16🎲

19.8K 1.5K 195
                                    

Ehem. Sok cancut- eh lanjut!
_______________________________________

"Puas akhirnya gak ada pengganggu," kata Aldo tersenyum.

"Halah, ntar juga ngemis-ngemis minta balik," sahut Jony sinis.

"Maaf, hiks. Gara-gara aku, Ai-hiks nelis pergi hiks... maaf," kata Ayu dengan terisak.

Sedangkan Rani yang melihat Ayu menangis memeluknya dan mengusap punggungnya untuk menenangkannya.

"Udah, gak usah di tangisi jalang kaya dia." Aldi menatap Ayu lembut.

"Kamu gak salah kok princess, itu pantas buat dia," kata David, "sekarang masih malam, lebih baik kita tidur lagi yuk."

Tanpa jawaban mereka berjalan menuju kamar masing-masing.
Saat Aldo melewati kamar Ainelis, ia berhenti dan menengok kenan-kiri memastikan tidak ada yang melihatnya. Serasa aman, dia pun membuka pintu kamar Ainelis.

Cklek!

Untuk ke dua kalinya dia masuk ke kamar Ainelis, masih membuatnya terkagum dengan nuansa kamar itu.

"Ternyata selera kak Ai boleh juga," gumamnya.

Saat ia melihat keseliling, pandangannya berhenti pada photo yang terpajang di atas nakas. Dia mendekat dan meraih photo itu.

Di dalam photo terdapat gambar tiga orang yang tersenyum bahagia, yaitu Ainelis dan dua orang lagi yang berada di sisi kanan-kiri Ainelis dengan lengan Ainelis yang merangkul pundak kedua orang itu.

Aldo mengenali salah satu dari kedua orang itu, terlihat kilatan kebencian dimata Aldo. Namun pandangannya kembali pada photo itu, ia memicingkan matanya saat melihat orang yang tidak dikenalinya.

"Siapa dia?"

"Siapapun dia, gue gak akan biarin kak Ai lebih sayang ke mereka... gimanapun caranya," tekat Aldo.

***
"Diam!" bentak pemuda tampan.

Ruangan yang tadi gaduh kini menjadi sunyi.

"Besok saya berangkat sendiri." pemuda tampan itu menatap orang di depannya.

"Yah, Bos... gak bisa gitu donk."

"True, true... masa kita di buang sih, Bos,"

Pltak!

"Aw! Sakit njir,"

"Iya, bos buang lo doank."

"Kalian tetap disini, dan awasi gadis kemarin." pemuda tampan itu menatap bahawannya tajam.

"Si Ainelis?"

"Hm."

"Leo sama si Jack aja sih, Bos...,"

"Bantah, hukuman."

"Ya-"

Mereka ialah Teddy dan anggotanya, mereka merupakan kelompok mafia Black Eagle urutan, No. 01 di dunia yang tidak diketahui dunia rupawan mereka.
Markas utama mereka berada di Amerika Serikat.

Anggota inti Black Eagle :

> Teddy Braxton
> Kim Eun-ji
> Jack Sebastian
> Leo Christopher
> Robert Maverick

***

Ainelis mengendarai mobilnya di atas rata-rata dan memasuki halaman mansion besar. Yaitu markas DH, ia turun dan melangkah dengan santai menuju pintu utama, tanpa aba-aba ia menendang pintu.

i'm ClaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang