30.🍃

14.3K 1.1K 172
                                    

"Ara lo mau kemana?" tanya Leo.

"Lo disini aja, biar gue yang dibagian timur," kata Clara lalu pergi berlalu meninggalkan Leo.

"Dimana Ara?" tanya Daniel menghampiri Leo.

Dor!
Dor!

"Dibagian timur," kata Leo fokus kedepan tanpa melihat Daniel.

"Shitt," umpat Daniel.

"Kenapa?" tanya Leo menoleh ke Daniel yang akan beranjak pergi.

"Disana mereka pasang jebakan," jawab Daniel. Kemudian ia berlari ke arah Clara tadi pergi.

Leo pun juga akan beranjak namun terhenti saat dihadang oleh anak buah musuh.

"Ya Tuhan, kapan abisnya sih," kesal Leo.

Dor!
Dor!
Dor!

Disisi Clara

Ia berjalan melewati lorong yang gelap. Bukannya takut Clara justru terus berjalan, saat melihat sorot cahaya yang mendekat dia segera memanjat dinding seperti cicak dibantu alat yang telah ia rakit. Ketika cahaya itu sudah mendekat Clara bersiul, mereka pun mendongak keatas dan,

Krass...
Krass...
Bruk!
Brukk!

2 kepala terpisah dari tubuh dan jatuh ke lantai. Clara mendarat dengan mulus tanpa suara. Ia mengibas samurai kembarnya dari noda darah mayat itu lalu pergi meninggalkannya begitu saja.

"Kenapa disini sepi?" gumam Clara pelan.

Ketika dia masuk kedalam ruangan yang terang, ia melihat pria seumuran David yang terbilang cukup tampan dan awet muda duduk santai dengan segelas wisky ditangannya.

"Bagus, wellcome baby. Gimana, udah bersenang-senang dengan bawahanku, hm?" pria itu menatap Clara.

"Bersenang-senang heh," kata Clara mengejek, "gue lebih senang bermain denganmu."

"Oh, gitu kah? Baiklah dengan senang hati kemarilah dan...," kata pria itu menggantung dengan pandangan Clara mesum, "ku ingin menyentuhmu. Ah, sepertinya adik kecilku butuh asupan."

"Wow, bagus donk kalok gitu gue gak perlu ngocok," jawab Clara vulgar.

"Bhaha."

Jleb!

Saat pria itu tertawa, saat itu juga lengah. Entah sejak kapan Clara sudah di depannya dan menikam perutnya.

"Ups, sorry gue sengaja tuan Andre yang terhormat," kata Clara smirk.

Pria itu tidak lain Andre melotot dan menunduk ke bawah melihat tangan mulus Clara memegang belati yang tertancap diperutnya. Ia terkekeh dan menatap lekat wajah Clara. Tangannya mendadak memeluk pinggang Clara.

"Karena kau udah memulainya, maka dengan senang hati akan ku layani tusuk menusuk yang benar," kata Andre langsung membekap mulut Clara dengan sapu tangannya.

Clara memberontak dan menendang aset berharga Andre, Clara berhasil terlepas.

Ia menghirup udara banyak-banyak mengatur nafasnya. Namun tidak lama pandangnnya buram dan semua menjadi gelap, ia terjatuh ke lantai.

i'm ClaraWhere stories live. Discover now