25. The Real War

1K 110 29
                                    

Akhirnya aku kembali bawa cerita yang  kalian tunggu2.
Maaf untuk keterlambatannya guys, akhir2 ini dunia ku sedang tidak baik-baik saja.
Terimakasih buat kalian yang sudah setia menunggu, semoga selalu suka dengan cerita yang aku bawa ini❤

SEKALI LAGI SAYA TEKANKAN KALAU CERITA INI 16+ DAN SETIAP ADEGAN HANYA FIKSI TIDAK UNTUK DITIRU☺

Happy☠Reading





Brum...

Bruuum..

Bruuumm..

Jam sudah menunjukkan pukul delapan malam, itu tandanya misi akan segera di lancarkan.

Semua anak Ramos  berada di atas motornya, telah siap dengan helm full face dan jaket kebanggan mereka. Motor-motor itu berjajar rapi di belakang motor sang pemimpin mereka. Di baris paling belakang ada dua mobil Mercedes-Benz G-500 milik Gerald dan Dicky yang siap menghancurkan kaca samping gedung.

Setelah  semuanya sudah siap, Raka mulai menyalakan mesin motor dan pergi meninggalkan Basecamp

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah  semuanya sudah siap, Raka mulai menyalakan mesin motor dan pergi meninggalkan Basecamp.

Derum motor yang saling bersahutan  menarik perhatian para pengguna jalan raya. Bukan karena bisingnya suara knalpot meraka, melainkan karena lambang Ramos yang terpampang di dada kiri dan punggung mereka.

Di persimpangan jalan mereka berpencar sesuai rute yang sudah dirundingkan tadi sore.

Jovan dan Dicky ke arah selatan, Gerald ke arah timur dan Tristan ke arah barat. Masing-masing dari mereka telah membawa para anggotanya. Kecuali Raka, lelaki itu tetap berjalan lurus bersama Bara yang setia membelakanginya.

Trik ini sengaja dibuat agar mereka tidak datang secara berbondong-bondong, akan tetapi langsung menuju titik dimana tempat mereka melawan.

Jalanan yang semula beraspal kini telah terganti dengan tanah, bongkahan bangunan serta serpihan batu. Sesekali Raka harus mengurangi kecepatan agar tidak terjadi kecelakaan.

Beginilah suasana di ujung ibu kota. Sisa gedung yang telah di hancurkan dengan bongkahan bangunan yang tak terurus begitu pula dengan tanah yang tercecer dan menutupi aspal.

Gedung milik Aarav yang tampak tak terawat dari luar namun berisi segala fasilitas mahal di dalamnya telah terlihat dari sini.

Senyum miring tersungging di bibir Raka. Ia telah siap menghancurkan Aarav sekarang juga. Meremukkan tulang demi tulang milik Pria bengis itu. Namun tanpa sengaja, sebuah suara melintas di kepalanya. 'Bagaimana perasaan Shiren jika mengetahui Ayahnya adalah seorang mafia yang akan membusuk dipenjara?'

RAKA - The Ruler Of Ramos ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang