E. PART 1.🌱

14.8K 1.1K 136
                                    

6 bulan lebih sudah lewat semenjak kejadian dadakan itu membuat perubahan besar untuk mereka yang benar-benar menyayangi Clara. Bahkan fans fanatiknya ada yang nekat bunuh diri dari yang laki-laki maupun perempuan.

Keluarga william? Mr. David berada di rumah sakit jiwa. Karena rasa bersalah yang menghantuinya bahkan ada yang sering menerornya. Ms. Rani juga masih di rumah sakit,  kondisinya juga kian memburuk. Saudara kandung Ainelis serta inti BMB dibully terang-terangan oleh penghuni sekolah khususnya dari fans Clara. Mereka juga terkejut jika selama ini ternyata pemilik sekolah adalah Clara.

Geng Scorpion pindah ke Bandar Lampung dan Daniel menggantikan posisi Clara sebagai King Black Eagle. Bagaimana kabar Mr. Andre dalang dibalik kejadian itu, Mr. Andre sudah ditemukan oleh Daniel 4 hari setelah kematian Clara dengan keadaan membusuk, sedangkan Adam sudah bunuh diri saat Clara menyuruh Leo untuk mengatifkan perintah Cip ditubuh Adam, tepat ketika setelah Adam membuang tubuh Mr. Andre cip baru aktif.

Bahkan setelah kejadian itu semua tahanan Daniel mati secara mengenaskan. Hingga Daniel mengecek CCTV mencari tau pelakunya yang ternyata tidak lain adalah ketiga adik kesayangan Clara, Abel, Kevin dan Aldo.

Dipemakaman umum.

"Ara, aku datang sesuai janji aku kemarin. Aku mau pamitan sama kamu. Aku gak lama kok, aku janji bakal ke sini lagi saat aku pulang nanti. Bahagia selalu disana ya... aku sayang kamu," kata Daniel menatap sendu batu nisan makam Clara.

Ia menaruh sebuket bunga mawar dan berdiri meninggalkan pemakaman. sedari tadi dia tidak sadar jika ada seseorang yang tidak kasat mata melihatnya dari belakang pohon kamboja yang tidak jauh dari makam Clara.

"Ara, mungkin saya harus merelakan perasaan saya terhadapmu. Walau saya berharap saya bisa bersamamu, saya baru ingat jika kamu kekasih kecilku, aku Bram. Jika kamu tau, aku yakin kita bisa bersama lagi... kita didunia yang sama namun saya tidak bisa mencarimu. Apakah kamu masih hidup? Jika iya, maka saya akan mencarimu dan memilikimu."

***
New York.

Suara bising perkotaan dari berbagai aktifitas manusia membuat seorang pemuda berjalan ditengah keramaian dengan wajah tampan yang tertutup masker, namun tidak mengurangi kadar ketampanannya dari postur tubuh dan tatapan matanya yang tajam. Membuat pejalan kaki yang berpapasan menatapnya penasaran.

Karena jengah banyak yang menatapnya, dia memanggil bawahannya dan tidak selang berapa menit mobil BMW hitam menghampirinya. Dia masuk dan menyenderkan kepalanya membuang nafas gusar sabil menutup matanya.

"Aku harus melupakannya," gumamnya.

"Tuan, kita sampai," kata supir.

"Hm." 

Pemuda itu keluar saat pintu dibukakan oleh bodyguardnya.

"Salam, King," sapa bawahannya serempak saat king mereka duduk dikursi kebesarannya.

"Salam. Saya meminta kalian berkumpul karena saya akan disini sampai beberapa bulan. Jadi saya minta beberapa dari kalian untuk melapor kepada saya langsung," kata King itu tidak lain adalah Daniel.

"Dilaksanakan."

****
Daniel hari ini berencana untuk pergi ke caffe sendiri. Kemarin ia baru sampai di kota New York dan niatan untuk berjalan sebentar.

Kebetulan hari ini weekend, jadi banyak para pemuda pemudi yang berlalu lalang. Setelah menikmati hidangan di caffe ia berjalan santai ke taman.

Ketika ia berjalan akan mengampiri bangku kosong Hpnya bergetar menandakan ada panggilan masuk. Dia mengangkatnya sembari berjalan santai namun tidak bertahan lama karena,

"AWAS! WOY! MINGGIR!! GAK MINGGIR TABRAK!!" suara merdu namun nyaring dari belakang mengagetkannya.

Reflek Daniel menoleh ke belakang. Dia terkejut dan belum sempat menghindar dia di tabrak oleh gadis cantik dengan skateboardnya. Mereka terjatuh ke bawah dengan gadis itu di atas tubuh Daniel. Mata mereka terkunci satu sama lain, hingga suara seseorang menyadarkan mereka dan berdiri dengan canggung. Namun tidak dengan Daniel yang ingin memeluk gadis itu bahkan matanya mulai memanas. Ia bertahan untuk sementara waktu.

"Ara, itukah kamu?" batin Daniel.

"Wah... jatuh lagi ternyata kamu. Mana lagi kamu nabrak orang," kata seorang remaja seusia gadis itu.

"LENA!! Waa... skateboard saya rusak lagi, ini udah yang ke 12 kalinya Lena," tegur remaja lain yang baru datang.

Gadis yang dipanggil Lena menyegir kuda menggaruk pipinya yang  tidak gatal.

"Hehe... maaf Aiden, Aidan. Saya tidak bermaksud merusaknya," sergah Lena kepada temannya twins.

"Tidak masalah, apa kamu terluka? saya tidak mau jika saat pulang nanti kita terkana imbasnya karenamu," kata Aidan kesal.

"Saya baik hanya saja," jawab Lena melirik Daniel yang sedari tadi diam.

Matanya sudah berkaca-kaca saat melihat wajah asli Clara tersenyum lebar.

"Eh? Kok nangis?" tanya bingung Lena saat melihat air mata Daniel turun.

Belum sempat akan berkata lagi tiba-tiba Daniel memeluknya dengan erat dan isakan terdengar. Lena mematung, dia tidak tau apa-apa 'jadi kenapa pria ini menangis, apa dia dimarahi ibunya' itulah pikirnya.

Melihat Lena yang dipeluk pria asing, twins langsung bertindak mendorong Daniel kasar.

"Kamu harus tau batasan. Kami tidak mengenalmu, terlebih lagi Lena tidak sengaja menabrakmu jadi maaf dan tolong jaga sikapmu," kata Aiden panjang lebar menatap Danel tajam.

"Aiden pulang yuk... ngantuk," kata Lena mengalihkan pembicaraan.

Sebenernya dia juga bingung siapa pria itu. Twins menoleh ke Lena dan mengangguk kembali menatap Daniel yang menunduk.

"Kami mohon maaf telah menganggu anda," kata Aidan sopan.

"Iya udah yuk," ajak Lena.

"Tunggu," kata Daniel memberhentikan mereka.

"Maaf sebelumnya atas kelancangan saya tadi. Jika boleh tau... siapa nama anda?" tanya Daniel.

Lena menatap twins bergantian dan dibalas anggukan. Lena tersenyum lalu mengulurkan tangannya pada Daniel dan Daniel balas.

"Clara Charlena Zhang panggilan Lena, kamu?"

Deg..

.
.
.
.
.
.
Wes bubar❗😂


i'm ClaraWhere stories live. Discover now