Wajah Eca langsung berubah cerah, secerah masa depan para readers saat mendengar tawaran dari Aarav.
"Beneran?!"
"Iya" Balas Aarav sambil tersenyum lebar.
Keponakan nya itu tidak tau saja jika semester kemarin adalah sementara terakhir Aarav menjadi seorang dosen, lelaki itu sudah resign dan sepenuhnya menjadi seorang CEO.
"Yaudah hayuk gas!" Eca langsung berdiri dari duduknya dan berjalan menuju dapur.
Aarav kembali tersenyum, gampang juga di kibulin itu anak.
"Ca kok ini lengket?!" Bingung Aarav saat waffel nya justru lengket pada pemanggang waffel.
"Loh tadi udah di olesi margarin belum?"
"Emang tadi kamu nyuruh?"
"Yaelah kan pas tadi Eca bikin nasi goreng nya Eca udah bilang, om gimana sih!"
"Ya gimana, orang udah terlanjur gini"
Eca berdecak kesal ia kemudian menggeser posisi Aarav dan sekarang ia yang mengambil alih pembuatan nasi goreng waffel.
"Nah itu bisa!"
"Nih iti bisi!"
"Punya ponakan kok nggak ada akhlak semua"
Tak
Eca langsung menaruh waffel buatan nya ke piring dengan kasar saat mendengar sindiran dari Aarav.
"Alon alon wae nduk, cah wedok ora oleh kakean polah!"
"Punya om kok nggak ada akhlak semua"
"Ehem!"
Aarav dan Eca kompak menoleh ke sumber suara dan menemukan sosok Ken di sana.
"Nah kan nambah lagi" Gumam Eca saat melihat om nya yang lainya datang.
"Wih ada waffel nih" Ucap Ken sambil menatap 2 piring waffel di meja makan.
Satu berisi waffel yang rapi satunya lagi waffel yang sedikit hancur.
"Jangan di sentuh, punya gue!" Aarav menampol tangan Ken.
"Aish"
Ken beralih menatap Eca yang masih sibuk membuat waffel.
"Loh itu buat waffel nya kok pake nasi goreng ca?" Bingung Ken.
Ya walaupun ia seorang dokter bedah tapi ia tau betul jika waffel itu terbuat dari campuran tepung, telur dan bahan bahan lainnya bukan dari nasi goreng.
Ken tidak sebodoh itu untuk tidak tau hal seremeh bahan dasar untuk membuat waffel.
"Resep baru om dari Kai Exo!"
YOU ARE READING
𝙱𝙾𝙳𝙰𝙲𝙸𝙾𝚄𝚂
General FictionDOSEN SERIES #1 [COMPLETED] Aarav mencondongkan tubuhnya ke arah Kanaya. "Mau coba yang nggak lewat batas?" "Atau langsung yang lewat batas?" "Eh," Kaget Kanaya saat tubuh Aarav sudah berada di atas tubuhnya dengan kedua tangan Aarav yang berada di...
69. S.P.E.C.I.A.L (I)
Start from the beginning