13. Refan 🔪

2.7K 131 5
                                    

Vote☆
Typo bertebaran!
Selamat membaca♡

Kembali dengan Vedri. Pria itu tengah pusing dengan masalah yang dihadapinya. Tuan Bayankara menyuruhnya untuk kuliah di luar negeri. Kali ini Vedri tak dapat membantahnya karena Nyonya Bayankara—wanita yang sangat dicintainya, menginginkan dirinya berkuliah disana. Biarpun umurnya belum mencukupi namun kecerdasannya sudah melampaui batas seharusnya.

Vedri tengah berada di apartemennya. Dia sedang menghisap sebatang rokok. Mengepulkannya ke langit lalu meminum alkohol yang berada di tangannya.

Hal ini adalah hal terbaik untuk kali ini. Dia memalingkan semua rasa haus akan darah dan rindu akan aroma wanitanya dengan cara ini. Vedri tengah berfikir keras, tindakan apa yang harus dia lakukan supaya tidak jauh dari gadisnya.

Lamunannya terhenti saat sebuah pesan masuk ke ponselnya dengan deringan. Vedri mengotak atik benda tipis nan canggih itu. Kilatan menahan amarah terlihat dari wajah dan matanya.

Vedri melempar asal botol alkohol itu sehingga menimbulkan bunyi pecah dan bau alkohol meluas kemana mana. Vedri mencuci mukanya terlebih dahulu lalu pergi menyusul.

Sesampainya disana, pria itu langsung masuk tanpa menghiraukan bisikan dan tatapan dari tiap orang yang dilewatinya. Jalannya terhenti dan menatap seseorang yang berlari disana. Bibirnya menyeringai, lalu masuk ke ruangan itu tanpa mengeluarkan suara.

"Refan bukan?" ucapnya saat melihat pria yang mencabuli gadisnya tadi.

"Siapa lo? Gue nggak kenal sama lo! Kenapa lo tau nama gue?"

Lelaki itu berdecih "Siapa yang nggak kenal sama pria yang sudah memainkan banyak cewek dan ketua geng abal abal itu."

Refan yang mendengarnya langsung emosi

"Sialan lo!" Refan ingin meninju lelaki di hadapannya namun tertangkis.

"Sangat buru buru mendekati kematian? Ayo kita mulai. Gue juga nggak sabar buat menggal kepala lo!"

Refan yang mendengarnya langsung bergidik ngeri. Refan ingin keluar namun pintu itu sudah kunci terlebih dulu oleh pria setan di hadapannya.

"Siapa lo? Darimana lo tau gue ada disini?"

"Lo ga perlu tau! Ucapkan kalimat terakhirmu. Gue hitung sampai 10!"

"1"

"Pengecut lo!"

"2"

"Gila lo?!"

"3"

"Lo mau bunuh gue pake apaan?"

"4"

"Ngak ber—"

"Udah ah. Lo dikasih waktu bukannya ngucapin kata kata indah malah ngucapin kata kata yang nggak bermakna. Langsung aja deh gue males lama lama disini. Yang kabur lebih menarik buat dihukum!"

Lelaki itu menyeringai dan mengambil sebuah pisau dari sakunya.

"Bersiaplah!"

Lelaki itu yang tentu saja kalian tau namanya. Vedri. Berjalan mendekati Refan.

"Heh! Berhenti lo! Jangan mendekat!" ucap Refan sambil berjalan mundur.

'Bruk'

Refan terjatuh ke lantai saat tak sengaja tersandung oleh benda yang ada di lantai. Kakinya terkilir san susah untuk berdiri.

Psychopath And Possessive Vedri (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang