4. Remember Me?🔪

5.9K 300 7
                                    

Jangan lupa votenya guys🍒

'brak'

"VANYAA!!"

"Awsh.." ringisnya.

"Apa-apaan lu sih bang? Kenapa berhenti tiba-tiba? Kaget gua" gerutu Vanya sambil memegangi jidatnya.

"Liat tuh ada preman parkir sembarangan"

"Lah? Mau ngapain tuh orang?"

"Gatau deh, nanti aja diselesaikannya. Sekarang abang obatin luka kamu dulu ya?"

"Repot banget bang! Mendingan sekarang urusin itu dulu"

"Iya deh iya, tapi kamu telfon bantuan ya. Kita ga tau mereka bawa senjata apa gimana"

"Iya bang"

Kemudian Alex keluar untuk berbicara baik-baik kepada preman tadi. Dan tiba tiba kaca mobil tersebut pecah.

"Akkhhhh"

"Dasar bajingan kampung!" teriak Vanya.

"Sialan lo! Gara gara lo gua gagal puasa ga ngucapin kata kata kotor dalam sehari!" kesalnya.

Tapi preman itu tidak memperdulikannya. Dia malah membuka pintu itu dengan kasar lalu menarik Vanya keluar dari situ. Alex yang mendengar teriakan Vanya pun langsung berlari ingin menolong tapi sialnya preman tersebut memukulinya habis-habisan.

"Lepasin gua tolol!" berontak Vanya.

Namun tak lama kemudian dia dibekap seseorang dari belakang dan membuatnya semakin lama semakin lemas dan tidak memiliki tenaga lagi untuk melawan. Kesadarannya belum hilang sepenuhnya. Dia merasakan tubuhnya berpindah tangan. Dia melihat orang yang menggendongnya sekarang namun buram.

"Vedri?" gumamnya pelan.

Setelah mengucapkan kata itu Vanya sudah benar benar terlelap.

Sedangkan orang itu sudah menyeringai senang. Jika saja gadis ini tidak membantah untuk pulang bersamanya dan bukan bersama lelaki lain pasti ini semua tidak akan terjadi. Dia terpaksa melakukan rencana B.

"Lo mau bawa dia kemana?" tanya seorang pria kepadanya.

"Hmm, ke apart gua. Lo beresin semuanya!"

Kemudian dia membaringkan Vanya dan mengendarai mobilnya menuju apartemen.

🐾

Di sebuah ruangan yang cukup gelap dan hanya ada cahaya dari jendela di balik gorden yang menerobos ingin masuk. Di situ pula Vanya masih berbaring dan senantiasa menutup matanya tanpa berniat membukanya. Dia merasa nyaman sekali tidur saat ini.

Sedangkan disampingnya, sudah ada pria yang menunggu kesadarannya.

"Sialan dengan obat bius itu! Sudah ada 5 jam kau tidak bangun bangun?" kesalnya.

"Seharusnya aku langsung menarikmu saja tanpa membiusmu. Tapi aku tak mau karena ini semua kejutan, baby. Dan aku harus bersabar menunggumu sadar"

'eughh'

Dengan segera pria itu pergi ke suatu ruangan saat mendengar jika gadis itu bangun.

Psychopath And Possessive Vedri (On Going)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt