ia melakukan sesuatu yang lebih berguna daripada hanya duduk dan menatap wajah kelelahan mereka.


***

Hola guys! Lama gk update😆
Coba deh bayangin kalian dihukum keliling lapangan, cuacanya panas bgt dan kalian puasa!!!

Hehehe auto pgn minum ya😂😂😂
Tpi serunya pasti kalo udah lulus dan ketemu lagi, salah satu bakal ada yang cerita dan nanti pasti ngakak.😂😂😂

Jangan lupa vote & comment ya😄😗

Pesawat Kertas Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang