03.⏸

31.4K 2.3K 179
                                    

Hai guys.. Ada yg nungguin mimin ga? Ngarep banget kaya sama doi berujung di ghosting🤪
_______________________________________

Tidak terasa sudah 1 bulan penuh Clara-yang ditubuh-Ainelis di rumah sakit, bahkan tidak ada keluarga atau teman yang menjenguknya kecuali Bi Sonem. Akhirnya Ainelis diperbolehkan pulang.

"Nah.. Sekarang lo bisa pulang kerumah, Ai," kata Dokter Ikhsan.

Dokter ganteng yang selalu merawat Ainelis, bahkan kedekatan mereka membuat Bi Sonem bahagia. Namun Ainelis yang pura-pura tidak peka karena udah jengah dengan perhatian dari dokter Ikhsan yang menurutnya berlebihan. Seperti saat ini, saat Ainelis sedang membereskan barang-barangnya yang akan ia bawa pulang.

"Hm Makasih, kak," jawab Ainelis ramah.

"Istirahat yang cukup," kata dokter Ikhsan.

"Iya."

"Jangan telat makan."

"Hm."

"Jangan begadang."

"Hm."

"Sampai rumah istirahat."

"iya..."

"jangan makan yang pedas dulu"

"IYA ASTAGA!"

"Sayang kamu."

"Iy- eh?😳"

Skipp..

Sekarang Ainelis sudah sampai di mansion keluarga William. Terlihat beberapa motor yang terpakir. Melihat itu Ainelis tersenyum smirk dan mulai masuk ke dalam rumah.

Di dalam yang tadinya ramai mendadak hening saat melihat Ainelis yang baru masuk. Bi Sonem membawa koper Ainelis ke kamarnya, orang-orang yang berada di ruang tamu menatap Ainelis dengan berbagai tatapan.

Sedangkan yang ditatap hanya acuh tak acuh dengan wajah datar dan tatapan tajamnya. Dia hanya melirik dan melanjutkan langkahnya akan menaiki tangga. Di anak tangga ke empat, ia terhenti karena teriakan seseorang.

"GAK SOPAN BANGET LO YA?!" ucap Roni-kakak pertama Ainelis-dengan nada tinggi.

Ainelis mempunyai 4 saudara laki-laki. Kakak ke-1 yaitu Roni Saputra William, dan ke-2 Jony Pengestu William. Serta adik kembar Ainelis, Aldi Tiar William dan Aldo Tino William.

Ainelis tidak menoleh dan mendengus kasar.

"Kalo mau disopani, lo sopani dulu harga diri orang laen," jawab Ainelis dengan dingin.

Jleb!

Kata-kata Ainelis yang menohok langsung ke hati mereka, turun ke jantung... terus ke ginjal... ke paru-paru...berutu...dss(dan sebangsanya).

Mereka yang bungkam membuat Ainelis sorak-sorak gembira di dalam hati. Kemudian melanjutkan langkahnya yang sempat tertunda, meninggalkan mereka yang masih terdiam, melihat kepergian Ainelis.

"Tumben Mak Lam enggak ngelendot Dimas. Mana dingin banget lagi," kata Wibi membuyarkan lamunan mereka.

"Lirikannya ceee... gilak kek pedang. Sring...." heboh Agung meragakan mengibas pedang.

"Halah palingan cuma caper buat deketin kita," sarkas Jony dan dibalas anggukan mereka kecuali Dimas dn Roni.

"Kaya ada yang aneh...," batin seseorang.

"Apa gue selama ini terlalu kasar?" batin yang lainnya.

Namun mereka menepis semua pikiranya karena ego mereka lebih mendarah daging.

Skipp....

Dikamar Ainelis.

Ainelis pov

Gue yang dasarnya sudah lelah ingin rebahan, gue cari itu kamar menurut ingatan badan ini. Nah, pas ketemu itu pintu kamar diatasnya ada tulisan 'Nelis Room'. Dengan ragu gue buka tuh pintu, terus gue nyembulin kepala gue ke dalam untuk melihatnya. Gue syok banget, ingat pakai 'banget'.

Brak!

"OMG! Ai norak banget sih selera lu... semua ungu ngejreng lagi, mending yang ungu tua dikit gitu kek... lo bercita-cita jadi janda apa gimana sih, Ai?" ucap gue memijit pangkal hidung gue.

Pandangan gue melayang ke lemari maju. Dengan langkah lebar gue ke arah lemari itu, saat gue buka...

"Astaga! Ini baju norak semua... mana kurang bahan lagi! Ai lo itu udah gedek dibeliin baju gak sih? Baju bocil lu pake," ucap gue setelah melihatnya.

Sumpah, gue enggak abis pikir nasip jiwa gue yang nyasar... Eh? Bukan nyasar deh orang Ainelis sendri yang narik jiwa gue mau gimana lagi? Terima sajalah.

"Pokoknya besok gue ubah semua ini kamar,"

Gue yang sudah lelah banget langsung bocan dikasur super empuk. Rasanya ah, mantap.

Ainelis pov end.

Malam hari.

Diruang keluarga Dimas dkk masih dirumah kelurga William. Mereka akan menginap karena orang tua Ainelis belum pulang. Ada yang main PS, mengobrol, dan yang sibuk sendiri  dengan androidnya.

"Eh laper nih. Gak ada makanan apa?" tanya Agung sehabis main PS dengan Aldi.

"Gak tau dikulkas ada makanan apa" jawab Jony tanpa mengalihkan perhatianya dari HPnya.

Karena Bi Sonem sudah pulang awal karena anaknya yang sedang sakit, sehingga tidak sempat membuat makanan untuk mereka.

"Do! Liat donk... Entar kalo gak ada pesen aja," kata Aldi.

Aldo yang masih asik main game onelinenya mendengus kesal tetapi masih tetap menuruti perintah kakaknya.
Saat sampai dapur dia tidak sengaja melihat Ainelis yang sedang memasak mie.

"Nga-....

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
See u guys.. Jangan lupa komennya okey.. Saranghae..💕 Eh bener ga sih wkwk😅 🙋‍♀

i'm ClaraWhere stories live. Discover now