12. Gudang🔪

3.8K 139 1
                                    

Vote☆
Ayo pembaca PAPV! Jangan menjadi pembaca gelap-! Vote dong, apa susahnya sih mencet tombol bintang yang di pojok kiri:)
Enjoyyy♥
Maaf kalau ada typo(・'з'・)

Tak terasa sudah 2 hari semenjak kejadian itu. Vanya sudah mulai menjalankan aktivitasnya seperti biasa. Dia tidak merasakan ada keanehan beberapa hari ini. Dan hal yang paling penting adalah VEDRI!

Semenjak kejadian itu Vanya tak pernah bertemu apalagi bicara lewat telfon. Vanya masih penasaran kemana hilangnya Vedri. Tapi dia yakin kalau Vedri tak akan berhenti mengintainya dari kejauhan maupun dekat.

'kring '

Bel pertanda istirahat pun tiba. Banyak siswa yang berhamburan untuk mengisi perut mereka ke kantin. Vanya masih di dalam kelas membereskan buku bukunya.

"Van, kantin yuk. Gue dah laper banget ini. Eh tapi bentar. Gue punya informasi yang menarik." ajak Bella.

"Apaan tuh?" jawab Violet.

"Katanya ada murid baru di kelas 12. Tapi gue nggak tau jurusan apa. Dan yang paling penting dia ganteng pake banget" ucap Bella histeris.

"Ye, kalau yang ganteng ganteng lo gercep banget. Terus lo berhenti kejar Waketos itu?"

"Ih, ya nggak lah. Kalau dia itu masdep gue. Jadi nggak boleh menyerah sebelum waktunya. Eakk"

"pinter juga gue ya" lanjutnya dengan cekikikan.

"Hadehh, terserah lo. Van kantin yuu" ajak Violet.

"Kalian aja deh gue mau ke kelas Vedri."

"Mau ngapain?"

"Mau lihat aja. Vedrinya masuk sekolah apa nggak"

"Kita temanin mau?" tanya Violet.

"Gausah, kalian duluan aja ke kantin. Nanti gue susul. Gue nggak lama kok"

"Oke deh. Kita duluan"

Vanya mengangguk lalu berjalan menuju kelas Vedri. Kebetulan kelas itu tidak rame.

Vanya melihat jika bangku yang diduduki Vedri kosong. Vanya berniat bertanya kepada teman sekelasnya. Dan jawabannya 'Vedri nggak masuk sekolah sejak kemarin'

Pernyataan itu mampu membuat dirinya bertanya tanya. Tidak biasanya Vedri menghilang tanpa memberikan kabar kepadanya.

"Apa dia marah sama gue?"

'Bruk..'

Karena keasikan melamun Vanya menabrak seseorang di depannya.

"Aishh, bokong gue. Kalau jalan liat liat dong" kesal Vanya.

Dia berdiri dan menatap seorang yang di depannya ini.

Entah ini sebuah keburukan atau kebaikan yang jelas Vanya tak suka menatap atau bertemu orang di depannya ini. Dengan segera dia berbalik dan berjalan namun terhenti saat orang itu mencekalnya.

"Lepasin!"

"Galak banget mbak. Suatu keajaiban kita bertemu disini bukan? 'mantan'?" remeh pria itu.

Vanya terkejut saat pria itu ucapkan dengan terang terangan. Bisa bisanya pria ini ada di sekolah ini.

"Ngapain lo kesini?"

"Mulai sekarang gue sekolah disini. Dan bersiaplah menjadi kekasihku kembali."

Pria itu mengelus lembut pipi Vanya di depan orang yang sedang berlalu lalang di koridor.

Psychopath And Possessive Vedri (On Going)Where stories live. Discover now